grafik harga minyak mentah WTI US Crude Oil Hari Ini

Harga Minyak Naik Akibat Penurunan Persediaan dan Risiko Timur Tengah

Harga minyak dunia mengalami kenaikan selama perdagangan Asia pada hari Rabu, meskipun terjadi lonjakan mengejutkan dalam persediaan minyak AS. Kenaikan ini dipicu oleh risiko geopolitik dari konflik di Timur Tengah dan perkiraan penurunan persediaan selama musim puncak permintaan di kuartal ketiga. 

Mari telusuri lebih jauh faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak, dampaknya terhadap pasar, dan prospek masa depan.

Kenaikan Harga Minyak

Pada pukul 06:13 GMT, harga minyak mentah Brent naik 41 sen atau 0,48% menjadi $85,42 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 46 sen atau 0,57% menjadi $81,29 per barel. 

Kenaikan ini terjadi meskipun data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebesar 914.000 barel dalam minggu yang berakhir pada 21 Juni. Ini berlawanan dengan ekspektasi depresiasi hampir 3 juta barel.


Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga Minyak

Beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan harga minyak adalah:

1. Risiko Geopolitik

Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, termasuk serangan drone dan rudal oleh kelompok Houthi di Laut Merah serta meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hezbollah di Lebanon, telah meningkatkan kekhawatiran tentang gangguan aliran kargo di jalur pelayaran. 

Kelompok Houthi yang berafiliasi dengan Iran telah meluncurkan serangan sejak November sebagai solidaritas dengan Palestina dalam perang Israel-Hamas. Mereka telah menenggelamkan dua kapal dan menyita satu kapal lainnya, serta meluncurkan serangan rudal ke kapal di Laut Arab.

2. Perkiraan Penurunan Persediaan

Meskipun persediaan minyak AS meningkat, pasar mengantisipasi penurunan persediaan selama musim puncak permintaan di kuartal ketiga. Suvro Sarkar, pemimpin tim sektor energi di DBS Bank, menyatakan bahwa pasar tampaknya mengabaikan kekhawatiran permintaan untuk saat ini, mengantisipasi penurunan persediaan. 

Data resmi dari Energy Information Administration (EIA) yang akan dirilis pada 14:30 GMT akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang tren ini.

3. Pemotongan Produksi OPEC+

Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING, menyebutkan bahwa pasar kemungkinan akan mendapatkan dukungan dari pemotongan produksi yang terus dilakukan oleh OPEC+ dan permintaan musiman yang lebih kuat selama kuartal ketiga. Patterson memperkirakan bahwa pasar global akan mengalami defisit sekitar 1,5 juta barel per hari pada kuartal ketiga akibat pemotongan produksi dan permintaan musiman yang biasanya meningkat pada kuartal ini.

Indikator Pasar Minyak

Kekuatan harga di bulan depan juga menunjukkan permintaan fisik yang kuat untuk minyak, yang menjadi pendorong harga dalam jangka pendek. Harga Brent dan WTI untuk bulan Agustus sekitar 80 sen per barel lebih tinggi daripada harga untuk bulan September.

Harga Minyak Mentah WTI (US Crude Oil) Hari Ini – Live Chart

Analis JP Morgan dalam catatan untuk klien menyatakan bahwa indikator utama pasar minyak menunjukkan bahwa rebound harga mencerminkan pasar fisik yang lebih kuat. Struktur backwardation dalam harga Brent dan WTI semakin kuat dalam beberapa sesi terakhir, dengan spread waktu utama di semua tenor menjadi yang terkuat sejak akhir April.

Dampak dan Prospek Masa Depan

Kenaikan harga minyak memiliki beberapa dampak dan prospek bagi pasar global:

  1. Tekanan Inflasi: Kenaikan harga minyak dapat meningkatkan tekanan inflasi global, mengingat minyak adalah komponen utama dalam biaya transportasi dan produksi. Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan moneter bank sentral di berbagai negara.
  2. Pemulihan Ekonomi: Harga minyak yang lebih tinggi dapat berdampak negatif pada pemulihan ekonomi global pasca-pandemi, terutama bagi negara-negara yang mengimpor minyak dalam jumlah besar.
  3. Investasi di Sektor Energi: Kenaikan harga minyak dapat mendorong investasi lebih lanjut di sektor energi, terutama dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas. Namun, volatilitas harga juga dapat menyebabkan ketidakpastian bagi investor.

13 Saham Perusahaan Migas (Minyak Bumi & Gas Alam) di BEI

Simpulan

Kenaikan harga minyak baru-baru ini dipicu oleh kombinasi faktor risiko geopolitik di Timur Tengah, perkiraan penurunan persediaan selama kuartal ketiga, dan pemotongan produksi oleh OPEC+. 

Meskipun ada tekanan jangka pendek dari data persediaan minyak AS yang meningkat dan dolar yang lebih kuat, pasar tampaknya mendapatkan dukungan dari permintaan fisik yang kuat dan ekspektasi defisit pasokan. Prospek masa depan harga minyak akan sangat bergantung pada perkembangan geopolitik, kebijakan OPEC+, dan dinamika permintaan global. Investor dan pelaku pasar harus terus memantau indikator utama dan data resmi untuk membuat keputusan yang terinformasi.

Leave a Comment

Scroll to Top