NYSE, yang merupakan singkatan dari New York Stock Exchange, adalah salah satu bursa saham terbesar dan paling bersejarah di dunia. NYSE memiliki peran penting dalam ekonomi global dan merupakan salah satu pusat keuangan terkemuka di Amerika Serikat. Berikut adalah penjelasan rinci dan komprehensif tentang NYSE.
Sejarah NYSE
NYSE didirikan pada tahun 1792 di 68 Wall Street, New York City, oleh 24 trader saham yang menandatangani Perjanjian Buttonwood.
Bursa ini telah beroperasi selama lebih dari dua abad dan telah menyaksikan banyak peristiwa penting dalam sejarah keuangan dunia. Awalnya, NYSE adalah bursa saham tertutup, tetapi sejak tahun 2006, itu menjadi perusahaan publik yang terdaftar di bawah simbol “ICE,” atau Intercontinental Exchange.
1700-an: Awal Perdagangan Saham di Amerika
Perdagangan saham di Amerika Serikat dimulai pada abad ke-18 dengan adanya pertukaran saham yang tidak resmi di bawah pohon-pohon gandum di Wall Street, New York City.
Pada tahun 1792, 24 pedagang saham menandatangani Perjanjian Buttonwood, yang menjadi cikal bakal NYSE. Mereka sepakat untuk berdagang saham hanya di antara sesama mereka dengan komisi yang tetap.
1792: Pendirian NYSE
NYSE secara resmi didirikan pada tanggal 17 Mei 1792, ketika 24 trader saham berkumpul di 68 Wall Street dan menandatangani Perjanjian Buttonwood. Inilah yang dianggap sebagai awal resmi dari NYSE.
1817: Pembentukan Lantai Perdagangan Fisik
Pada tahun 1817, NYSE membuka lantai perdagangan fisik pertamanya, memberikan tempat bagi trader saham untuk berkumpul dan berdagang secara tatap muka.
1867: Pembentukan “Ticker Tape” Pertama
NYSE mengadopsi teknologi “ticker tape,” yang memungkinkan pelaporan harga saham secara real-time ke seluruh Amerika Serikat melalui telegraf.
1903: Gedung NYSE yang Ikonik
Gedung NYSE yang ikonik di 18 Broad Street, New York City, dibangun pada tahun 1903. Gedung ini masih digunakan sebagai lokasi NYSE hingga saat ini.
1929: The Great Crash
NYSE menjadi pusat perhatian selama kehancuran pasar saham yang besar pada tahun 1929 (the Great Crash 1929 )yang mengawali Depresi Besar. Banyak investor kehilangan kekayaan mereka dalam peristiwa ini.
1971: Perubahan ke Perdagangan Elektronik
Pada tahun 1971, NYSE memperkenalkan sistem perdagangan elektronik pertamanya, yang menggantikan metode perdagangan manual tradisional.
2006: NYSE Menjadi Entitas Publik
Pada tahun 2006, NYSE menjadi entitas publik dengan nama Intercontinental Exchange (ICE). Sebelumnya, NYSE dikelola sebagai organisasi nirlaba.
Peran NYSE Saat Ini
Saat ini, NYSE tetap menjadi salah satu bursa saham terbesar di dunia dan merupakan tempat di mana saham-saham dari berbagai perusahaan besar dan mapan diperdagangkan.
Bursa saham AS ini juga dikenal karena lantai perdagangan fisik yang masih ada, meskipun sebagian besar perdagangan dilakukan secara elektronik melalui platform perdagangan mereka yang dikenal sebagai “NYSE Arca.”
NYSE terus berperan sebagai pusat keuangan yang penting di Amerika Serikat dan berdampak pada pasar saham global.
Fungsi Utama NYSE
Setidaknya ada tiga fungsi NYSE yang paling utama, yaitu:
- Fasilitator Perdagangan Saham: NYSE adalah tempat di mana saham-saham perusahaan yang terdaftar di bursa ini diperdagangkan. Transaksi saham dapat dilakukan di lantai perdagangan fisik atau melalui sistem perdagangan elektronik.
- Penyedia Data Pasar: NYSE menyediakan data pasar saham yang sangat penting bagi investor, trader, analis, dan perusahaan. Data ini mencakup harga saham, volume perdagangan, dan banyak lagi.
- Pusat Keuangan: NYSE adalah salah satu pusat keuangan terbesar di dunia. Ini menarik perusahaan besar, bank, dan institusi keuangan lainnya untuk memiliki kehadiran di New York City.
Struktur NYSE
NYSE memiliki lantai perdagangan fisik yang menjadi ikonik, di mana trader dan spesialis saham bekerja. Namun, seiring berkembangnya teknologi, sebagian besar perdagangan di NYSE kini juga dilakukan secara elektronik melalui platform perdagangan mereka yang dikenal sebagai “NYSE Arca.”
