Banyak pemula yang bertanya apa itu saham. Memang, selain reksa dana, saham adalah salah satu instrumen investasi terbaik di Indonesia dan di dunia. Sudah banyak orang yang menjadi jutawan dan miliarder dari investasi saham. Itu mengindikasikan bahwa saham adalah produk yang menjanjikan dan menguntungkan. Investasi saham sangat menarik perhatian karena imbal hasil (return) yang dihasilkan relatif tinggi, dengan tingkat risiko (rate of risk) yang dapat dikontrol.
Pernah mendengar Warren Buffet? Ya, dia adalah salah satu orang terkaya di dunia yang sukses karena investasi saham. Investor dunia bahkan menjadikan Buffet sebagai panutan dalam investasi saham. Di Indonesia, investor terkenal yang menjadi panutan salah satunya yaitu Lho Keng Hong, yang sering disebut-sebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia.
Sebenarnya, apa itu saham? Bagaimana cara kerja saham? Apa keuntungan dari investasi saham? Bagaimana cara memulai investasi saham? Itulah sejumlah pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh masyarakat. Tak bisa dipungkiri, banyak masyarakat Indonesia yang masih belum “melek investasi”, termasuk investasi saham. Meskipun begitu, pertumbuhan investor saham mengalami kemajuan yang baik dari tahun ke tahun.
Per Mei 2020, investor saham sudah berjumlah 1,19 juta SID/Single Investor Identification, tumbuh 8% dari tahun 2019. Itu menandakan bahwa masyarakat sudah mulai memahami betapa pentingnya berinvestasi saham untuk masa depan. Mau belajar investasi saham? Nah, berikut invesnesia sajikan makalah/materi saham lengkap untuk pemula.
Contents
- 1 1. Pengertian Saham
- 2 2. Keuntungan Saham
- 3 3. Risiko Saham
- 4 4. Saham dan Pasar Modal
- 5 5. Saham dan Initial Public Offering (IPO)
- 6 6. Pasar Saham
- 7 7. Saham dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
- 8 8. Mekanisme Perdagangan Saham
- 9 9. Perusahaan Sekuritas
- 10 10. Bank Kustodian (Custodian Bank)
- 11 11. Indeks Saham
- 12 12. Sektor Saham
- 13 13. Jenis-Jenis Saham
- 14 14. Manfaat Saham
- 15 15. Investasi Saham
- 16 16. Trading Saham
- 17 17. Analisis Saham
- 18 18. Cara Beli Saham Online
- 19 19. Aplikasi Saham Online
- 20 20. Investasi Saham Bagus untuk Masa Depan
- 21 21. Investasi Saham Cocok untuk Pemula
- 22 22. Istilah dalam Saham
- 23 23. Faktor yang Memengaruhi Harga Saham
- 24 24. Faktor yang Memengaruhi Return Saham
- 25 25. Contoh Saham Perusahaan
- 26 Simpulan
- 27 Referensi
1. Pengertian Saham
Apa itu saham? Secara umum, pengertian saham adalah surat berharga (efek) sebagai bukti kepemilikan suatu pihak terhadap perusahaan (emiten). Sedangkan menurut KBBI, saham adalah surat bukti kepemilikan terhadap perseroan terbatas yang memberikan hak atas dividen dan hak lainnya sesuai dengan kuantitas modal yang disetor.
Definisi saham tersebut pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan rata-rata pengertian saham menurut para ahli. Pada intinya, saham adalah surat berharga sebagai tanda bukti bahwa seseorang menanamkan modal di suatu perusahaan. Jadi, ketika kamu investasi saham di suatu perusahaan, seperti saham BCA, BRI, Telkomsel, atau saham lainnya, maka kamu dianggap sah sebagai salah satu pemilik perusahaan. Wow, keren, ya!
2. Keuntungan Saham
Ketika kamu beli saham perusahaan (investasi saham), setidaknya kamu akan memperoleh dua (2) jenis keuntungan (return saham), yaitu dividen dan capital gain. Apa itu dividen? Menurut KBBI, pengertian dividen adalah bagian dari keuntungan (laba) perusahaan yang besarannya telah ditetapkan oleh direksi dan telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk dibagikan kepada para pemegang saham. Dengan kata lain, ketika perusahaan memperoleh laba operasional, maka pemegang saham punya hak untuk mendapatkan bagian dari laba tersebut dengan besaran tertentu.
Baca juga: Cara Menghitung Return Saham
Baca juga: Cara Mudah Investasi Emas bagi Pemula
Sebagai contoh, saham Bank Central Asia/BCA (kode: BBCA) membukukan laba bersih Rp 28,6 triliun sepanjang 2019. Setelah ditetapkan jajaran direksi dan disahkan dalam RUPS, BCA akan membagikan dividen sebanyak Rp 13,69 triliun pada Mei 2020. Artinya, BCA membagikan dividen sebesar 47,8% dari laba bersih tahun 2019. Nantinya, total dividen Rp 13,69 triliun tersebut dibagikan kepada para pemegang saham. Besaran dividen yang diperoleh masing-masing investor/pemegang saham pasti berbeda, tergantung porsi atau jumlah lembar saham yang dimiliki di perusahaan.
