Permintaan (Demand): Hukum, Kurva, Jenis, Faktor Penentu

Dalam perekonomian, permintaan atau demand adalah elemen yang sangat penting karena tanpa adanya permintaan masyarakat terhadap produk dan komoditas, aktivitas perekonomian tidak berjalan sehingga akan menciptakan krisis ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memahami teori permintaan (demand) dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Berikut makalah tentang apa itu demand.

Definisi Permintaan (Demand)

Secara umum, permintaan (demand) adalah seberapa keinginan konsumen untuk membeli suatu produk pada harga dan/atau kondisi tertentu. Teori permintaan mengungkapkan bahwa harga dipengaruhi oleh demand. Dalam ilmu ekonomi, permintaan adalah keinginan untuk memiliki komoditas yang didukung oleh kecukupan uang untuk membayar barang yang diminta.

Jadi, dalam ekonomi yang tujuan utama adalah permintaan efektif, yaitu keinginan membeli produk yang diikuti oleh kemampuan untuk membeli, biasanya mengacu pada kemampuan keuangan atau finansial. Sebagai contoh, Kekeyi ingin punya boneka barbie, dan dia punya uang untuk membeli boneka tersebut.

Para ahli juga telah membuat definisi sendiri tentang permintaan. Misalnya, menurut F. Benham, “permintaan untuk apa pun pada harga tertentu” adalah jumlah yang akan dibeli per unit waktu pada harga tersebut.

Pengertian permintaan juga diungkapkan oleh Bober, yaitu mendefinisikan demand sebagai kuantitas komoditas atau jasa tertentu yang akan dibeli konsumen di satu pasar dalam periode waktu tertentu, atau dengan berbagai harga, atau dari berbagai pendapatan, atau dengan berbagai harga barang terkait. Jadi, dalam ilmu ekonomi, permintaan selalu mengacu pada jadwal (schedule), bukan hanya kuantitas tunggal.

Permintaan Pasar (Market Demand)

Pengertian permintaan pasar (market demand) adalah jumlah total permintaan semua konsumen per individu yang membeli komoditas di pasar. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, permintaan bukan hanya tentang kuantitas tunggal, melainkan juga tentang jadwal permintaan (demand schedule). Berikut contoh tabel tentang jadwal permintaan pasar:

Tabel Jadwal Permintaan

Diasumsikan bahwa ada tiga konsumen — A, B, dan C. Jadwal permintaan masing-masing ditampilkan di kolom ke-2, ke-3, dan ke-4. Permintaan pasar adalah jumlah dari permintaan A, B, dan C, katakanlah untuk sebuah apel. Hasil temuan menjelaskan bahwa jadwal permintaan pasar juga berperilaku sama seperti permintaan individu terhadap suatu komoditas. Artinya, dengan harga lebih rendah, permintaan lebih banyak dan sebaliknya.

Coba perhatikan, permintaan per individu dan permintaan pasar secara agregat pada harga $ 1 per unit berada pada kuantitas paling tinggi. Sebaliknya, perintaan per individu dan permintaan pasar pada harga $ 10 per unit berada pada kuantitas paling rendah. Untuk mengilustrasikan suatu permintaan, maka dibutuhkan sebuah grafik, atau istilah populernya disebut kurva permintaan.

Kurva Permintaan (Demand Curve)

Secara umum, kurva permintaan adalah suatu grafik yang menjelaskan hubungan antara suatu produk dan kuantitas produk yang diminta. Sebagai contoh pada contoh kasus permintaan pasar di atas, berikut gambar kurva permintaan pasar:

Contoh Kurva Permintaan Pasar

Kurva permintaan pasar adalah representasi grafis dari permintaan pasar dan diperoleh dari penjumlahan horizontal dari kurva permintaan semua individu di pasar. Karena kurva permintaan individu miring ke bawah dari kiri ke kanan, kurva permintaan pasar juga miring ke kanan bawah.

