Semua Hal Penting Tentang Perusahaan Manufaktur

Ada sejumlah sektor bisnis yang sangat menarik untuk dibahas, salah satunya sektor industri manufaktur. Ada banyak sekali perusahaan manufaktur di Indonesia. Buktinya, dari 9 sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor yang terdiri dari paling banyak perusahaan Tbk adalah sektor manufaktur.

Per awal tahun 2021, ada 193 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Bagi mahasiswa dan peneliti keuangan, sektor ini paling banyak dijadikan populasi dan sampel penelitian. Lalu, apa itu perusahaan manufaktur? Di sini, invesnesia akan menyajikan makalah berupa artikel lengkap tentang perusahaan manufaktur.

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Gambar Perusahaan Manufaktur

Apa itu pengertian perusahaan manufaktur (manufacturing company)? Perusahaan manufaktur adalah jenis usaha yang bergerak di sektor bisnis manufaktur. Menurut KBBI, manufaktur adalah sebuah proses pengolahaan bahan baku (mentah) menjadi barang yang dapat digunakan (dikonsumsi) oleh manusia. Dalam hal ini, proses pengolahaan atau produksi dapat dilakukan dengan mesin dan tangan manusia (tenaga kerja).

Perusahaan yang menjalankan bisnis manufaktur dapat disebut sebagai produsen. Dalam ini, perusahaan manufaktur dapat menjual produk langsung kepada konsumen, atau produsen lain, atau distributor atau grosir (wholesale). Namun, perusahaan manufaktur atau produsen tidak melakukan penjualan produk kepada ritel (retailer) dan konsumen akhir secara langsung, melainkan melalui distributor.

Karakteristik Perusahaan Manufaktur

Penjabaran terkait ciri-ciri dan karakterisistik perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut.

  • Perusahaan manufaktur adalah produsen yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi dan/atau barang jadi atau siap digunakan.
  • Proses pengelolaan produk dapat dilakukan secara berkelanjutan atau kontinu sesuai prosedur tetap (SOP) dan pengelolaan bertahap sesuai spesifikasi dan permintaan pelanggan (by request). Produksi pada produk yang dilakukan secara kontinu biasanya dilakukan untuk produk yang rutin diproduksi. Sedangkan produksi pada produk by request akan menyesuaikan dan biasanya terputus-putus.
  • Jumlah Aset yang relatif besar, terutama untuk aset tetap, seperti mesin dan peralatan. Hal ini karena perusahaan manufaktur bertumpu pada pengolahan produk sehingga akan menghasilkan volume produksi yang tinggi. Proses produksi biasanya juga dikontrol oleh tenaga kerja.
  • Biaya produksi yang relatif besar. Hal ini karena perusahaan manufaktur adalah produsen, artinya mereka melakukan aktivitas produksi sehingga tidak heran jika biaya produksi besar.
  • Proses produksi yang kompleks. Setiap bagian dari produksi akan dikontrol oleh masing-masing pihak. Misalnya, operator hanya bertugas untuk mengontrol kinerja mesin, sedangkan yang bertugas mengontrol kelayakan produk yang dihasilkan untuk dijual adalah bagian quality control (QC).
  • Tidak langsung menjual produk kepada konsumen akhir. Perusahaan manufaktur biasanya menjual produk kepada grosir dan/atau melalui perantara distributor.

Jenis Produksi Manufaktur

Perusahaan munufaktur memproduksi dengan tiga jenis produksi, yakni (1) make-to-stock (MTS), (2) make-to-order (MTO), dan (3) make-to-assemble (MTA).

Make-to-Stock (MTS)

Make-to-Stock (MTS) adalah sebuah strategi manufaktur tradisional dengan mengandalkan data penjualan sebelumnya untuk mengestimasi tingkat permintaan konsumen dan melakukan perencanaan aktivitas produksi. Kekurangan strategi manufaktur ini adalah karena bertumpu pada data masa lalu dalam memprediksi permintaan masa depan. Yang namanya estimasi belum tentu tepat, bisa saja di masa depan akan terjadi overstock atau bahkan kekurangan stock karena permintaan meningkat.

Make-to-Order (MTO)

Make-to-Order (MTO) adalah strategi manufaktur yang memungkinkan pelanggan untuk memesan produk sesuai spesifikasi tertentu. Proses manufaktur ini hanya akan dimulai setelah pesanan dari pelanggan diterima. Di satu sisi, proses ini akan menimbulkan waiting time pelanggan lebih lama, di sisi lain risiko persediaan dapat diminimalkan.

Make-to-Assemble (MTA)

Make-to-Assemble (MTA) adalah strategi manufaktur yang bertumpu pada estimasi permintaan untuk menyimpan elemen atau komponen dasar suatu produk, tetapi proses perakitan akan dimulai setelah pesanan diterima. Dengan kata lain, MTA adalah kombinasi antara MTS dan MTO. Proses ini memungkinkan pelanggan untuk menyesuaikan dan menerima produk lebih cepat karena komponen dasar telah disediakan. Namun, jika pesanan tidak masuk, perusahaan manufaktur akan terjebak dengan stock suku cadang yang tidak diharapkan.

