12 Alasan Reksa Dana adalah Investasi Terbaik untuk Pemula

Reksa dana adalah salah satu produk investasi di pasar modal Indonesia, selain saham dan obligasi. Reksa dana merupakan instrumen keuangan yang menarik. Bahkan, saat ini reksa dana sedang menjadi perhatian khusus bagi masyarakat pemodal dan investor pemula yang tertarik untuk investasi untuk jangka panjang. Kenapa menarik dan menjadi perhatian? Reksa dana menawarkan keuntungan atau imbal hasil (return) yang ideal dengan risiko yang terjaga. Inilah alasan kenapa pertumbuhan investor reksa dana di Indonesia sangat signifikan.

Perlu diketahui, pertumbuhan investor reksa dana mengacu pada jumlah pemilik single investor identification/SID telah mengalami pertumbuhan drastis. Berdasarkan data Kliring Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana tahun 2019 mencapai 1,7 juta SID, atau meningkat 85% dari pencapaian tahun 2018. Petumbuhan investor reksa dana bahkan mengungguli kenaikan jumlah investor saham yang tumbuh 30% menjadi 1,1 juta SID. Padahal, poduk saham dianggap lebih terkenal dari pada reksa dana.

Sebenarnya, apa sih yang membuat investasi reksa dana cocok untuk pemula? Sebelum invesnesia menyampaikan kelebihan reksa dana sehingga cocok untuk pemula, ada baiknya kamu memahami artikel invesnesia sebelumnya, yaitu Materi Belajar Reksa Dana.

Pada artikel tersebut, kamu akan diberikan penjelasan tentang materi dasar reksa dana, seperti pengertian reksa dana konvensional dan reksa dana syariah. Kemudian, juga ada penjelasan apa itu NAB reksa dana, apa contoh produk reksa dana BRI, BCA, BNI, dan Mandiri, serta seperti apa produk reksa dana Tokopedia dan Bukalapak (Bukareksa).

Kamu juga akan diberikan informasi bagaimana cara beli reksa dana dan apa saja tips dalam investasi reksa dana yang baik dan benar supaya menguntungkan. Nah, pada kesempatan kali ini, invesnesia akan menyajikan 12 Alasan Reksa Dana adalah Investasi Terbaik untuk Pemula.

Gambar Reksadana adalah
Gambar reksadana (mutual funds)

#1. Easy Learning

Ya, reksa dana adalah instrumen keuangan yang relatif mudah dipelajari, bahkan masyarakat awam pun akan bisa mengerti cara kerja reksa dana hanya dengan sedikit literasi. Memangnya, bagaimana cara kerja reksa dana? Sederhananya begini, reksa dana merupakan suatu wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat (investor). Dana yang terkumpul kemudian dikelola oleh sebuah perusahaan yang disebut Manajer Investasi (MI).

Nantinya, Manajer Investasi akan menginvestasikan kembali dana dari investor tersebut ke berbagai surat berharga (efek), umumnya di pasar uang dan pasar modal. Jadi, kamu sebagai investor hanya butuh menyiapkan dana dan biarkan Manajer Investasi yang mengelola dana tersebut. MI juga akan melaporkan perkembangan investasi reksa dana setiap hari sehingga setiap investor akan melihat sejauh mana peningkatan aset investasi mereka melalui Nilai Aktiva Bersih/NAB.

#2. Easy Access

Reksa dana dapat diakses oleh siapa pun dengan mudah. Kenapa? Karena reksa dana sudah menggunakan platform digital atau sistem online. Hanya melalui aplikasi di smartphone, kamu sudah bisa membeli, menjual, mengalihkan, dan memantau perkembangan reksa dana. Belum punya akun? Daftar reksa dana pun juga sangat mudah. Kamu tinggal mengunjungi perusahaan Manajer Investasi, menyiapkan dokumen, dan deposit (top up).

Kamu juga bisa mendaftar secara online melalui Agen Perantara Efek Reksa Dana (APERD) atau daftar ke perusahaan Manajer Investasi yang sudah menyediakan fasilitas registrasi online. Daftar dan beli reksa dana melalui Tokopedia dan Bukalapak juga bisa, lho! Ya, kedua marketplace tersebut sudah bekerja sama dengan salah satu APERD, yaitu Bareksa. Baca juga: Panduan Investasi Reksa Dana Syariah, Modal 10 Ribu.

#3. Various Products

Apakah kamu tahu bahwa reksa dana terdiri dari berbagai jenis produk? Ya, reksa dana umumnya memiliki lima (5) jenis produk, yaitu reksa dana pasar uang (PU), reksa dana pendapatan tetap (PT), reksa dana campuran, reksa dana saham, dan reksa dana indeks. Setiap produk reksa dana memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, dan investor bebas memilih produk reksa dana sesuai dengan preferensi pribadi.