Regulasi dan Pengawasan
NYSE diatur sepenuhnya oleh SEC (Securities and Exchange Commission) di Amerika Serikat yang menjamin dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal yang berlaku. Ini termasuk mengawasi perdagangan, pelaporan, dan pengungkapan yang diperlukan.
Profil Perusahaan yang Terdaftar di NYSE
NYSE mencakup berbagai perusahaan dari berbagai sektor ekonomi, termasuk perusahaan teknologi, keuangan, manufaktur, energi, kesehatan, dan banyak lagi. Ini mencerminkan keberagaman dan diversifikasi ekonomi Amerika Serikat.
Berbagai Indeks Saham di NYSE
New York Stock Exchange (NYSE) merupakan bursa saham terkemuka di AS yang mencakup banyak emiten dari berbagai sektor industri. Selain indeks utama seperti Dow Jones Industrial Average (DJI), NYSE juga memiliki beberapa indeks saham lain yang mencerminkan kinerja beragami segmen pasar saham. Berikut adalah beberapa contoh indeks saham yang terkait dengan NYSE:
1. Dow Jones Industrial Average (DJI)
Meskipun DJI bukan indeks eksklusif NYSE, itu adalah indeks yang terkenal yang mencakup 30 perusahaan terbesar yang terdaftar di NYSE dan NASDAQ. Ini adalah indeks yang digunakan secara luas untuk melacak kinerja pasar saham Amerika Serikat.
2. NYSE Composite Index
Indeks ini mencakup semua perusahaan yang terdaftar di NYSE, termasuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa tersebut. Ini adalah indeks yang mencerminkan kinerja keseluruhan pasar saham NYSE.
3. NYSE ARCA Tech 100 Index
Ini adalah indeks yang mencerminkan kinerja perusahaan teknologi besar yang terdaftar di NYSE ARCA, yang merupakan platform perdagangan elektronik NYSE. Indeks ini fokus pada perusahaan teknologi dan saham-saham pertumbuhan.
4. NYSE American Composite Index
Indeks saham ini mewakili kinerja perusahaan yang terdaftar di NYSE American, yang sebelumnya dikenal sebagai NYSE MKT dan American Stock Exchange (AMEX). Ini adalah bursa saham yang memiliki cakupan yang lebih kecil daripada NYSE utama.
5. NYSE Arca Gold BUGS Index (HUI)
Ini adalah indeks yang menggambarkan kinerja perusahaan pertambangan emas yang terdaftar di NYSE ARCA. Indeks ini digunakan oleh investor yang tertarik pada sektor pertambangan emas.
6. NYSE FANG+ Index
Indeks ini mencakup sekelompok saham dari perusahaan-perusahaan besar di sektor teknologi dan internet, termasuk Facebook, Apple, Amazon, Netflix, Google (Alphabet), dan beberapa lainnya. Ini adalah indeks yang mencerminkan kinerja sektor teknologi besar.
7. NYSE Health Care Index
Indeks saham ini mencerminkan kinerja perusahaan dari sektor perawatan kesehatan yang terdaftar di NYSE. Ini mencakup perusahaan farmasi, peralatan medis, dan lain-lain.
8. NYSE Financial Index
Indeks ini mewakili kinerja perusahaan dari sektor keuangan yang terdaftar di NYSE. Ini mencakup perusahaan perbankan, asuransi, dan lain-lain.
9. NYSE Energy Index
Indeks saham ini menampilkan kinerja perusahaan dari sektor energi yang terdaftar di NYSE. Ini mencakup perusahaan minyak, gas, energi terbarukan, dan lain-lain.
10. NYSE Industrial Index
Indeks ini mencerminkan kinerja perusahaan dari sektor industri yang terdaftar di NYSE. Ini mencakup perusahaan manufaktur, transportasi, dan lain-lain.
11. NYSE REIT Index
Indeks ini memberi gambaran terkait kinerja perusahaan real estat yang terdaftar di NYSE. Ini mencakup perusahaan REIT (Real Estate Investment Trust) yang memiliki dan mengelola properti real estat komersial.
12. NYSE Technology Index
Indeks saham ini menerangkan kinerja perusahaan teknologi yang terdaftar di NYSE. Ini mencakup perusahaan perangkat lunak, perangkat keras, dan layanan teknologi.
Penting untuk diingat bahwa komposisi indeks-indeks saham di NYSE dapat berubah seiring waktu karena emiten dapat terdaftar atau keluar dari bursa. Setiap perubahan dapat memengaruhi kinerja indeks tersebut. Indeks-indeks ini memberikan pandangan yang beragam tentang kinerja sektor dan industri tertentu di bursa saham.
Perbedaan antara NYSE dan NASDAQ
Perbedaan antara New York Stock Exchange (NYSE) dan NASDAQ dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Struktur Fisik
- NYSE: NYSE memiliki lantai perdagangan fisik di mana pedagang saham bekerja secara langsung dan melakukan perdagangan tatap muka. Ini menciptakan gambaran ikonik dari perdagangan saham.
