ilustrasi istilah dalam dunia forex trading

100 Istilah Umum dan Penting dalam Trading Forex

Trading mata uang asing, sering dikenal sebagai forex trading, telah menjadi investasi yang populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, bagi pemula, memahami istilah dalam forex bisa menjadi tantangan tersendiri. 

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas 100 istilah umum dan penting dalam trading forex yang wajib diketahui oleh trader pemula maupun profesional.

  1. Forex
    Singkatan dari Foreign Exchange, merujuk pada pasar global untuk memperdagangkan mata uang. Pasar ini buka 24 jam sehari dan likuiditasnya tertinggi di dunia.
  2. Currency Pair (Pasangan Mata Uang)
    Dua mata uang yang diperdagangkan bersamaan, seperti EUR/USD. Mata uang pertama (base) dibeli, sementara yang kedua (quote) dijual. Istilah pair dalam forex umumnya terdiri dari major dan minor pair.
  3. Pip
    Satuan terkecil perubahan harga, biasanya 0.0001 untuk pasangan mayor. Contoh: Jika EUR/USD naik dari 1.1000 ke 1.1001, itu 1 pip.
  4. Lot
    Ukuran volume transaksi. 1 lot standar = 100,000 unit mata uang. Ada juga mini lot (0.1) dan mikro lot (0.01).
  5. Spread
    Selisih antara harga bid (jual) dan ask (beli). Spread rendah umumnya lebih menguntungkan bagi trader.
  6. Leverage
    Pinjaman dari broker untuk memperbesar daya beli. Contoh: Leverage 1:100 berarti 1 modal mengontrol 100 transaksi.
  7. Margin
    Jumlah dana yang diperlukan untuk membuka posisi dengan leverage. Margin = (Volume Transaksi / Leverage) × Harga.
  8. Margin Call
    Peringatan dari broker saat ekuitas akun turun di bawah level tertentu, mengharuskan trader menambah dana atau menutup posisi.
  9. Bid Price
    Harga yang ditawarkan broker untuk membeli mata uang base.
  10. Ask Price
    Harga yang diminta broker untuk menjual mata uang base.
  11. Bull Market
    Kondisi pasar ketika harga cenderung naik, didorong sentimen positif.
  12. Bear Market
    Pasar dengan tren turun akibat sentimen negatif atau faktor ekonomi.
  13. Order
    Instruksi untuk membeli atau menjual di platform trading.
  14. Market Order
    Order yang langsung dieksekusi pada harga pasar saat ini.
  15. Pending Order
    Order yang akan aktif ketika harga mencapai level tertentu, seperti Limit atau Stop.
  16. Stop-Loss (SL)
    Order untuk menutup posisi secara otomatis guna membatasi kerugian.
  17. Take-Profit (TP)
    Order untuk mengunci profit saat harga mencapai target.
  18. Slippage
    Perbedaan antara harga yang diharapkan dan harga eksekusi, sering terjadi saat volatilitas tinggi.
  19. Swap
    Biaya atau bunga yang dibayarkan saat posisi ditahan semalaman (overnight).
  20. Hedging
    Strategi membuka posisi berlawanan untuk mengurangi risiko.
  21. Volatilitas
    Ukuran fluktuasi harga dalam periode tertentu. Volatilitas tinggi berarti risiko dan peluang lebih besar.
  22. Likuiditas
    Kemampuan aset untuk dibeli/dijual tanpa memengaruhi harga signifikan. Forex memiliki likuiditas tertinggi.
  23. Broker
    Perantara yang memfasilitasi akses ke pasar forex. Pilih broker teregulasi seperti Bappebti di Indonesia.
  24. ECN Broker
    Broker yang menghubungkan trader langsung ke pasar dengan eksekusi lebih transparan. Sebagian besar broker memfasilitasi ini melalui akun ECN.