Ada reksa dana dengan tingkat risiko rendah, namun return yang dihasilkan juga tidak besar. Ada reksa dana yang memiliki risiko dan return menengah. Ada juga reksa dana dengan tingkat risiko dan return paling tinggi. Meskipun begitu, secara umum reksa dana adalah instrumen yang relatif rendah risiko sehingga cukup aman untuk pemula.

#4. Diversification

Reksa dana adalah instrumen investasi yang memiliki eksposur pasar yang sangat luas. Seperti yang kamu ketahui, reksa dana merupakan tempat berkumpulnya dana dari banyak orang sehingga pengelolaan dana akan sangat riskan jika tanpa melakukan diversifikasi. Itulah alasan kenapa reksa dana dapat dikatakan produk investasi rendah risiko karena adanya proses diversifikasi investasi.

Dengan kumpulan dana dari investor tersebut, Manajer Investasi akan menginvestasikan kembali dana tersebut ke berbagai efek dengan porsi tertentu, tergantung jenis reksa dana yang dipilih. Apa untungnya melakukan diversifikasi? Diversifikasi adalah tindakan menempatkan dana/aset/uang ke berbagai instrumen atau produk.

Jadi, tujuan utama diversifikasi produk yaitu untuk meminimalkan risiko investasi. Pernah mendengar istilah “don’t put eggs in one basket”? Itu ungkapan yang artinya jika kita meletakkan aset ke dalam satu keranjang yang sama, dan seandainya keranjang itu jatuh, maka semua aset akan hancur/hilang. Itulah pentingnya diversifikasi investasi.

#5. Cheap Investment

Salah satu alasan reksa dana adalah investasi terbaik untuk pemula yaitu karena setoran awal investasi yang sangat terjangkau. Berapa minimum uang yang dibutuhkan untuk memulai investasi reksa dana? Secara umum, masyarakat bisa inventasi reksa dana dengan modal Rp 100 ribu. Dengan modal segitu, masyarakat sudah bisa membeli unit penyertaan (UP) reksa dana. Perlu kamu ketahui, acuan nilai aset reksa dana yaitu Nilai Aktiva Bersih (NAB).

NAB adalah total kekayaan/aset bersih dari suatu reksa dana. NAB kemudian dibagi dengan jumlah UP yang beredar, maka disebut NAB per UP (NAB/UP). Nah, NAB/UP inilah yang menjadi harga acuan reksa dana. NAB/UP akan bernilai Rp 1.000 ketika pertama kali terbit. Jika kamu punya modal Rp 100 ribu dengan NAB/UP sebesar Rp 1.000, itu artinya kamu akan memiliki 100 unit penyertaan (UP) reksa dana.

#6. Professional Management

Invesnesia memahami bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya melek investasi, khususnya investasi di pasar modal. Namun, bukan berarti masyarakat tidak bisa berinvestasi. Ya, reksa dana adalah instrumen yang bisa dipilih karena pengelolaannya yang profesional. Sebagaimana yang diketahui, dana yang dihimpun melalui reksa dana akan dikelola oleh Manajer Investasi, pihak yang ahli dalam bidang investasi.

Jika masyarakat terjun ke dunia investasi tanpa bekal literasi yang cukup, itu akan sangat riskan. Itulah alasan investasi reksa dana merupakan pilihan yang sangat bijak untuk masyarakat awam. Sebenarnya, reksa dana cocok untuk siapa saja, termasuk karyawan, pebisnis, atau profesional sekali pun yang mungkin tidak bisa meluangkan waktu untuk berinvestasi.

#7. Transparance

Reksa dana adalah investasi yang tidak hanya dikelola secara profesional, tetapi juga dikelola secara transparan. Kenapa transparan? Karena setiap investor bisa memantau perkembangan aset mereka setiap hari melalui laporan yang dikeluarkan oleh Manajer Investasi.

Dengan adanya laporan perkembangan nilai investasi reksa dana tersebut, investor bisa melihat dengan jelaas apakah investasi sudah menguntungkan atau belum tepat sasaran. Seandainya, jika produk reksa dana yang dipilih belum memberikan hasil maksimal, maka investor bisa mengalihkan aset ke produk reksa dana lain yang dianggap lebih bagus.

#8. Liquid

Reksa dana merupakan salah satu investasi yang memiliki likuiditas tinggi (likuid). Apa itu likuid? Secara umum, pengertian likuid adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu membayar kewajiban (utang) bersifat jangka pendek. Semakin likuid suatu perusahaan, semakin sanggup perusahaan menyelesaikan utang jangka pendek. Reksa dana adalah investasi likuid, artinya setiap investor bisa dengan mudah mencairkan unit penyertaannya (UP).

