Apa itu stablecoin? Secara sederhana, arti stablecoin adalah koin stabil. Untuk memahami stablecoin, coba perhatikan ilustrasi berikut ini.
Katakanlah Anda sedang berbelanja tas. Pada hari Sabtu, Anda melihat dengan tepat tas yang Anda cari. Harganya Rp 1 juta. Anda belum membelinya karena hanya singgah sebentar. Pada hari Minggu, Anda kembali ke toko tersebut untuk membeli tas yang Anda cari kemarin. Ternyata, harga tas tersebut naik menjadi Rp 1,2 juta. Apa yang dapat dipelajari?
Dalam hal ini, pemilik toko mungkin telah menaikkan harga tas. Tetapi jika uang Anda adalah mata uang kripto atau cryptocurrency, kemungkinan besar dana digital Anda telah berkurang nilainya.
Cryptocurrency adalah instrumen keuangan yang fluktuatif, dan jumlah yang dibutuhkan untuk membeli tas mungkin membuat Anda mendapatkan dua tas minggu depan – atau bahkan tidak dapat membeli tas sama sekali. Artinya, nilai mata uang ini tidak stabil alias volatil.
Volatilitas ini akan mempersulit perdagangan. Jika Anda ingin membeli barang di dunia nyata dengan mata uang kripto – atau menukar koin kripto dan token dengan mata uang fiat seperti Euro atau Dolar untuk melakukan pembelian – Anda tidak akan pernah bisa yakin dengan apa yang akan dibayar.
Peran Stablecoin
Ketidakyakinan terhadap nilai cryptocurrency yang fluktuatif, di sanalah stablecoin masuk dan berperan. Ya, stablecoin diciptakan untuk memberikan sebagian besar manfaat cryptocurrency sambil menghindari kerugian dari volatilitas harga. Harga stablecoin sangat stabil, artinya harga tidak berfluktuasi secara liar dalam menghadapi penawaran dan permintaan.
Contoh Stablecoin
Contoh stablecoin adalah Tether (USDT), USD Coin (USDC), Binance USD (BUSD), True USD (TUSD), Paxos Standard (PAX), dan Goldcoin (GLC). Ini merupakan jenis Stablecoin yang paling populer dan banyak digunakan. Selain itu, juga ada stablecoin rupiah (IDRT) yang baru diluncurkan baru-baru ini. Ketika Anda melihat daftar mata uang kripto di crypto exchange, stablecoin akan terlihat dengan jelas dan pergerakannya sangat stabil.
Penentuan Nilai Stablecoin
Nilai stablecoin ditentukan oleh penerbit coin. Stablecoin juga dapat didukung oleh mata uang fiat, oleh cryptocurrency lainnya, atau oleh komoditas seperti emas (gold). Beberapa penerbit cryptocurrency menstabilkan harga dengan cara memanipulasi pasokan token yang tersedia untuk pembeli. Hal ini ketika penawaran lebih tinggi dari permintaan, harga token turun. Sebaliknya, ketika token langka dan permintaan tinggi, harganya naik.
Stablecoin Terbaik
Anda mungkin bertanya-tanya terkait stablecoin terbaik. Jika dilihat dari indikator penggunaan, stablecoin yang paling banyak digunakan yang didukung oleh mata uang fiat adalah dolar AS.
Penerbit memiliki cadangan Dolar, 1 Dolar sebenarnya untuk setiap koin yang bernilai $1. Ini akan memberikan masing-masing koin nilai yang real atau nyata, karena penerbit akan membeli dan menjual token dengan harga tersebut.
Dalam praktiknya, penawaran dan permintaan akan menyebabkan fluktuasi kecil pada stablecoin terbaik sekalipun. Stablecoin jauh lebih stabil daripada cryptocurrency tradisional seperti Bitcoin dan Ether.
Stablecoin adalah kandidat terbaik untuk aplikasi keuangan terdesentralisasi khususnya dalam menangani mata uang kripto dan fiat. Kenapa? Karena tingkat konversi stablecoin relatif dapat diprediksi ke berbagai mata uang dan komoditas fiat.