  25. Spread Floating
    Spread yang berubah-ubah tergantung kondisi pasar.
  26. Spread Fixed
    Spread tetap meskipun pasar bergejolak.
  27. Rollover
    Proses perpanjangan posisi overnight dengan membayar/menerima swap.
  28. Day Trading
    Strategi membuka dan menutup posisi dalam satu hari.
  29. Scalping
    Trading dengan mengambil profit kecil dalam hitungan menit.
  30. Swing Trading
    Memegang posisi selama beberapa hari hingga minggu.
  31. Position Trading
    Strategi jangka panjang (bulanan/tahunan) berdasarkan analisis fundamental.
  32. Trend
    Arah pergerakan harga (naik, turun, atau sideways).
  33. Range
    Batasan harga antara level support dan resistance.
  34. Breakout
    Pergerakan harga keluar dari range atau pola tertentu.
  35. Pullback
    Koreksi sementara harga sebelum melanjutkan tren.
  36. Resistance
    Level psikologis di mana harga kesulitan naik lebih tinggi.
  37. Support
    Level di mana harga cenderung berhenti turun.
  38. Moving Average (MA)
    Indikator yang menghitung rata-rata harga dalam periode tertentu.
  39. RSI (Relative Strength Index)
    Indikator untuk mengukur momentum dan kondisi overbought/oversold (skala 0-100).
  40. MACD (Moving Average Convergence Divergence)
    Indikator tren yang menggabungkan dua MA untuk sinyal beli/jual.
  41. Bollinger Bands
    Alat volatilitas yang terdiri dari MA dan dua garis deviasi standar.
  42. Fibonacci Retracement
    Alat analisis teknis untuk memprediksi level retracemen berdasarkan rasio Fibonacci.
  43. Candlestick
    Grafik yang menampilkan harga open, high, low, dan close dalam periode tertentu.
  44. Doji
    Pola candlestick di mana harga open dan close hampir sama, menunjukkan kebimbangan pasar.
  45. Economic Calendar
    Kalender yang mencatat rilis data ekonomi penting seperti GDP, inflasi, atau NFP.
  46. NFP (Non-Farm Payrolls)
    Data ketenagakerjaan AS yang dirilis bulanan, berdampak besar pada pasar.
  47. Central Bank
    Institusi seperti Fed atau ECB yang menetapkan kebijakan moneter.
  48. Interest Rate (Suku Bunga)
    Faktor utama penggerak nilai mata uang. Kenaikan suku bunga umumnya menguatkan mata uang.
  49. Inflation
    Kenaikan harga barang/jasa yang memengaruhi kebijakan moneter.
  50. GDP (Gross Domestic Product)
    Ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara.
  51. Carry Trade
    Strategi meminjam mata uang berbunga rendah untuk membeli mata uang berbunga tinggi.
  52. Arbitrage
    Memanfaatkan perbedaan harga instan di dua pasar atau broker.
  53. Grid Trading
    Menempatkan serangkaian order beli/jual pada level harga berbeda.
  54. Martingale
    Strategi berisiko dengan menggandakan lot setelah loss.
  55. Risk-Reward Ratio
    Perbandingan potensi profit dan risiko per trade (misal 1:3). Ini bagian dari manajemen risiko.
  56. Drawdown
    Penurunan ekuitas dari puncak ke lembah, mengukur risiko strategi.
  57. Balance dan Equity
    Nilai akun setelah memperhitungkan posisi terbuka.
  58. Margin Level
    Rasio ekuitas terhadap margin yang digunakan (dalam persen).
  59. Hedging
    Membuka posisi berlawanan untuk mengurangi risiko.
  60. Correlation
    Hubungan statistik antara dua instrumen (misal EUR/USD dan USD/CHF).
  61. Diversifikasi
    Menyebar investasi ke berbagai instrumen untuk kurangi risiko.