Yang perlu dilakukan

Ketiga jenis produksi manufaktur di atas memiliki kelebihan dan kekurangan. Ketika perusahaan berlebihan dalam produksi, persediaan membengkak dan berpotensi terjadi kerugian finansial, seperti kualitas produk menurun dan expired. Ketika aktivitas produksi terlalu rendah, perusahaan akan mengalami kekurangan persediaan sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Yang perlu dilakukan adalah tetap menjaga biaya produksi yang rendah dan kontrol pada kualitas produk serta melakukan manajemen penjualan (sales management) yang baik.

Jenis Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah badan usaha yang terdiri dari berbagai jenis sektor industri. Sebagai contoh, sektor manufaktur di BEI terdiri dari 3 (tiga) sektor utama, yakni:

  1. Sektor Industri Barang Konsumsi;
  2. Sektor Industri Dasar & Kimia; dan
  3. Sektor Aneka Industri

Dengan kata lain, industri manufaktur memiliki cakupan sektor bisnis yang luas.

1. Industri Barang Konsumsi

Industri barang konsumsi adalah sektor bisnis yang berfokus pada produksi bahan baku menjadi barang yang dapat dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Biasanya, produk yang dihasilkan langsung dikonsumsi, atau tidak digunakan untuk diproduksi kembali. Sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia terdiri dari beberapa subsektor, yaitu sebagai berikut:

  • Makanan dan Minuman
  • Farmasi
  • Kosmetik & Keperluan Rumah Tangga
  • Peralatan Rumah Tangga
  • Rokok

2. Industri Dasar dan Kimia

Industri dasar dan kimia adalah sektor bisnis yang berfokus pada proses produksi untuk bahan mentah organik dan non organik dengan melibatkan proses kimia dalam pembentukan produk. Sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia terdiri dari beberapa subsektor, yaitu sebagai berikut.

  • Semen
  • Kayu & Pengolahan
  • Keramik, Porselen, dan Kaca
  • Plastik dan Kemasan
  • Pulp & Paper
  • Kimia
  • Logam dan sejenisnya
  • Pakan ternak
  • Lainnya

3. Sektor Aneka Industri

Miscellaneous industry atau sektor aneka industri adalah sektor manufaktur yang memproduksi dan menghasilkan produk untuk berbagai kebutuhan konsumen atau pelanggan. Sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia terdiri dari beberapa subsektor, yaitu sebagai berikut.

  • Otomotif dan komponen
  • Tekstik dan Garmen
  • Mesin dan Alat Berat
  • Elektronik
  • Alat Berat
  • Kabel
  • Alas Kaki

Contoh Produk Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah sektor bisnis yang mampu menghasilkan produk manufaktur secara luas. Sebagaimana yang telah disampaikan, ada tiga subsektor manufaktur, dan setiap subsektor memiliki ruang lingkup tersendiri, dan menghasilkan jenis produk berbeda. Contoh produk manufaktur, seperti semen, pakan ternak, kosmetik, farmasi, rokok, elektronik, alas kaki, dan banyak lagi.

Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Ada banyak sekali daftar perusahaan manufaktur di Indonesia, baik untuk perusahaan tertutup maupun perusahaan terbuka alias perusahaan Tbk. Di sini, invesnesia akan memberikan contoh perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia yang terdaftar di BEI berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (market cap), data per 2021.

  1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) – sektor industri barang konsumsi
  2. PT Astra Internasional Tbk (ASII) – sektor aneka industri
  3. PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk (HMSP) – sektor industri barang konsumsi
  4. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) – sektor industri dasar dan kimia
  5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) – sektor industri barang konsumsi

Contoh Perusahaan Manufaktur Luar Negeri

Berikut ini adalah contoh perusahaan manufaktur luar negeri sekaligus yang terbesar di dunia berdasarkan indikator pendapatan (revenue) per tahun 2020.

  1. Volkswagen Group – Otomotif
  2. Toyota Group – Engineering dan lainnya
  3. Apple – Elektronik dan peralatan telekomunikasi
  4. Samsung Electronics – Elektronik dan lainnya
  5. Daimler – Otomotif

Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Anda mungkin ingin tahu seperti apa laporan keuangan perusahaan manufaktur. Sebenarnya, contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur dapat dengan mudah di-download via website idx, atau bisa juga klik di sini.

Simpulan

Jadi, perusahaan manufaktur adalah sektor bisnis yang mengolah bahan baku menjadi barang yang dapat diolah kembali dan langsung dikonsumsi. Sektor bisnis manufakur terdiri dari 3 (tiga) sektor utama, yaitu barang konsumsi, industri dasar dan kimia, dan aneka industri. Produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur tidak dijual kepada konsumen akhir, hanya dijual kepada grosir dan juga bisa kepada pengecer (retailer) melalui distributor.

Scroll to Top