Jenis Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratios) & Rumusnya

Rasio nilai pasar atau market value ratios adalah salah satu jenis rasio keuangan yang penting dalam menilai valuasi saham perusahaan berdasarkan harga pasar saham dibandingkan dengan beberapa indikator fundamental keuangan. 

Rasio pasar tidak hanya membantu investor melihat apakah saham sebuah perusahaan dinilai tinggi (overvalued) atau rendah (undervalued) oleh pasar, tetapi juga memberikan wawasan mengenai prospek pertumbuhan dan stabilitas perusahaan di masa depan.

Pengertian Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratios)

Menurut Brigham & Houston (2013), market value ratios atau rasio nilai pasar berkaitan langsung dengan penilaian harga saham terhadap pendapatan (P/E Ratio) dan nilai buku (Market to Book Value Ratio) perusahaan. Dengan kata lain, rasio pasar menawarkan perbandingan antara performa fundamental perusahaan dan ekspektasi pasar yang tercermin dalam harga saham. 

Dengan demikian, rasio nilai pasar menjadi salah satu indikator utama yang diperhatikan investor dalam membuat keputusan beli atau jual saham.

Fungsi Market Value Ratios

Rasio nilai pasar memberikan informasi kepada investor, manajer keuangan, bankir investasi, dan berbagai pemangku kepentingan terkait tentang penilaian harga pasar saham perusahaan. Fungsi utamanya meliputi:

  1. Investor: Rasio nilai pasar membantu investor untuk mengevaluasi apakah saham perusahaan memiliki harga yang wajar atau terlalu mahal. Dengan demikian, investor dapat memutuskan apakah akan membeli atau menjual saham tersebut.
  2. Bankir Investasi: Rasio pasar penting dalam menentukan harga saham dalam situasi tertentu, seperti saat perusahaan melakukan initial public offering (IPO) atau menerbitkan saham baru.
  3. Perusahaan: Market value ratios juga digunakan oleh perusahaan untuk menilai potensi merger dan akuisisi. Rasio ini membantu menentukan berapa nilai yang sebaiknya ditawarkan kepada perusahaan target dalam proses merger.

Jenis-jenis Rasio Nilai Pasar

Terdapat beberapa jenis rasio nilai pasar (market value ratios) yang umumnya digunakan, termasuk:

  1. Price to Earnings (P/E) Ratio: Mengukur berapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap rupiah laba yang dihasilkan perusahaan. Dengan membandingkan harga saham terhadap laba per saham (EPS), rasio P/E atau PER dapat menunjukkan apakah harga saham tergolong mahal atau murah.
  2. Market to Book Value (M/B) Ratio: Sering juga disebut price to book value (P/B) ratio (PBV), rasio pasar ini membandingkan harga saham perusahaan dengan nilai bukunya (book value). Rasio MBV atau M/B atau PBV mengukur apakah nilai saham suatu perusahaan melebihi atau di bawah nilai buku per lembar saham.

Rumus Market Value Ratios dan Contoh Perhitungan

Berikut adalah formula atau rumus dari masing-masing rasio nilai pasar (market value ratios) beserta contoh perhitungannya.

1. Price to Earnings (P/E) Ratio

Rumus: P/E Ratio = Harga Saham ÷ Earnings per Share (EPS)

Contoh Perhitungan: Misalkan PT ABA memiliki harga saham sebesar Rp1.000 dan laba per lembar saham (EPS) sebesar Rp50. Maka, nilai P/E Ratio adalah: P/E Ratio = Rp1.000 ÷ Rp50 = 20. 

Interpretasi: Ini berarti investor bersedia membayar Rp20 untuk setiap rupiah laba yang dihasilkan oleh PT ABA. Semakin tinggi P/E ratio, semakin tinggi ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan laba di masa depan, tetapi juga bisa menunjukkan bahwa saham tersebut dihargai terlalu mahal.

2. Market to Book Value (M/B) Ratio

Rumus: M/B Ratio = Harga Saham ÷ Book Value per Share (BVPS)​

Contoh Perhitungan: Misalkan PT ZZZ memiliki harga saham Rp1.200 dan nilai buku per lembar saham (BVPS) sebesar Rp1.500. Maka, nilai M/B Ratio adalah: M/B Ratio =Rp1.200 ÷ Rp1.500 = 0,8.