- NASDAQ: NASDAQ adalah bursa saham sepenuhnya elektronik, yang berarti perdagangan saham dilakukan melalui jaringan komputer tanpa lantai perdagangan fisik.
2. Metode Perdagangan
- NYSE: NYSE menggunakan campuran metode perdagangan, termasuk perdagangan di lantai dan perdagangan elektronik melalui platformnya yang dikenal sebagai “NYSE Arca.”
- NASDAQ: NASDAQ adalah bursa saham yang sepenuhnya berbasis elektronik, dengan perdagangan yang terjadi melalui sistem komputer.
3. Profil Perusahaan
- NYSE: NYSE mencakup berbagai perusahaan dari berbagai sektor ekonomi, termasuk perusahaan teknologi, keuangan, manufaktur, dan banyak lagi.
- NASDAQ: NASDAQ dikenal khusus sebagai bursa saham teknologi karena rumah bagi banyak perusahaan teknologi besar. Namun, juga mencakup perusahaan dari berbagai sektor lain.
4. Volatilitas
- NYSE: NYSE cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah karena mencakup banyak perusahaan mapan.
- NASDAQ: NASDAQ cenderung memiliki volatilitas yang lebih tinggi karena terdiri dari banyak perusahaan teknologi pertumbuhan yang dapat mengalami fluktuasi harga yang besar.
5. Pemilihan Perusahaan
-
- NYSE: NYSE cenderung memilih perusahaan yang lebih besar dan mapan dengan sejarah yang lebih panjang.
- NASDAQ: NASDAQ cenderung lebih terbuka terhadap perusahaan baru dan inovatif, termasuk perusahaan rintisan (startup).
6. Biaya Listing
- NYSE: Biaya untuk mencatatkan saham di NYSE biasanya lebih tinggi daripada NASDAQ.
- NASDAQ: NASDAQ sering kali menarik perusahaan yang lebih kecil dengan biaya listing yang lebih rendah.
Perbedaan ini mencakup struktur fisik, metode perdagangan, profil perusahaan yang terdaftar, volatilitas, pemilihan perusahaan, dan biaya listing, dan dapat memengaruhi pilihan perusahaan yang ingin mencatatkan saham mereka serta pengalaman perdagangan investor di kedua bursa saham ini.
Simpulan
Jadi, New York Stock Exchange (NYSE) adalah salah satu bursa saham paling bersejarah, terbesar, dan paling berpengaruh di dunia. Dengan sejarah yang panjang dan prestise yang kuat, NYSE memainkan peran penting dalam ekonomi global dan sistem keuangan Amerika Serikat.
- Sejarah Panjang: NYSE didirikan pada tahun 1792 dan telah beroperasi selama lebih dari dua abad. Ini memiliki akar yang dalam dalam sejarah perdagangan saham Amerika.
- Pusat Perdagangan Saham: NYSE adalah tempat di mana saham-saham dari berbagai perusahaan besar dan mapan diperdagangkan, termasuk perusahaan multinasional yang beroperasi di seluruh dunia.
- Pusat Keuangan: NYSE bukan hanya bursa saham, tetapi juga merupakan salah satu pusat keuangan terbesar di Amerika Serikat. Banyak perusahaan keuangan, bank, dan institusi lainnya memiliki kehadiran di New York City karena NYSE.
- Pergeseran Menuju Teknologi: Meskipun NYSE memiliki lantai perdagangan fisik yang ikonik, sebagian besar perdagangan saat ini dilakukan secara elektronik melalui platform perdagangan mereka yang dikenal sebagai “NYSE Arca.”
- Pengaruh Global: NYSE memiliki dampak global yang signifikan karena kinerja saham yang terdaftar di sana sering dijadikan acuan oleh banyak investor dan pasar saham di seluruh dunia.
- Indeks Utama: NYSE memiliki indeks-indeks utama seperti Dow Jones Industrial Average (DJI) dan NYSE Composite Index, yang digunakan untuk melacak kinerja berbagai segmen pasar saham.
- Perubahan dan Inovasi: NYSE telah mengalami perubahan dan inovasi seiring waktu, termasuk peralihan ke perdagangan elektronik, yang memungkinkan akses global yang lebih besar ke pasar saham AS.
- Peran dalam Sejarah Keuangan: NYSE telah menjadi saksi sejarah penting dalam dunia keuangan, termasuk Krach Pasar Saham Besar pada tahun 1929 yang memulai Depresi Besar.
Dengan berbagai emiten yang terdaftar di NYSE, indeks-indeks saham di NYSE, dan sejarah panjangnya, NYSE tetap menjadi pusat perdagangan saham yang penting di dunia keuangan. Peran dan pengaruhnya di pasar saham global membuatnya menjadi elemen kunci dalam ekosistem keuangan internasional.