Ketika Anda berinvestasi saham di bursa efek, salah satu keuntungan yang diharapkan adalah dividen. Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Namun, tidak semua perusahaan yang mencetak laba memilih untuk membagikan dividen. Keputusan ini bergantung pada kebijakan dividen (dividend policy)yang ditetapkan perusahaan.
Lalu, bagaimana kebijakan dividen berkaitan dengan siklus bisnis perusahaan? Mengapa ada perusahaan yang tetap menahan laba meskipun memperoleh keuntungan? Artikel ini akan mengupas secara mendalam hubungan antara kebijakan dividen dan siklus bisnis perusahaan serta strategi terbaik bagi investor dalam memilih saham dividen.
Apa Itu Kebijakan Dividen?
Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan terkait distribusi laba kepada pemegang saham atau penggunaannya untuk kepentingan lain, seperti ekspansi bisnis. Pada dasarnya, kebijakan dividen mencerminkan bagaimana perusahaan mengelola modalnya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ada tiga jenis kebijakan dividen utama:
- Kebijakan Dividen Stabil – Perusahaan membagikan dividen dengan jumlah tetap atau meningkat secara bertahap.
- Kebijakan Dividen Residual – Perusahaan membagikan dividen setelah memenuhi kebutuhan investasi.
- Kebijakan Dividen Fleksibel – Perusahaan menyesuaikan dividen berdasarkan kinerja keuangan dan kondisi pasar.
Mengapa Perusahaan Tidak Membagikan Dividen?
Perusahaan yang mencetak laba tidak selalu membagikan dividen. Berikut beberapa alasan utama mengapa perusahaan menahan laba:
- Ekspansi Bisnis – Perusahaan menggunakan laba untuk membiayai ekspansi guna meningkatkan pertumbuhan di masa depan.
- Mengurangi Ketergantungan pada Utang – Dengan menahan laba, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan pendanaan eksternal.
- Meningkatkan Nilai Perusahaan – Laba yang diinvestasikan kembali dapat meningkatkan nilai perusahaan dan harga saham.
Dalam hal ini, perusahaan sering mengacu pada teori pecking order, di mana sumber pendanaan utama yang diprioritaskan adalah laba ditahan (retained earnings), sebelum menggunakan utang (debt financing) atau penerbitan saham baru (equity financing).
Siklus Bisnis Perusahaan dan Pengaruhnya terhadap Kebijakan Dividen
Siklus bisnis perusahaan terdiri dari empat tahap utama yang memengaruhi kebijakan dividen:
1. Tahap Permulaan (Introduction)
- Perusahaan baru berdiri dan biasanya belum menghasilkan laba.
- Fokus utama adalah membangun basis pelanggan dan mengembangkan produk.
- Tidak ada pembagian dividen karena semua dana digunakan untuk pertumbuhan.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
- Perusahaan mulai mencetak laba, tetapi tetap menahan sebagian besar keuntungannya.
- Laba ditahan digunakan untuk ekspansi, seperti pengembangan produk, pemasaran, dan akuisisi.
- Dividen umumnya tidak dibagikan atau dalam jumlah kecil.
3. Tahap Dewasa (Maturity)
- Perusahaan telah mencapai skala ekonomi yang stabil dengan arus kas yang kuat.
- Kemampuan menghasilkan laba tinggi dan pertumbuhan mulai melambat.
- Perusahaan mulai membagikan dividen secara lebih konsisten karena tidak memerlukan investasi besar.
4. Tahap Penurunan (Decline)
- Perusahaan mengalami stagnasi atau penurunan permintaan pasar.
- Risiko bisnis meningkat, dan laba berkurang.
- Dividen mungkin tetap dibayarkan, tetapi ada kemungkinan penurunan atau penghentian.
Kapan Perusahaan Membagikan Dividen? Investor yang mencari pendapatan pasif melalui dividen sebaiknya memilih saham perusahaan yang berada di tahap maturity, karena pada fase ini perusahaan memiliki kelebihan arus kas (excess cash flow) yang memungkinkan distribusi dividen secara rutin.
Contoh Perusahaan di BEI yang Membagikan Dividen Konsisten
Di Indonesia, beberapa perusahaan telah mencapai tahap maturity dan dikenal memiliki kebijakan dividen yang stabil. Berikut beberapa contoh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang konsisten membagikan dividen:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) – Salah satu bank terbesar di Indonesia dengan arus kas kuat dan kebijakan dividen yang menarik.
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) – Perusahaan makanan dan minuman yang memiliki laba stabil dan sering membagikan dividen.
Strategi Investasi Berdasarkan Siklus Bisnis dan Dividen
Bagi investor, pemahaman tentang hubungan kebijakan dividen dan siklus bisnis perusahaan dapat membantu dalam strategi investasi yang lebih baik. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
- Fokus pada Saham Dividen di Tahap Maturity – Pilih perusahaan yang memiliki riwayat pembayaran dividen yang stabil.
- Diversifikasi Portofolio – Jangan hanya bergantung pada satu sektor atau perusahaan untuk meminimalkan risiko.
- Perhatikan Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio) – Idealnya, perusahaan memiliki payout ratio yang sehat, tidak terlalu tinggi atau rendah.
- Analisis Laporan Keuangan – Cek arus kas dan laba perusahaan untuk memastikan keberlanjutan dividen di masa depan.
Kesimpulan
Hubungan antara kebijakan dividen dan siklus bisnis perusahaan sangat erat. Perusahaan yang berada dalam fase pertumbuhan (growth) cenderung menahan laba untuk ekspansi bisnis, sedangkan perusahaan yang berada dalam fase dewasa (maturity) lebih cenderung membagikan dividen kepada pemegang saham.
Bagi investor yang menginginkan pendapatan tetap dari dividen, penting untuk memilih perusahaan yang telah berada dalam tahap maturity dengan arus kas yang stabil. Dengan memahami strategi kebijakan dividen dan siklus bisnis, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan mengoptimalkan portofolio mereka.