#9. Pertumbuhan Nilai Investasi (Aset)

Salah satu tujuan investasi yaitu memperoleh keuntungan atau meningkatkan nilai aset investasi. Nah, reksa dana bisa mewujudkan itu. Setiap investor yang berinvestasi pada reksa dana punya kesempatan untuk meningkatkan aset mereka secara perlahan tapi pasti. Investor dapat melihat perkembangan NAB setiap hari atau setiap periode tertentu. Dalam jangka panjang, reksa dana merupakan instrumen investasi yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga membuat mapan.

#10. Keuntungan Investasi Tidak Dikenakan Pajak (Free Tax)

Setiap keuntungan investasi reksa dana tidak akan dikenakan pajak karena bukan termasuk objek pajak. Berbeda dengan intrumen investasi lain yang mengenakan pajak pada setiap pendapatan investasi. Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa keuntungan reksa dana tidak dikenakan pajak? Ya, itu karena biaya pajak sudah dimasukkan ke dalam perhitungan harga acuan reksa dana, yaitu (NAB/UP). Jadi, pembentukan NAB/UP telah melibatkan biaya pajak sehingga jika keuntungan reksa dana dikenakan pajak lagi, maka akan terjadi pajak ganda (double taxation).

#11. Dijamin Aman dari Investasi Bodong (Safety)

Banyak investasi bodong di luar sana yang menargetkan masyarakat awam sebagai korban. Motif utamanya rata-rata memberikan imbal hasil (return) yang tidak logis. Masyarakat awam sering terjebak dan terpengaruh dengan rayuan pihak investasi bodong. Untuk menghindari hal tersebut, pemula bisa memilih produk reksa dana yang sudah terdaftar di OJK. Dengan begitu, pemula tidak perlu khawatir terhadap segala penipuan yang akan terjadi karena kontrol dan sistem yang diregulasi OJK bisa mencegah hal-hal buruk tersebut.

#12. Tersedia Reksa Dana Syariah

Bagi pemula yang mungkin ingin kombinasi investasi aman, menguntungkan, dan berkah, maka pasar modal Indonesia menyediakan produk reksa dana syariah (sharia mutual funds). Apa perebedaan reksa dana konvensional dan reksa dana syariah? Perbedaan utamanya terletak pada pemilihan instrumen efek.

Untuk reksa dana syariah wajib memilih efek yang sesuai dengan standar syariah, sedangkan reksa dana konvensional bebas menempatkan dana ke efek apa pun. Sebagai contoh, reksa dana syariah tidak berinvestasi pada perusahaan dengan bisnis alkohol dan rokok. Sedangkan reksa dana konvensional membolehkan.

Simpulan

Pasar modal Indonesia menyediakan sejumlah instrumen investasi menarik bagi masyarakat, salah satunya reksa dana. Jika dibandingkan dengan investasi saham, maka investasi reksa dana akan lebih tepat bagi pemula yang belum memahami seluk-beluk investasi. Ya, itu karena reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi, sedangkan saham dikelola oleh masing-masing investor. Selain itu, reksa dana juga menawarkan berbagai macam produk sehingga masyarakat memilih produk yang sesuai dengan preferensi pribadi.

Well, setidaknya itulah 12 alasan reksa dana adalah investasi terbaik dan cocok untuk pemula. Informasi ini bisa menjadi pertimbangan bagi masyarakat umum dalam memilih instrumen investasi. Dengan berbagai pertimbangan dan jika dibandingkan dengan instrumen investasi pasar modal lainnya, seperti saham dan obligasi, maka reksa dana merupakan pilihan yang cocok untuk beginner. Meskipun begitu, semua keputusan investasi ada di tangan masing-masing. Invesnesia selalu menyarankan kamu untuk selalu memiliki persiapan sebelum mengambil keputusan investasi. Persiapan bisa dilakukan salah satunya dengan menambah referensi bacaan terkait produk investasi. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Referensi

investasi.kontan.co.id

investopedia.com

market.bisnis.com

rediff.com

Penting: Mohon mencantumkan sumber invesnesia.com jika mengutip sebagian atau seluruh isi artikel.

Tag: reksa dana adalah, pengertian reksadana, jenis reksadana, cara beli reksa dana, manfaat reksadana, kelebihan dan kekurangan reksadana. Contoh reksadana, produk reksa dana, reksadana saham, reksadana BCA, BNI, BRI, dan Mandiri.

Scroll to Top