Perhitungan dividen diawali dengan mencari Dividend Per Share (DPS), yaitu jumlah dividen yang disetor kepada pemegang saham / jumlah saham beredar. Jumlah saham beredar BCA misalnya 30 miliar lembar. Maka, DPS = Rp 13,69 triliun / 30 miliar lembar saham = Rp456,00. Seandainya kamu memiliki 10 lot saham BBCA atau setara 1.000 lembar saham (1 lot = 100 lembar). Maka, dividen yang akan kamu terima dari saham BBCA yaitu sebesar Rp 456 ribu, yang diperoleh dari (Rp456,00 x 1.000).
Selain dividen, keuntungan saham berupa capital gain. Apa itu capital gain? Secara umum, pengertian capital gain adalah kenaikan modal yang terjadi ketika harga saham naik atau meningkat. Sebagai contoh, kamu beli saham Bank Rakyat Indonesia/BRI (Kode: BBRI) di harga Rp2.500 per lembar dan kamu memiliki 10 lot. Enam bulan kemudian harga saham BBRI naik menjadi Rp3.000 per lembar. Artinya, terjadi kenaikan harga saham sebesar Rp500. Dengan demikian, maka capital gain yang kamu dapatkan senilai Rp 500 ribu, yaitu hasil dari 10 lot x Rp500.
3. Risiko Saham
Tidak ada investasi yang bebas risiko, termasuk instrumen saham. Apa risiko saham? Secara umum, ada dua (2) risiko utama dalam saham, yaitu risiko capital loss dan risiko likuidasi. Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu terjadi ketika harga saham turun sehingga nilai modal investasi ikut tergerus. Tapi ingat, ketika harga saham turun, bukan berarti kamu mengalami capital loss. Ya, capital loss terjadi ketika kamu menjual saham di saat harga saham turun. Begitu pun dengan capital gain, kamu akan meraih profit ketika menjual saham di saat harga naik.
Selain itu, risiko saham lainnya yaitu likuidasi. Apa itu likuidasi? Singkatnya, likuidasi adalah kebangkrutan yang dialami perusahaan. Ini terjadi ketika kamu berinvestasi di saham perusahaan yang tidak punya track record yang baik. Risiko saham lainnya yaitu ketika perusahaan tidak membagikan dividen dan risiko ketika perusahaan delisting. Singkatnya, delisting adalah kondisi di mana perusahaan ke luar dari bursa, dan statusnya berubah dari perusahaan publik menjadi perusahaan privat.
4. Saham dan Pasar Modal
Apa hubungan saham dengan pasar modal? Ya, saham adalah salah satu instrumen (produk) investasi yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Selain saham, produk pasar modal lainnya yaitu reksa dana, obligasi (surat utang), exchange traded fund (ETF), dan derivatif. Sebenarnya, apa itu pasar modal? Jadi, pengertian pasar modal (capital market) adalah pasar untuk memperdagangkan instrumen keuangan jangka panjang.
Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Ada dua fungsi utama pasar modal yaitu sebagai sumber pendanaan dan sarana investasi. Bagi perusahaan, pasar modal merupakan sumber pendanaan agar bisa melakukan ekspansi bisnis. Bagi masyarakat (investor), pasar modal merupakan wadah berinvestasi untuk meraih pendapatan atau keuntungan.
5. Saham dan Initial Public Offering (IPO)
Apa itu IPO? Initial public offering atau disingkat IPO adalah penawaran saham perdana oleh suatu perusahaan yang melantai di bursa efek. Ketika melakukan IPO, perusahaan yang awalnya berstatus privat menjadi perusahaan terbuka (publik) sehingga memiliki singkatkan “Tbk”. Kamu pasti sering kan melihat perusahaan yang dibelakangnya ada gelar Tbk.
Itu artinya perusahaan tersebut sudah go-public sehingga sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat luas. Biasanya, perusahaan terbuka (tbk) paling sedikit memiliki 300 pemegang saham. Jadi, ketika kamu mendengar istilah saham IPO, itu artinya saham perusahaan yang sudah terbuka atau go-public. Paham, ya?
6. Pasar Saham
Apa itu pasar saham? Secara umum, pengertian pasar saham adalah tempat di mana saham perusahaan (emiten) diperdagangkan sesuai dengan regulasi dan aturan yang telah ditentukan. Pasar saham dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pasar primer dan pasar sekunder.
