Harga Turun, Prediksi Bitcoin (BTC) 2022 Masih Positif?

Invesnesia.com – Pasar crypto anjlok (crash), sebagian besar harga crypto berfundamental kuat juga turun, termasuk Bitcoin (BTC). Meskipun begitu, prospek dan prediksi harga Bitcoin (BTC) masih berpeluang positif pada tahun ini.

Pada perdagangan hari ini Sabtu (22/1/2022), harga Bitcoin (BTC) anjlok dan bergerak di area negatif, sementara dalam 24 jam terakhir koin BTC merosot lebih dari 15% ke $35.500. Penurunan harga koin BTC juga diikuti oleh sebagian besar aset kripto lainnya, dan ada indikasi panic selling. Apakah harga pasar kripto dan Bitcoin berkaitan dengan faktor fundamental?

Penyebab Pasar Crypto dan Bitcoin Anjlok & Crash

Salah satu faktor utama yang menyebabkan harga Bitcoin (BTC) anjlok adalah karena sentimen negatif yang datang dari Rusia. Tercatat, dalam rencananya, Bank sentral Rusia akan melarang secara menyeluruh terkait penggunaan dan penerbitakan cryptocurrency di negaranya, termasuk aktivitas mining crypto.

Alasan utama pelarangan ini adalah karena mengancam sistem keuangan di negara berpenduduk lebih 150 juta jiwa tersebut. Mendengar berita ini, pasar crypto merespon dengan buruk dan terjadi panic selling yang menyebabkan harga Bitcoin dan altcoins anjlok.

Optimisme Bitcoin dan Pasar Crypto Masih Tinggi

Justru saat harga Bitcoin (BTC) dan sebagian besar altcoin terbaik turun, ini sebenarnya menjadi kesempatan besar bagi investor untuk menambah jumlah kepemilikan aset kripto mereka. Pasalnya, penurunan harga BTC dan kripto hari ini bukan disebabkan oleh faktor fundamental, melainkan sudah biasa ditekan oleh sentimen dari “otoritas” yang anti-kripto.

Sejumlah analis, melihat bahwa prospek dan prediksi harga Bitcoin (BTC) 2022 masih relatif positif, khususnya dalam jangka panjang. Pasalnya, saat ini masih relatif belum banyak yang menyadari betapa berharganya aset digital berbasis blockchain ini. Sebelum BTC dan altcoins terbaik lainnya disadari oleh banyak orang terkait kekuatan yang sebenarnya, itu akan terlambat bagi mereka karena harga crypto ini di masa depan diprediksi akan meroket.

Optimisme terhadap mata uang kripto masih sangat tinggi, khususnya bagi setiap orang yang tidak yakin dengan bank sentral. Isu utama adalah pencetakan uang dan jumlah uang beredar yang tidak terbatas dan tidak transparan dari bank sentral sebagai otoritas konvensional. Sementara itu, Bitcoin (BTC) memiliki pasokan terbatas, artinya ada transparansi terkait jumlah BTC beredar. Dan yang terpenting, ini tidak dapat dimanipulasi.

Jika sebagian besar masyarakat dunia sadar lebih cepat dan mampu melihat secara “objektif” potensi besar Bitcoin dan aset kripto, maka sebuah keniscayaan harga aset ini akan meroket. Ini hanya masalah waktu. Fluktuasi harga jangka pendek merupakan bagian dari mekanisme pasar, dan hal yang lumrah harga BTC turun karena ditekan oleh sentimen negatif yang sama sekali tidak berkaitan dengan aspek fundamental.

Prospek dan Prediksi Harga Bitcoin (BTC) 2022

Harga Bitcoin (BTC) dan sebagian besar altcoin hari ini atau di awal tahun 2022 turun atau anjlok karena juga berkaitan dengan faktor teknikal. Pasalnya, sepanjang tahun lalu, harga Bitcoin (BTC) dan kebanyakan altcoin telah meroket tajam. Jadi, lumah jika terjadi konsolidasi atau fluktuasi harga di awal tahun ini. Bukan berarti setiap penurunan harga menjadi sentimen negatif.

Pada awal Januari 2021, harga Bitcoin dibuka pada level $28.923 per keping, dan harga BTC hari ini masih bergerak positif di level $35.500. Selain itu, beberapa crypto altcoins terbaik seperti Solana (SOL), Axie Infinity (AXS), Decentraland (MANA), Cardano (ADA), Avalanche (AVAX), dan banyak lagi juga mencatatkan kenaikan signifikan sepanjang tahun lalu, dan hingga saat ini masih bergerak positif.

harga bitcoin turun anjlok
Grafik harga Bitcoin (BTC) bulanan, sumber: tradingview

Indikator Fibonacci Retracements

Dari grafik bulanan (monthly), saat ini harga Bitcoin (BTC) sedang berada di area 61,8% Fibonacci Retracements, di mana support pada harga $32.623 dan resistance di $39.605 per keping. Ada potensi harga BTC turun untuk sesaat dan menguji level support terdekat, dan juga berpeluang naik untuk menguji resistance terdekat. Prospek dan prediksi harga Bitcoin 2022 akan tetapi positif jika mampu bertahan setidaknya di atas $28.000. Jika ini terjadi, maka koin BTC sedang dalam masa konsolidasi.

MACD

Indikator MACD Bitcoin (BTC) periode bulanan memberikan sinyal kurang baik, yakni bearish. Hal ini terlihat dari MACD line yang sedang menembus ke bawah signal line. Jika MACD line bergerak di bawah signal line, ini menjadi sinyal negatif alias bearish. Kondisi ini sering kali menjadi sinyal jual (sell), khususnya bagi trader. Namun bagi investor jangka panjang, ini sama sekali tidak ada artinya.

Commodity Channel Index (CCI)

Sama seperti MACD yang memberikan sinyal negatif, indikator CCI juga demikian. Saat ini, CCI Bitcoin (BTC) bernilai di bawah +100, tepatnya +18. Saat CCI bernilai kurang dari +100, ini sudah menunjukkan tanda-tanda pelemahan tren, sehingga ada potensi prediksi harga Bitcoin turun. Namun perlu dicatat, CCI Bitcoin masih bernilai positif. Sementara itu, tren lemah yang sangat kuat terjadi saat CCI bernilai negatif, atau bahkan lebih dari -100.

Pandangan Akhir

Pada akhirnya, penyebab harga Bitcoin (BTC) turun atau anjlok di awal tahun 2022 ini adalah katena faktor teknikal, pasalnya koin kripto BTC telah meroket dan naik tajam tahun lalu. Sementara itu, faktor sentimen negatif dari otoritas anti-kripto juga menjadi faktor pendorong penurunan harga crypto dan BTC.

Secara teknikal, prospek Bitcoin dalam jangka pendek, katakanlah tahun 2022 masih relatif positif jika ditarik dari awal tahun 2021. Artinya, saat Anda investasi mulai awal tahun 2021, pergerakan di tahun ini masih cenderung aman. Sementara itu, prediksi harga Bitcoin 2022 adalah bergerak di kisaran $28.000 – $46.000. Untuk jangka panjang, prospek dan prediksi harga koin BTC masih kuat untuk naik dan uptrend. Disclaimer on.

Leave a Comment

Scroll to Top