Apa Itu Sentimen Pasar dan Contoh Cara Melacaknya

Sentimen pasar mencerminkan suasana hati kolektif para pelaku pasar terhadap suatu aset keuangan, yang memengaruhi pergerakan harga secara signifikan. Dalam dunia investasi, sentimen pasar dapat dikategorikan sebagai optimis (bullish) atau pesimis (bearish).

Sebagai contoh, jika mayoritas investor percaya bahwa harga suatu aset akan naik, mereka akan membelinya, sehingga harga aset tersebut cenderung meningkat. Sebaliknya, jika mereka pesimis dan percaya harga akan turun, mereka akan menjualnya, menyebabkan harga anjlok.

Mengapa Sentimen Pasar Penting?

Sentimen pasar sering kali dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti ketakutan (fear) dan keserakahan (greed). Reaksi emosional terhadap berita ekonomi, peristiwa global, atau tren industri dapat menyebabkan volatilitas harga yang tidak selalu mencerminkan nilai intrinsik suatu aset.

Sebagai contoh, dalam masa ketidakpastian ekonomi, meskipun fundamental perusahaan tetap kuat, harga sahamnya dapat jatuh akibat sentimen negatif yang mendominasi pasar. Oleh karena itu, memahami sentimen pasar dapat membantu investor mengantisipasi pergerakan harga dan mengambil keputusan trading yang lebih cerdas.

Baca juga: Sentimen Pasar dalam Cryptocurrency.

Cara Melacak Sentimen Pasar

Melacak sentimen pasar memerlukan berbagai metode analisis, antara lain:

1. Analisis Volume Trading

Volume perdagangan adalah indikator penting dalam menilai sentimen pasar. Jika harga naik tetapi volume perdagangan rendah, ini bisa menandakan kelemahan dalam tren bullish dan kemungkinan pembalikan harga.

2. Survei Investor

Beberapa lembaga keuangan dan platform trading menyediakan survei sentimen investor, seperti American Association of Individual Investors (AAII) Sentiment Survey, yang mencerminkan pandangan investor ritel terhadap pasar.

3. Analisis Media Sosial dan Forum Diskusi

Platform seperti Twitter, Reddit, dan forum trading sering menjadi tempat utama diskusi investor. Dengan menggunakan analisis sentimen berbasis AI, trader dapat mengukur sentimen pasar secara real-time dari berbagai sumber online.

Indikator Sentimen Pasar

Berikut beberapa indikator utama yang digunakan untuk mengukur sentimen pasar:

1. Commitment of Traders (COT)

Laporan ini diterbitkan oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC) dan menunjukkan posisi net long dan short dari berbagai kelompok trader, memberikan wawasan tentang tren pasar.

2. Volatility Index (VIX)

Dikenal sebagai “indeks ketakutan”, VIX mengukur volatilitas yang tersirat dari opsi yang diperdagangkan di pasar. Kenaikan VIX menunjukkan ketidakpastian dan ketakutan di pasar, sementara penurunan VIX mencerminkan stabilitas.

3. Rasio Sentimen Tinggi/Rendah

Indikator ini membandingkan jumlah saham yang mencapai level tertinggi dalam 52 minggu terakhir dengan jumlah yang mencapai level terendah. Jika lebih banyak saham mencapai level terendah, pasar mungkin sedang dalam tren bearish.

4. Indeks Persentase Bullish

Mengukur jumlah saham yang mendapatkan sinyal beli. Jika indeks ini di atas 70%, pasar mungkin overbought (jenuh beli), sementara di bawah 30% menunjukkan kondisi oversold (jenuh jual).

5. Rasio Put/Call

Indikator ini membandingkan jumlah opsi put (jual) dengan opsi call (beli). Rasio di bawah 1 menunjukkan optimisme pasar, sementara di atas 1 menunjukkan pesimisme.

Kesimpulan

Memonitor sentimen pasar adalah langkah penting dalam analisis trading, tetapi harus dikombinasikan dengan analisis fundamental dan teknikal agar lebih efektif. Investor yang memahami sentimen pasar memiliki peluang lebih baik untuk mengantisipasi pergerakan harga dan membuat keputusan trading yang lebih terinformasi.

Dengan pendekatan yang tepat dan data yang akurat, trader dapat memanfaatkan peluang yang dihasilkan dari perubahan sentimen pasar, baik dalam kondisi bullish maupun bearish. Sentimen pasar bukan hanya angka atau statistik—tetapi cerminan dari psikologi kolektif yang menjadi pendorong utama pergerakan harga dalam dunia keuangan.

Scroll to Top