Singkatnya begini, ketika perusahaan pertama kali melakukan IPO atau go-public, maka saham perusahaan tersebut akan ditawarkan di pasar primer (pasar perdana/primary market). Melalui pasar primer, investor bisa membeli saham emiten dengan harga tetap. Pasar primer hanya bisa dilakukan untuk pembelian saham yaitu melalui underwriter dan punya batas waktu tertentu.
Setelah saham emiten ditawarkan di pasar primer, maka saham yang masih beredar akan diperdagangkan di pasar sekunder, yaitu melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Nah, ketika saham sudah dicatat di bursa efek, maka saham tersebut bisa ditransaksikan oleh sesama investor. Harga saham di pasar sekunder lebih fleksibel dan berubah-ubah sesuai dengan penawaran dan permintaan. Di pasar sekunder, kamu bisa membeli (buy) dan menjual (sell) saham kapan pun (sesuai hari perdagangan bursa: Senin – Jumat).
7. Saham dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bursa efek adalah tempat di mana surat berharga diperdagangkan, termasuk saham. Khusus efek saham, maka proses jual beli dilakukan di bursa saham. Lalu, apa itu Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Pada dasarnya, BEI adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan segala hal (mencakup sistem dan sarana prasarana) perdagangan efek. Sedikit cerita, BEI adalah gabungan dari dua bursa efek terdahulu, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Dahulu, BEJ berfokus pada pasar saham sedangkan BES fokus pada pasar obligasi dan derivatif. BEI mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
8. Mekanisme Perdagangan Saham
Perdagangan efek di bursa dilakukan memakai fasilitas JATS NEXT-G atau disebut juga sebagai sistem perdagangan JATS NEXT-G. Perdagangan efek di bursa hanya bisa dilaksanakan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga terdaftar sebagai Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa adalah pihak yang menjembatani investor agar bisa melakukan transaksi efek di bursa.
Anggota Bursa dapat disebut sebagai Perantara Pedagang Efek yang sudah mempunyai izin usaha dari Bapepam-LK dan BEI. Dengan begitu, Anggota Bursa bisa melakukan transaksi di BEI sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku. Dalam perdagangan saham, Anggota Bursa dikenal juga sebagai perusahaan sekuritas. Jadi, jika kamu mau investasi saham, kamu bisa melakukannya melalui perantara perusahaan sekuritas, yaitu dengan melakukan pendaftaran.
9. Perusahaan Sekuritas
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, perusahaan sekuritas (atau broker saham) adalah Anggota Bursa (AB) yang menjalankan kegiatan bisnis tertentu. Berdasarkan fungsinya, Anggota Bursa bisa berupa Perantara Pedagangan Efek/PPE, Penjamin Emisi Efek/PEE, dan Manajer Investasi/MI. Nah, perusahaan sekuritas sendiri sering disebut sebagai perusahaan efek. Berikut penjelasan berbagai fungsi perusahaan sekuritas.
- Perantara Pedagang Efek (Broker Dealer). Berfokus pada transaksi jual beli efek (surat berharga). Efek yang diperjualbelikan umumnya saham dan obligasi. Instrumen saham dan obligasi dapat ditransaksikan melalui bursa efek yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia. Meskipun begitu, efek tersebut dapat juga ditransaksikan di luar bursa, atau disebut sebagai transaksi Over the Counter/OTC).
- Penjamin Emisi Efek (Underwriter). Berfokus membantu pihak perusahaan (emiten) dalam melaksanakan IPO atau proses penawaran umum saham perdana. Contoh tugas underwriter yaitu membuat kontrak IPO, menjamin penjualan efek, dan lainnya.
- Manajer Investasi (MI). Berfokus pada pengelolaan instrumen reksa dana. Kinerja reksa dana sangat bergantung pada kemampuan Manajer Investasi dalam mengelola dana nasabah/investor. Kamu bisa baca lengkap materi reksa dana di sini: Belajar Reksa Dana untuk Pemula.
10. Bank Kustodian (Custodian Bank)
Apa itu Bank Kustodian? Bank Kustodian atau lebih sering disebut Kustodian adalah lembaga keuangan yang bertanggung jawab untuk mengamankan surat berharga atau aset keuangan secara kolektif, seperti saham, obligasi, dan reksa dana, sebagainya. Kustodian bertugas dalam urusan administrasi, seperti penagihan hasil penjualan, penyelesaian transaksi jual beli efek, penerimaan dividen, dan seterusnya. Aset keuangan kamu akan aman selagi disimpan di Bank Kustodian.
11. Indeks Saham
Apa itu indeks saham? Menurut kamus BEI, indeks saham adalah ukuran statistik sebagai cerminan dari semua pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria (metodologi) tertentu. Indeks saham akan dievaluasi secara berkala. Tujuan atau manfaat indeks saham yaitu sebagai berikut:
- Benchmark bagi portofolio aktif.