Jenis-jenis Permintaan

Dalam ilmu ekonomi, permintaan (demand) tidak hanya sekadar keinginan atau kebutuhan saja. Juga, permintaan juga tentang kesediaan untuk membayar produk tertentu. Ilmu ekonomi tradisional dari Adam Smith membagi permintaan menjadi: (1) Permintaan Mutlak (Absolute Demand) dan (2) Permintaan Efektif (Effective Demand).

1. Permintaan Mutlak (Absolute Demand)

Definisi permintaan absolute adalah keinginan atau kebutuhan terhadap suatu produk, akan tetapi tidak memiliki kesediaan untuk membayar produk. Contoh permintaan absolute, konsumen sangat ingin membeli mobil kelas atas, tetapi kesediaannya untuk membayar terlalu rendah karena tidak memiliki kemampuan tertentu. Dengan demikian, permintaan tidak memengaruhi penawaran. Permintaan absolut tidak akan menciptakan insentif sehingga misalnya mobil kelas atas seperti Rolls-Royce tidak akan pernah diproduksi.

2. Permintaan Efektif (Effective Demand)

Permintaan efektif (effective demand) telah disinggung di awal, bahwa tujuan utama dari permintaan yaitu permintaan efektif. Secara umum, permintaan efektif adalah keinginan membeli produk yang disertai dengan kemampuan sehingga akan menciptakan transaksi. Contoh permintaan efektif, katakanlah ada 2% dari orang kaya di dunia ingin membelanjakan $ 5 juta untuk mobil kelas atas, sehingga akan tercipta insentif bagi produsen mobil kelas atas. Permintaan efektif pada dasarnya akan mendorong aktivitas perekonomian.

3. Permintaan Potensial (Potential Demand)

Permintaan potensial adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang disertai dengan kemampuan untuk membeli, tetapi belum dapat direalisasikan. Contoh permintaan potensial, seorang konsumen memiliki kemauan untuk membeli gitar listrik, kebetulan dia punya uang yang cukup bahkan lebih untuk membeli barang tersebut, namun karena kondisi tertentu, dia menunda untuk membeli produk sehingga transaksi belum terjadi.

Faktor yang Menentukan Permintaan (Determinants of Demand)

Permintaan terhadap suatu produk dapat bergantung atau dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Ada beberapa faktor yang memengaruhi permintaan (demand), misalnya harga produk (price of the product), pendapatan konsumen (income of the consumer), selera dan mode (taste and fashion), dan harga barang terkait (prices of related goods). Faktor penentu demand dapat dibuat bentuk rumus fungsional sebagai berikut:

Bentuk Rumus Fungsional Permintaan

1. Harga Produk

Harga suatu produk atau komoditas merupakan faktor penting yang menentukan permintaan (demand). Di dalam hukum permintaan, ketika harga komoditas naik, konsumen membeli lebih sedikit dan ketika harga turun, permintaan meningkat. Dengan asumsi, hal-hal lainmengasumsikan bersifat tetap, ataur ceteris paribus.

2. Pendapatan Konsumen

Permintaan barang juga tergantung pada pendapatan masyarakat. Semakin besar pendapatan, semakin besar permintaan akan barang. Lebih banyak pendapatan berarti daya beli yang lebih besar. Orang bisa membeli lebih banyak ketika pendapatan mereka meningkat. Di sisi lain, jika pendapatan turun, permintaan akan suatu komoditas juga menurun. Contoh, ketika gaji seseorang naik, maka bisa saja dia membelanjakan produk lebih banyak dari sebelumnya.

3. Harga Barang Terkait

Barang terkait terdiri dari dua jenis — barang pengganti (substitusi) dan barang pelengkap (komplementer). Barang pengganti dapat digunakan secara bergantian. Misalnya, teh dan kopi adalah barang substitusi. Jika teh lebih mahal, seseorang dapat menggunakan kopi dan sebaliknya. Barang-barang pelengkap dikonsumsi secara bersamaan, contoh roti dan mese. Bila harga roti naik, orang akan lebih sedikit membeli meses. Jadi, harga barang terkait bisa memengaruhi permintaan (demand) konsumen.