Interpretasi: Nilai M/B Ratio di bawah 1 menandakan bahwa harga saham berada di bawah nilai buku (book value), yang sering kali diartikan sebagai saham yang murah (undervalued) sehingga menarik dibeli.

Cara Interpretasi Market Value Ratios

Berikut adalah cara interpretasi rasio nilai pasar yang penting untuk memahami implikasi rasio ini terhadap strategi investasi:

  1. P/E Ratio: Nilai P/E yang tinggi dianggap positif karena menunjukkan ekspektasi pertumbuhan yang tinggi dari investor. Namun, P/E yang terlalu tinggi dibandingkan rata-rata P/E industri bisa jadi harga saham terlalu mahal. Sebaliknya, P/E yang rendah dapat menjadi sinyal saham undervalued, tetapi juga bisa berarti perusahaan sedang mengalami penurunan performa atau prospek pertumbuhan yang lemah.
  2. M/B Ratio: Nilai M/B di atas 1 menunjukkan bahwa harga pasar saham lebih tinggi daripada nilai buku perusahaan, yang dapat diartikan bahwa pasar menilai perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik. Namun, nilai di atas 1 juga bisa berarti saham sedang dinilai terlalu tinggi oleh pasar sehingga berisiko untuk dibeli saat ini. Di sisi lain, M/B di bawah 1 dianggap peluang membeli saham yang undervalued, meskipun juga perlu waspada karena bisa jadi ini menunjukkan bisnis perusahaan sedang bermasalah.

Cara Analisis Market Value Ratios

Untuk menentukan apakah rasio P/E atau M/B suatu perusahaan murah atau mahal, Anda dapat menggunakan perbandingan industri atau benchmarking dengan rasio perusahaan lain dalam industri yang sama. Berikut adalah langkah-langkah dalam analisis rasio nilai pasar:

  1. Bandingkan dengan Rata-rata Industri: Jika rasio pasar perusahaan lebih tinggi daripada rata-rata industri, ini dapat menunjukkan bahwa saham perusahaan dinilai mahal. Sebaliknya, jika rasio pasar lebih rendah daripada rata-rata industri, ini bisa menandakan saham murah.
  2. Analisis Tren Sejarah Perusahaan: Memantau tren rasio dari waktu ke waktu juga membantu memahami apakah perusahaan mengalami peningkatan kinerja atau penurunan dalam hal valuasi pasar.
  3. Faktor Ekonomi Makro: Pertimbangkan juga kondisi ekonomi secara keseluruhan, seperti suku bunga dan inflasi. Pada periode ekonomi yang menantang, rasio P/E dan M/B di sektor tertentu mungkin mengalami penurunan sementara yang tidak selalu mencerminkan prospek jangka panjang perusahaan.
  4. Gunakan Rasio Keuangan Lain: Manfaatkan rasio-rasio lain seperti rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan profit dan rasio leverage untuk mengukur risiko utang perusahaan.

Nilai Market Value Ratios yang Murah dan Mahal

Rasio nilai pasar yang murah (undervalued) atau mahal (overvalued) relatif terhadap industri dan pasar. Berikut panduan praktis untuk mengidentifikasinya:

  • Rasio P/E: Nilai P/E yang jauh di atas rata-rata P/E industri bisa dianggap mahal, sedangkan yang jauh di bawah rata-rata mengindikasikan murah.
  • Rasio M/B: Nilai M/B yang lebih tinggi dari 1 bisa dinilai mahal, sedangkan rasio m/B di bawah 1 dapat dianggap murah. Namun, ini juga tergantung pada industri karena beberapa industri memang memiliki valuasi M/B yang lebih tinggi secara umum.

Kesimpulan

Rasio nilai pasar (market value ratios) seperti P/E Ratio (PER) dan M/B Ratio (MBV atau PBV) adalah alat yang penting dalam analisis fundamental untuk mengevaluasi nilai wajar saham dan prospek bisnis perusahaan. Rasio pasar membantu investor menilai apakah suatu saham dihargai terlalu mahal atau murah. 

Namun, penting untuk tidak hanya bergantung pada rasio nilai pasar semata dan menggunakannya bersama dengan rasio-rasio lainnya yang relevan serta metode analisis lainnya. Ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif sehingga memudahkan investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

Scroll to Top