- Mengukur sentimen pasar (market sentiment).
- Proksi untuk kelas aset terhadap alokasi aset.
- Proksi untuk mengukur model imbal hasil investasi (return), risiko sistematis (systematic risk), dan kinerja yang disesuaikan dengan basis risiko (risk).
- Dijadikan produk/instrumen investasi pasif, misalnya seperti Reksa Dana Indeks (Exchange Traded Fund/ETF dan produk turunannya.
Ada berapa jumlah indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Saat ini, BEI memiliki total 35 indeks saham. Jika dikelompokkan berdasarkan metode perhitungannya, indeks saham berjumlah 25 kelompok. Contoh indeks saham yang paling populer yaitu:
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
- Indeks LQ45
- Indeks IDX30
- Indeks Kompas 100
- Indks Bisnis-27
- Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
- Jakarta Islamic Index (JII)
- Indeks Papan Pencatatan (Utama & Pengembangan)
- Indeks Sektoral. Khusus indeks sektoral, di dalamnya terdapat 10 indeks, atau sering disebut-sebut sebagai Sektor Saham. Kamu bisa baca selengkapnya di poin ke-11.
12. Sektor Saham
Sektor saham merupakan Sebelum melakukan investasi saham, kamu wajib tahu apa saja sektor saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Singkatnya, sektor saham di BEI dibentuk sesuai dengan klasifikasi industri, atau dikenal juga sebagai JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial Classification). Sektor saham di BEI terdiri pada dasarnya terdiri dari sembilan (9) sektor, yaitu sebagai berikut.
- Saham Sektor Pertanian (Agriculture)
- Saham Sektor Barang Konsumsi (Consumer Goods)
- Saham Sektor Keuangan (Finance)
- Saham Sektor Pertambangan (Mining)
- Saham Sektor Aneka Industri (Miscellaneous Industry)
- Saham Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi (Infrastructure, Utility, and Transportation)
- Saham Sektor Perdagangan, Pelayanan, dan Investasi (Trade, Service, and Investment)
- Saham Sektor Properti, Real Estat, dan Konstruksi (Property, Real Estate, and Construction)
- Saham Sektor Industri Dasar dan Kimia (Basic Industry and Chemicals)
Ada satu (1) sektor utama lagi yang paling sering dijadikan sampel penelitian jurnal ilmiah atau sekripsi, yaitu Sektor Manufaktur. Apa itu Sektor Manufaktur? Menurut BEI, Sektor Manufaktur adalah indeks yang mengukur seluruh kinerja emiten di Papan Utama & Papan Pengembang yang terdiri dari 3 sektor:
- Sektor Industri Dasar dan Kimia
- Sektor Aneka Industri
- Sektor Barang Konsumsi
Jadi pada dasarnya, 3 sektor di atas merupakan bagian dari Sektor Manufaktur. Sampai di sini paham, ya? Selain itu, setiap sektor saham terdapat beberapa subsektor. Sebagai contoh, Sektor Keuangan (Finance) di BEI terdiri dari 5 subsektor, yaitu subsektor Bank, subsektor Asuransi, subsektor Perusahaan Efek/Sekuritas, subsektor Lembaga Pembiayaan, dan subsektor keuangan lainnya. Begitu juga dengan 8 sektor lainnya. Apa manfaat adanya subsektor? Dengan adanya subsektor saham, investor bisa mengetahui lebih detail terkait ruang lingkup bisnis suatu emiten.
13. Jenis-Jenis Saham
Secara umum, saham terdiri dari beberapa jenis dari berbagai , yaitu saham biasa (common stock), saham preferen (preferred stock), dan saham treasury (treasury stock).
#1. Saham Biasa (Common Stock)
Pengertian common stock atau saham biasa adalah kepemilikan saham tanpa hak istimewa dan memiliki tanggung jawab terbatas. Sebagai contoh, ketika perusahaan mengalami likuidasi (bangkrut), maka pemegang saham biasa akan memperoleh hak atas sisa aset/kekayaan paling akhir. Selain itu, risiko investasi yang diterima pemegang saham biasa bersifat proporsional, sesuai nilai investasi yang dimilikinya. Pemegang saham biasa juga akan mendapatkan hak suara (seperti dalam menentukan dewan komisaris) dan akan memperoleh dividen selama perusahaan membukukan laba.
#2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Pengertian preferred stock atau saham preferen adalah kepemilikan saham dengan hak istimewa. Sebagai contoh, ketika perusahaan bangkrut (likuidasi), pemegang saham preferen akan lebih diprioritaskan dalam pembagian sisa aset/kekayaan perusahaan. Kemudian, pemegang saham preferen punya power untuk memengaruhi pengurus perusahaan. Meskipun begitu, pemegang saham biasa tidak memiliki hak suara seperti dalam pemilihan jajaran direksi.