4. Selera dan Preferensi Konsumen

Faktor yang menentukan permintaan lainnya yaitu preferensi konsumen. Jika selera dan preferensi disukai, permintaan akan suatu barang akan besar. Di sisi lain, ketika ada barang yang tidak lagi populer sehingga tidak sesuai selera dan preferensi konsumen, permintaan akan produk akan menurun. Contoh, masyarakat tidak lagi menggunakan blackberry karena sudah berpindah haluan ke smartphone dengan fitur yang lebih canggih.

Keempat faktor di atas dianggap lebih umum dalam memengaruhi permintaan konsumen. Namun, ada beberapa faktor lainnya yang mungkin bisa ditambahkan. Misalnya, (5) ekspektasi konsumen. Konsumen akan melihat dan mempertimbangkan seperti apa kondisi di masa depan. Contoh, ketika Honda mengeluarkan produk CBR baru di 2022 dengan spesifikasi lebih lengkap, maka konsumen akan menunda pembelian sehingga berdampak pada permintaan hari ini yang menurun.

Selain itu, faktor yang memengaruhi permintaan lainnya yaitu (6) jumlah konsumen di pasar. Sebagai contoh, ketika weekend, tempat wisata keluarga waterboom akan lebih banyak pengunjung dari pada hari biasa (kerja) karena weekend adalah waktu liburan masyarakat untuk melepaskan penat sehingga lebih banyak terjadi mobilisasi ke tempat wisata.

Hukum Permintaan (The Law of Demand)

Hukum permintaan atau the law of demand menjelaskan hubungan fungsional antara harga produk dan kuantitas produk yang diminta. Di dalam hukum permintaan, faktor-faktor lain dianggap konstan (ceteris paribus). Sebagai contoh, bila harga suatu produk turun, permintaan akan naik dan, bila harga barang naik, permintaan akan turun, cateris paribus. Jadi, ada hubungan terbalik antara harga produk dan kuantitas produk yang diminta.

Sebagai catatan, hukum permintaan hanya berlaku jika suatu kondisi tertentu terpenuhi, atau disebut sebagai asumsi hukum permintaan. Ada tiga asumsi: (1) Pendapatan konsumen tidak berubah, (2) selera dan preferensi konsumen tidak berubah; dan (3) harga pengganti dan pelengkap tidak berubah. Bila ketiga faktor ini bersifat tetap/konstan, maka hukum permintaan akan berlaku.

Kesimpulan

Permintaan (demand) adalah konsep ekonomi yang menjelaskan keinginan konsumen/pelanggan untuk membeli produk atau jasa pada harga tertentu. Teori ini mencakup aspek seperti permintaan efektif, yaitu keinginan yang diiringi kemampuan finansial, serta faktor-faktor penentu seperti harga produk, pendapatan, harga barang terkait, dan preferensi konsumen. Dalam hukum permintaan, terdapat hubungan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta, dengan asumsi faktor lain tetap konstan. Pemahaman mendalam mengenai apa itu demand sangat penting untuk memprediksi pergerakan ekonomi dan membantu dalam membuat keputusan strategis dalam bisnis.

Bisnis sering menghabiskan banyak uang untuk menentukan jumlah permintaan masyarakat terhadap produk dan layanan mereka. Berapa banyak dari produk yang sebenarnya dapat dijual dengan harga berapa pun? Estimasi yang salah akan menghasilkan persediaan mengendap di gudang atau “Leaving Money on the Table”. Jadi, tidak bisa meremahkan permintaan konsumen karena itu akan berdampak besar pada pertumbuhan bisnis.

Permintaan berkaitan erat dengan penawaran (supply). Sementara konsumen mencoba membayar harga terendah yang mereka bisa untuk barang dan jasa, pemasok (supplier) mencoba untuk memaksimalkan profit atau keuntungan. Jika pemasok mengenakan biaya terlalu banyak, jumlah yang diminta akan turun dan pemasok tidak menjual produk yang cukup untuk mendapatkan keuntungan yang ideal. Jika pemasok menagih terlalu sedikit, kuantitas yang diminta meningkat tetapi harga yang lebih rendah mungkin tidak mampu menutupi biaya yang dikeluarkan.

Scroll to Top