  62. Lot Size
    Volume transaksi yang dipilih (standar, mini, mikro).
  63. Gap
    Jarak antara harga penutupan dan pembukaan akibat berita mendadak.
  64. KYC (Know Your Customer)
    Prosedur verifikasi identitas oleh broker.
  65. Margin Requirement
    Jumlah margin yang dibutuhkan per lot.
  66. OTC (Over-The-Counter)
    Transaksi langsung antar pihak tanpa bursa terpusat, seperti forex.
  67. Pipette
    Satuan lebih kecil dari pip (1 pip = 10 pipette).
  68. Quote Currency
    Mata uang kedua dalam pasangan (misal USD di EUR/USD).
  69. Base Currency
    Mata uang pertama dalam pasangan (misal EUR di EUR/USD).
  70. Slippage Tolerance
    Batas maksimal slippage yang diterima trader.
  71. Technical Analysis
    Analisis berdasarkan pola harga dan indikator.
  72. Fundamental Analysis
    Analisis berdasarkan faktor ekonomi dan politik.
  73. Sentimen Pasar
    Psikologi kolektif trader yang memengaruhi pergerakan harga.
  74. Safe Haven
    Aset yang dianggap aman saat krisis (misal emas atau JPY).
  75. Liquidity Provider
    Institusi besar seperti bank yang menyediakan likuiditas pasar.
  76. VPS (Virtual Private Server)
    Server khusus untuk menjalankan EA tanpa gangguan.
  77. EA (Expert Advisor)
    Program otomatis untuk eksekusi trading di MetaTrader.
  78. Backtesting
    Menguji strategi trading menggunakan data historis.
  79. Forward Contract
    Perjanjian beli/jual aset di harga tetap pada tanggal depan.
  80. Futures Contract
    Kontrak standar untuk beli/jual aset di harga dan waktu tertentu.
  81. Option
    Hak (bukan kewajiban) untuk beli/jual aset di harga tertentu.
  82. CFD (Contract for Difference)
    Derivatif yang memungkinkan profit dari pergerakan harga tanpa kepemilikan aset.
  83. Commodity
    Aset seperti emas atau minyak yang sering diperdagangkan di forex.
  84. Cross Currency
    Pasangan mata uang tanpa USD (misal EUR/GBP).
  85. Dovish
    Kebijakan bank sentral yang cenderung memotong suku bunga.
  86. Hawkish
    Kebijakan bank sentral yang cenderung menaikkan suku bunga.
  87. Quantitative Easing (QE)
    Program pembelian obligasi oleh bank sentral untuk stimulasi ekonomi.
  88. Short Selling
    Menjual aset dengan harapan membeli kembali di harga lebih rendah.
  89. Long Position
    Membeli aset dengan harapan harga naik.
  90. Whipsaw
    Pergerakan harga tak terduga yang memicu SL sebelum kembali ke tren.
  91. Averaging Down
    Menambah posisi saat harga turun untuk mengurangi rata-rata entry.
  92. Black Swan
    Peristiwa langka dan tak terduga yang mengguncang pasar.
  93. Blue Chip
    Aset atau perusahaan dengan reputasi stabil (misal USD atau EUR).
  94. Dead Cat Bounce
    Kenaikan harga sementara setelah penurunan tajam.
  95. Divergence
    Ketidaksesuaian antara harga dan indikator (misal RSI).
  96. Flat/Flatline
    Kondisi ketika harga tidak bergerak signifikan.
  97. Golden Cross
    Sinyal bullish ketika MA 50 melintasi MA 200 ke atas.
  98. Head and Shoulders
    Pola grafik yang menandakan reversal tren.
  99. Margin Trading
    Trading dengan menggunakan leverage.
  100. Zero-Sum Game
    Konsep di mana profit satu pihak berasal dari loss pihak lain (seperti forex).

Itulah 100 istilah umum dan penting dalam trading forex. Selamat belajar dan memahami!

Leave a Comment

Scroll to Top