#3. Saham Treasury (Treasury Stock)
Pengertian treasury stock atau saham treasury adalah jenis saham yang ditarik/diambil peredarannya dari bursa efek atau istilah populernya buy back saham, yaitu saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari bursa. Dengan begitu, jumlah saham beredar perusahaan di bursa akan berkurang. Saham treasury biasanya digunakan untuk beberapa tujuan, sebagai berikut:
- Melindungi harga saham dari kejatuhan;
- Dibagikan sebagai dividen;
- Dijadikan sebagai alat tukar untuk surat-surat berharga lain; dan
- Dijual kembali.
14. Manfaat Saham
Saham memiliki sejumlah manfaat yang dapat dirasakan oleh banyak pihak. Pertama, bagi investor: saham bisa dijadikan sumber penghasilan alternatif sehingga bisa meningkatkan aset/kekayaan. Kedua, bagi emiten/perusahaan, saham dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan untuk kegiatan bisnis. Ketiga, bagi masyarakat, saham bisa dijadikan sebagai wadah “menabung” yang lebih baik dari bank. Kenapa? Ketika masyarakat menabung di bank, uang yang dimiliki tidak akan bertambah signifikan.
Sedangkan jika menabung di saham, potensi peningkatakan aset/uang sangat besar. Pernah mendengar kampanye “Yuk Nabung Saham”? Ya, itu adalah bagian dari sosialisasi pemerintah beserta pihak terkait agar masyarakat menjadikan saham sebagai wadah menabung untuk masa depan. Bagaimana caranya? Mudah saja, masyarakat bisa membeli saham secara konsisten dalam periode tertentu sehingga ketika harga saham naik dalam beberapa tahun, maka dana investasi juga akan meningkat. Namun, masyarakat harus pandai memilih saham perusahaan yang berkualitas.
15. Investasi Saham
Masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentang investasi saham. Sebenarnya, apa itu investasi saham? Ada dua penggalan kata, yaitu investasi dan saham. Nah, investasi adalah proses penanaman modal terhadap suatu proyek/bisnis dengan tujuan memperoleh keuntungan. Salah satu sifat investasi adalah jangka panjang.
Sedangkan pengertian saham sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu surat berharga tanda kepemilikan suatu pihak terhadap emiten. Jadi, investasi saham bisa diartikan sebagai proses menanam modal berbentuk saham untuk kepentingan jangka panjang dengan tujuan memperoleh profit berupa dividen dan capital gain. Sampai di sini mengerti, ya?
16. Trading Saham
Selain investasi saham, ada juga istilah trading saham atau stock trading. Pengertian trading saham adalah proses jual beli (perdagangan) saham dengan tujuan memperoleh keuntungan berupa capital gain dan dilakukan dalam jangka pendek. Sudah bisa kamu lihat perbedaan investasi saham dengan trading saham?
Ya, perbedaan utamanya terletak pada tujuan pembelian saham. Investasi saham bersifat jangka panjang dan berfokus pada dua keuntungan: dividen dan capital gain. Sedangkan trading saham bersifat jangka pendek dan hanya berfokus pada capital gain.
Baca juga: Mana yang Menguntungkan: Investasi saham atau Trading Saham?
17. Analisis Saham
Ketika kamu berinvestasi saham, terlepas apakah kamu pemula atau profesional, tetap kamu wajib tahu analisis saham. Apa itu analisis saham? Singkatnya begini, analisis saham digunakan untuk memilih saham terbaik dan mentransaksikannya (beli dan jual) di waktu terbaik. Apa tujuan analisis saham? Agar investor bisa mencapai tujuan investasi, yaitu keuntungan (profit). Secara umum, ada dua analisis investasi saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Pengertian analisis fundamental adalah suatu metode analisis untuk melihat kinerja perusahaan secara menyeluruh, umumnya lebih bertumpu pada kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan pengertian analisis teknikal adalah metode analisis yang bertumpu pada grafik atau pergerakan harga saham dengan tujuan mencari waktu terbaik untuk membeli dan menjual saham. Dengan demikian, kedua analisis saham tersebut sangat penting digunakan dalam investasi dan trading saham.
18. Cara Beli Saham Online
Pemula mungkin masih bingung bagaimana cara beli atau investasi saham. Perlu kamu ketahui, saat ini beli saham dapat dilakukan dengan mudah karena sudah memakai sistem online. Akses yang mudah ini tentu saja harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bagaimana cara beli saham online?
Proses singkatnya begini, kamu sebagai investor mendatangi perusahaan efek (sekuritas) untuk mendaftar dan membuka rekening efek. Kamu nantinya akan diminta melengkapi beberapa berkas/dokumen pribadi yang dibutuhkan, seperti KTP, NPWP, dan halaman cover rekening tabungan.
