Transaksi On-Chain & Off-Chain Crypto di Blockchain, Apa Bedanya?

Ketika berbicara tentang transaksi on-chain dan off-chain, itu akan mengacu pada: apakah transaksi di lakukan di jaringan blockchain, atau di luar blockchain. Transaksi cryptocurrency ini memiliki perbedaan dan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita akan membahas lebih jelas pada artikel ini.

Apa Itu Transaksi On-Chain?

Transaksi on-chain adalah jenis transaksi cryptocurrency yang dicatat secara langsung di dalam jaringan blockchain. Transaksi di blockchain harus divalidasi oleh para peserta jaringan, yang disebut penambang (miners). Transaksi ini dianggap valid ketika mencerminkan transaksi pada buku besar publik (public ledger). Dengan kata lain, on-chain adalah transaksi yang transparan dan dapat diakses secara publik. Setiap transaksi valid yang masuk ke dalam jaringan tidak akan bisa diubah.

Langkah-langkah dan cara kerja transaksi on-chain adalah sebagai berikut:

  1. Transaksi divalidasi oleh miners.
  2. Transaksi dicatat di blockchain, yang mencerminkan public ledger.
  3. Setelah transaksi masuk ke public ledger, jaringan blockchain dimodifikasi dan didistribusikan.

Dalam kasus transaksi on-chain Bitcoin, misalnya, dilakukan dalam beberapa langkah sebelum masuk ke blockchain. Pertama-tama, Anda harus memiliki Bitcoin (BTC) di blockchain, kemudian dikunci pada sebuah alamat (address) dengan private key. Nantinya, private key ini digunakan untuk mengirimkan BTC ke alamat penerima.

Kekurangan transaksi on-chain adalah biaya yang relatif lebih tinggi dan kecepatan transaksi lebih lambat (tergantung metode verifikasi blockchain yang digunakan).

Jadi, setiap pengguna yang melakukan transaksi on-chain harus membayar biaya transaksi, tergantung ukuran (dalam byte) dan jumlah lalu lintas jaringan (network traffic) pada saat itu. Transaksi menjadi lambat (dan tertunda) ketika terjadi kemacetan jaringan. Namun, karena transaksi Bitcoin mengenakan biaya tinggi, transaksi ini akan lebih diprioritaskan dan dikonfirmasi lebih cepat.

Sementara itu, kelebihan transaksi on-chain adalah tingkat keamanan tinggi dan adanya transparansi. Karena blockchain bersifat terbuka dan public ledger dapat diakses oleh semua peserta jaringan, mustahil terjadi aksi pemalsuan dan transaksi ganda. Setiap data tidak akan bisa diubah karena memiliki stempel waktu dan detail transaksi di dalam blok. Bahkan, saat adanya potensi serangan berbahaya, itu akan diblokir sebelum terjadi.

Apa Itu Transaksi Off-Chain?

Transaksi off-chain adalah jenis transaksi cryptocurrency yang dilakukan di luar jaringan blockchain. Ini merupakan protokol layer-2 yang dianggap mampu menutupi kelemahan dari on-chain, yakni menciptakan biaya transaksi lebih murah dan cepat.

Setiap pengguna bisa membuka saluran dan menukar private key mereka ke wallet, sehingga memungkinkan transfer dana di luar rantai. Selagi saluran aktif, setiap pengguna dapat terus menukar mata uang sebanyak yang diinginkan sampai transaksi selesai, kemudian pengguna juga dapat menutup saluran dan mencatat penghitungan akhir secara on-chain.

Protokol on-chain lebih terbatas, sementara ada banyak protokol off-chain yang tersedia, beberapa di antaranya adalah Lightning Network, Liquid Network, dan Ethereum Plasma.

Lightning Network

Lightning Network adalah jenis protokol Layer-2 yang dibangun di atas blockchain Bitcoin. Ini memungkinkan pengguna untuk terlibat di dalam transaksi secara instan, biaya minimal, dan tanpa batas. Lightning Network memungkinkan pertukaran atom lintas rantai (cross-chain atomic swaps), memberikan kenyamanan, dan fungsionalitas yang lebih besar tanpa keterlibatan pihak ketiga.

Pada dasarnya, Lightning Network adalah jaringan peer-to-peer (P2P) terdesentralisasi–setiap peserta dapat bertransaksi dengan mengunci Bitcoin (BTC) mereka di alamat dompet multi-signature dengan menggunakan transaksi funding. Ini memberikan keleluasaan kepada peserta untuk melakukan transaksi tak terbatas dengan alamat untuk transaksi off-chain hingga saldo diselesaikan di blockchain.

Liquid Network

Liquid Network adalah protokol sidechain; bergantung pada blockchain Bitcoin untuk data dan operasi dilakukan secara terpisah. Ini juga dibangun di atas blockchain Bitcoin yang memungkinkan transaksi di luar rantai dengan keamanan dan privasi yang baik.

Keunggulan Liquid Network adalah lebih cepat daripada blockchain utama, lebih efisien (terjangkau), dan bersifat rahasia (tidak mengungkapkan jumlah mata uang dalam transaksi tertentu). Satu-satunya downside adalah bahwa Liquid Network tidak bersifat terdesentralisasi. Bahkan, itu dilakukan melalui perintah.

Sebagai contoh, Anda mengirim 1 BTC menggunakan transaksi pasak (peg-in). Lalu, Liquid Network mematok setara dengan Liquid to Bitcoin (L-BTC) kepada peserta di jaringan sebagai representasi dari BTC yang sesungguhnya. Kemudian, L-BTC digunakan dalam Liquid Network untuk melakukan transaksi tanpa batas hingga peserta berhasil menyelesaikan transaksi. Setelah selesai, pengguna akan mematok dengan menukar L-BTC dengan BTC satu per satu.

Ethereum Plasma

Ethereum Plasma adalah protokol off-chain Ethereum yang beroperasi dari rantai Ethereum utama secara independen, namun dianggap sebagai rantai “anak” yang berlabuh ke blockchain utama. Protokol ini memungkinkan pengguna untuk dapat menyelesaikan berbagai transaksi dasar, seperti transfer token, swap, dan lainnya dari jaringan Ethereum dengan kecepatan transaksi lebih tinggi dan biaya lebih rendah. Untuk keamanan, plasma chains menggunakan fraud proofs dan mekanisme validasi blok independen.

Pandangan Akhir

Jadi pada dasarnya, on-chain adalah transaksi yang dicatat atau dilakukan di jaringan blockchain, sementara off-chain adalah transaksi di luar jaringan blockchain. Bagi Anda yang mencari transaksi lebih murah, cepat, dan private, transaksi off-chain lebih direkomendasikan. Sementara itu, jika Anda lebih memprioritaskan keamanan, transparansi, validasi, dan ketahanan, transaksi on-chain adalah solusi terbaik. Dalam memilih jenis transaksi, Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.

Leave a Comment

Scroll to Top