Setelah itu, kamu akan diminta deposit sejumlah uang agar rekeningmu aktif. Setelah deposit, kamu bisa men-download aplikasi trading saham, baik melalui smartphone maupun komputer/laptop/PC. Kamu tinggal login ke dalam aplikasi dan bisa melakukan transaksi saham. Selengkapnya bisa baca di sini: Cara Investasi Saham Online Modal Kecil Rp 100 Ribu
19. Aplikasi Saham Online
Saat ini, transaksi saham bisa dilakukan dengan mudah dan cepat, yaitu melalui platform berupa aplikasi online. Setiap perusahaan efek (sekuritas) biasanya memiliki aplikasi trading saham masing-masing. Secara umum, aplikasi tersebut memiliki fungsi yang hampir sama, perbedaannya secara umum terletak pada segi menu aplikasi dan desain saja. Apa contoh aplikasi saham online? Sebagai contoh, aplikasi MOST milik Mandiri Sekuritas, aplikasi HOTS milik Mirae Asset Sekuritas, aplikasi MNC Trade milik MNC Sekuritas, dan sebagainya.
20. Investasi Saham Bagus untuk Masa Depan
Tidak bisa dipungkiri bahwa saham adalah salah satu produk investasi terbaik untuk masa depan. Saham mampu memberikan imbal hasil (return) yang tinggi dengan tingkat risiko yang bisa dikontrol. Harga saham perusahaan berpeluang meningkat dalam jangka panjang dan sudah terbukti bahwa perusahaan yang bagus, dalam jangka panjang harga sahamnya pasti naik.
Ketika harga saham naik, investor bisa untung dari capital gain. Sedangkan perusahaan yang mampu membukukan laba konsisten setiap tahun, maka investor akan memperoleh pendapatan berupa dividen. Itulah alasan kenapa investasi saham bagus untuk masa depan.
21. Investasi Saham Cocok untuk Pemula
Selain reksa dana, investasi saham juga cocok untuk pemula. Salah satunya karena investasi saham memiliki akses yang mudah dan tidak ribet. Proses pendaftaran hingga transaksi dapat dilakukan secara mudah. Selain itu, investasi saham tidak butuh analisis yang rumit. Kamu bisa memakai analisis fundamental untuk mencari perusahaan berkualitas.
Salah satu cara sederhana dalam analisis fundamental yaitu dengan melihat produk yang dihasilkan perusahaan. Jika produk tersebut berkualitas, disukai, dan banyak digunakan masyarakat, itu bisa menjadi pertimbangan dalam memilih perusahaan.
Untuk lebih detail, kamu bisa lihat apakah setiap perusahaan konsisten membukukan laba? Itu penting agar kamu bisa menikmati dividen setiap tahun. Hanya perusahaan yang mencetak laba atau profitable yang bisa membagikan dividen. Untuk analisis teknikal, kamu hanya butuh belajar konsepnya saja.
Materi analisis teknikal yang bisa kamu pelajari contohnya tentang trend line saham: apa itu uptrend, sideways, dan downtrend. Kemudian, apa itu support dan resistance. Itu saja sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk melakukan analisis teknikal saham. Selain itu, investasi saham juga bisa dimulai dengan modal kecil Rp 100 ribu. Satu lagi, bagi pemula, kamu sangat disarankan membeli saham Blue Chip, ya.
22. Istilah dalam Saham
- Kapitalisasi Pasar (Market Cap)
Dapat mengacu pada nilai/harga keseluruhan dari saham suatu perusahaan. Dengan kata lain, ketika investor ingin mengambil alih semua saham perusahaan, maka acuannya adalah nilai kapitalisasi pasar.
- Saham Blue Chip
Tidak ada definisi saham Blue Chip secara pasti, namun pada intinya saham Blue Chip adalah saham perusahaan besar yang sudah memiliki positioning dalam bisnis. Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri saham Blue Chips, yaitu umumnya punya kapitalisasi pasar besar, menjadi market leader di sektornya, sudah lama melantai di bursa, dan memiliki kinerja yang stabil. Contoh saham Blue Chip yaitu Bank Centra Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Unilever (UNVR), dan Telkomsel (TLKM).
- Saham Lapis Satu (First Liner)
Umumnya, saham lapis satu bisa mengarah kepada saham Blue Chip, yaitu saham perusahaan yang menguasi sektor bisnisnya dan punya kapitalisasi pasar yang besar.
- Saham Lapis Dua (Second Liner)
Dapat mengacu pada saham perusahaan yang berada di bawah saham lapis satu. Umumnya, saham jenis ini masih memiliki kinerja yang baik namun tidak sekonsisten saham lapis satu. Kapitalisasi pasar saham ini berada di level menengah, yang pasti lebih kecil dari saham lapis satu.
- Saham Lapis Tiga (Third Liner)
Dapat mengacu pada saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar paling kecil di sektornya. Tingkat volatilitas harga saham lapis tiga biasanya sangat tinggi, sehingga cepat naik dan turun. Kinerja saham jenis ini umumnya masih labil sehingga belum mampu mencetak laba secara konsisten.
- Saham Gorengan
Apa itu saham gorengan? Pengertian saham gorengan dapat mengacu pada saham perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar kecil sehingga harga saham mudah naik turun (volatil). Saham jenis ini biasanya tidak punya fundamental yang bagus dan sering dijadikan ajang trading bagi spekulan. Pada umumnya, penyebab harga saham naik turun yaitu karena “kerakusan dan ketakutan” pasar itu sendiri.
- Capital Gain
Pengertian capital gain yaitu peningkatan nilai investasi (modal) yang disebabkan karena kenaikan harga saham. Singkatnya, saham dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli.
- Capital Loss
Kebalikan dari capital gain, yaitu penurunan nilai investasi (modal) karena harga saham turun. Singkatnya, saham dijual dengan harga yang lebih rendah dari harga beli.
- Dividen
Pengertian dividen yaitu bagian dari laba perusahaan yang disetor kepada pemegang saham. Dividen terdiri dari beberapa jenis, namun yang paling populer yaitu dividen saham dan dividen tunai (cash).
- RUPS
RUPS adalah singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu forum bagi para pemegang saham untuk memperoleh keterangan tertentu dari stakeholder perusahaan. RUPS juga menjadi ajang bagi pemegang saham untuk menggunakan hak suaranya terkait manajemen perusahaan.
- Listing, Delisting, dan Relisting
Pengertian listing dapat mengacu pada pencatatan saham perusahaan di bursa atau bisa disebut go-public. Delisting adalah kebalikan dari listing, yaitu penghapusan pencatatan saham di bursa sehingga perusahaan menjadi privat atau perusahaan tertutup. Sedangkan relisting adalah pencatatan kembali bagi perusahaan yang telah delisting.
- Stock Split dan Reverse Stock
Pengertian stock split dapat berarti pemecahan nominal harga saham menjadi lebih kecil sehingga jumlah saham beredar bisa lebih banyak dan meningkatkan likuiditas. Sedangkan reverse stock kebalikan dari stock split, yaitu penggabungan nominal harga saham menjadi lebih besar sehingga jumlah saham beredar lebih sedikit dan menurunkan likuiditas.
- Take Profit dan Cut Loss
Istilah take profit dapat mengacu mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham. Sedangkan cut loss adalah menjual saham di harga rendah untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
- TrendLine Saham
Trendline saham dapat mengacu pada tren pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Ada tiga (3) jenis trendline, yaitu uptrend (pergerakan saham cenderung naik), sideways (pergerakan harga saham cenderung datar), dan downtrend (pergerakan harga saham cenderung menurun).
- Pergerakan Harga Saham
Pergerakan harga saham secara umum terdiri dari dua jenis, yaitu bullish dan bearish. Makna bullish dapat mengacu pada tren harga saham yang menguat (naik). Sedangkan bearish adalah tren harga saham yang cenderung melemah (turun).
- Support dan Resistance
Dalam saham, istilah support dapat mengacu pada batas (level) paling bawah untuk menahan pergerakan harga. Jika harga saham menembus level support, maka ada potensi bearish. Sedangkan resistance dalam saham bisa mengacu pada level atas pergerakan harga di mana supply sangat tinggi sehingga menahan pergerakan harga. Jika level resistance ditembus, maka ada potensi bullish.
- RDI
RDI adalah singkatan dari Rekening Dana Investor yaitu rekening atas nama investor untuk keperluan transaksi jual beli saham. RDI biasanya terpisah dari rekening bank yang dimiliki investor.
- Kode Saham
Dapat mengacu pada kode perusahaan (emiten) di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 4 huruf. Sebagai contoh, Bank Centra Asia dengan kode saham BBCA, Bank Rakyat Indonesia dengan kode saham BBRI, dan seterusnya.
- Saham Beredar
Apa itu saham beredar? Saham beredar adalah total keseluruhan saham perusahaan yang tercatat di bursa efek, atau disebut juga listed shares. Kamu bisa mencari jumlah saham beredar di website idx.
- Saham yang Diperdagangkan
Pengertian saham yang diperdagangkan adalah jumlah saham beredar yang ditransaksikan di bursa efek dalam time frame tertentu, contoh harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Istilah lain dari saham yang diperdagangkan adalah tradeable shares.
- Fraksi Harga Saham
Fraksi harga saham dapat mengacu pada satuan pecahan harga saham atau batasan kelipatan suatu harga saham.
- Buy dan Sell
Istilah ini mungkin tidak asing lagi. Ya, buy artinya membeli saham sedangkan sell artinya menjual saham.
- Order Book
Dapat mengacu pada tampilan pesanan saham (jual beli) disertai dengan informasi seperti Last Price (harga saham terakhir), Open (harga saham pembukaan), High (harga saham tertinggi), dan Low (harga saham terendah).
- Lot.
Apa itu lot saham? Lot dalam saham dapat mengacu pada satuan ukuran transaksi saham. Nilai 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham.
- Portofolio.
Dalam saham, arti portofolio dapat mengacu pada kumpulan aset saham yang dimiliki investor sehingga ada istilah portofolio saham.
23. Faktor yang Memengaruhi Harga Saham
Ada banyak faktor yang memengaruhi harga saham suatu perusahaan. Dari sisi internal, harga saham bisa dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan itu sendiri, yang tercermin dari rasio keuangan, seperti ROA, ROE, PER, PBV, DPS, dan sebagainya. Rasio keuangan sering kali menjadi acuan investor dalam menilai kinerja perusahaan.
Sedangkan dari sisi eksternal, harga saham umumnya dipengaruhi oleh kebijakan tertentu dari pemerintah, kondisi perekonomian dalam dan luar negeri (global), dan sebagainya. Untuk melihat lebih detail tentang faktor yang memengaruhi harga saham, kamu bisa membaca artikel atau jurnal ilmiah.
24. Faktor yang Memengaruhi Return Saham
Return saham juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, faktor yang memengaruhi return saham tidak jauh berbeda dari faktor yang memengaruhi harga saham, yaitu bisa berasal dari internal dan eksternal. Dari sisi internal, kinerja keuangan perusahaan masih menjadi faktor utama yang memengaruhi return saham.
Sedangkan dari sisi eksternal masih dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, kondisi perekonomian dan politik suatu negara, dan kebijakan global. Return dan harga saham saling berkaitan satu sama lain karena ketika harga saham naik, maka return juga meningkat. Sebaliknya, jika harga saham turun, maka return saham akan mengecil.
25. Contoh Saham Perusahaan
Perlu kamu ketahui, perusahaan di BEI bisa bertambah dan berkurang setiap tahun. Di tahun 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2019, jumlah saham yang terdaftar di BEI pasti berbeda-beda. Itu disebabkan karena listing, delisting, dan relisting. Bagi kamu yang mungkin melakukan penelitian skripsi, tesis, atau jurnal ilmiah, pastikan kamu mengecek daftar saham di BEI per tahun karena setiap tahun biasanya ada saham yang go-public dan go-private. Nah, berikut invesnesia berikan contoh saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan paling populer hingga 2020.
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk – Saham BBRI
- PT Bank Central Asia Tbk – Saham BBCA
- PT Bank Mandiri Tbk – Saham BMRI
- PT Bank Negara Indonesia Tbk – Saham BBNI
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk – Saham TLKM
- PT Aneka Tambang Tbk – Saham ANTM
- PT Unilever Indonesia Tbk – Saham UNVR
- PT Kalbe Farma Tbk – Saham KLBF
- PT Gudang Garam Tbk – Saham GGRM
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk – Saham ICBP
- PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk – Saham HMSP
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk – Saham JPFA
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk – Saham ACES
- PT Astra Internasional Tbk – Saham ASII
- PT Wijaya Karya Tbk – Saham WIKA
Simpulan
Pada dasarnya, definisi saham adalah instrumen investasi yang bagus untuk jangka panjang. Selain memberikan keuntungan yang menarik, saham juga aman untuk pemula asalkan mau belajar dasar-dasar analisis saham. Tidak sulit, yang penting ada kemauan. Jika kamu terlalu sibuk dengan bisnis atau pekerjaan sehingga tidak ada waktu melakukan analisis, kamu bisa pilih produk reksa dana.
Kenapa? Karena reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi sehingga kamu tidak butuh melakukan analisis. Apalagi reksa dana juga memiliki berbagai jenis produk, salah satunya yaitu reksa dana saham. Jadi, bagi kamu yang sibuk atau tidak ada waktu untuk monitoring portofolio investasi, maka produk reksa dana cocok untuk kamu. Apapun pilihan investasi kamu, pastikan kamu membuat perencanaan yang matang, ya.
Referensi
Penting: Mohon mencantumkan sumber invesnesia.com jika mengutip sebagian atau seluruh isi artikel.
Tag: Apa itu saham: pengertian saham, jenis saham, dan keuntungan & kerugian saham. Materi dan makalah saham idx serta jurnal portofolio investasi saham. Aplikasi trading saham terbaik untuk pemula. Contoh saham perusahaan yang terdaftar di BEI. Istilah umum dalam saham. Cara daftar dan beli saham online 2020.