Investasi dalam cryptocurrency memang memiliki risiko tinggi, namun aset-aset tertentu—yang dikenal sebagai crypto blue chip—dapat menawarkan stabilitas lebih baik.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang crypto blue chip, termasuk apa yang membuatnya unik, bagaimana memilih aset yang paling layak di antara mereka, serta pilihan crypto blue chip terbaik yang sudah teruji di pasar.
Contents
Apa Itu Crypto Blue Chip?
Istilah blue chip sebenarnya berasal dari dunia saham, merujuk pada saham perusahaan yang memiliki nilai dan stabilitas tinggi di pasar. Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar dengan kinerja stabil dan kuat dalam menghadapi perubahan ekonomi. Perusahaan seperti ini dikenal karena memiliki market cap yang besar, stabilitas harga, laba konsisten, dan seringkali dividen yang menarik.
Ketika istilah ini digunakan dalam konteks cryptocurrency, maknanya mirip: crypto blue chip adalah aset kripto dengan kapitalisasi pasar yang besar, reputasi solid, fundamental kuat, dan telah teruji melalui berbagai kondisi pasar. Aset ini dianggap sebagai investasi yang lebih aman dibandingkan dengan kripto lainnya yang cenderung fluktuatif atau spekulatif. Bahkan saat pasar mengalami koreksi besar, crypto blue chip memiliki kecenderungan pulih lebih cepat dan stabil lebih baik daripada aset kripto lainnya.
Mengapa Crypto Blue Chip Lebih Stabil?
Karena memiliki market cap yang besar dan adopsi yang luas, crypto blue chip sering dianggap lebih stabil daripada kripto yang lebih kecil. Ini membuat mereka lebih tahan terhadap volatilitas ekstrem yang sering terjadi di pasar kripto. Selain itu, crypto blue chip biasanya didukung oleh teknologi dan pengembangan proyek yang lebih mapan, serta komunitas dan ekosistem yang kuat, seperti Bitcoin dan Ethereum.
Indikator untuk Menilai Crypto Blue Chip
Sebelum memilih crypto blue chip, penting untuk memahami indikator-indikator yang membedakannya dari aset kripto lainnya. Berikut ini beberapa indikator untuk mengevaluasi apakah sebuah aset dapat disebut sebagai crypto blue chip:
1. Usia Proyek dan Reputasi
Keberhasilan crypto blue chip tidak terjadi dalam semalam. Aset ini umumnya telah ada selama beberapa tahun dan mampu bertahan di tengah guncangan pasar. Contoh terbaik adalah Bitcoin dan Ethereum, yang telah melewati berbagai siklus pasar, menunjukkan bahwa keduanya mampu bertahan dalam jangka panjang. Kehadiran dan ketangguhan proyek ini memberikan kepercayaan lebih bagi investor.
2. Dukungan Institusional dan Kelembagaan
Aset crypto blue chip sering kali mendapatkan dukungan dari institusi besar atau bahkan negara. Bitcoin, misalnya, diakui sebagai mata uang legal di beberapa negara dan terus menarik perhatian investor institusional. Ethereum, dengan jaringan DeFi dan NFT-nya, juga mendapatkan kepercayaan dari banyak platform dan lembaga. Dukungan ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap aset dan mengurangi risiko ketidakstabilan harga.
3. Kredibilitas Tim dan Pengembang
Reputasi tim atau pengembang di balik proyek menjadi indikator penting lainnya. Aset dengan tim yang jelas dan bereputasi baik, seperti Ethereum dengan Vitalik Buterin sebagai pendiri, memberikan kepercayaan lebih bagi investor. Reputasi yang baik pada tim pengembang menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap proyek dan lebih sedikit kemungkinan untuk terlibat dalam scam atau rug pull.
4. Kapitalisasi Pasar yang Besar
Tidak ada angka pasti berapa nilai kapitalisasi pasar yang harus dimiliki oleh crypto blue chip, tetapi aset dengan market cap besar biasanya dianggap lebih stabil dan tepercaya. Kapitalisasi pasar mencerminkan dominasi dan minat investor pada aset tersebut. Secara umum, crypto dengan market cap besar (seperti di top 10 atau top 20) dianggap lebih aman untuk investasi.
5. Likuiditas Tinggi
Likuiditas adalah faktor penting yang menunjukkan seberapa mudah aset tersebut bisa dibeli atau dijual tanpa mengakibatkan fluktuasi harga yang besar. Aset dengan likuiditas tinggi biasanya lebih diminati oleh investor dan dapat lebih stabil. Crypto blue chip seperti Bitcoin dan Ethereum sering kali memiliki volume perdagangan yang tinggi, menunjukkan bahwa banyak investor yang memperdagangkan aset ini secara rutin.
6. Volatilitas Harga Lebih Stabil
Meskipun aset kripto cenderung fluktuatif, crypto blue chip biasanya memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kripto yang baru atau kecil. Stabilitas ini memungkinkan investor untuk menjaga portofolio mereka lebih aman, terutama pada saat-saat pasar mengalami penurunan.
Daftar Crypto Blue Chip Terbaik di Dunia
Jika Anda tertarik untuk menambahkan aset crypto blue chip dalam portofolio investasi Anda, berikut adalah beberapa pilihan crypto blue chip terbaik:
1. Bitcoin (BTC)
Bitcoin adalah crypto blue chip tertua dan masih menjadi standar bagi aset kripto lainnya. Dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia kripto, Bitcoin telah diadopsi secara luas sebagai penyimpan nilai (store of value), sering kali disebut sebagai “emas digital”. Teknologi blockchain yang terdesentralisasi yang diinisiasi oleh Bitcoin mengubah cara pandang masyarakat terhadap sistem keuangan tradisional.
Bukan pilihan yang sulit bagi Bitcoin untuk menjadikannya sebagai crypto blue chip. Pasalnya, dari beberapa indikator yang dipaparkan, Bitcoin hampir memenuhi semua persyaratan. Diluncurkan resmi pada tahun 2009, Bitcoin adalah crypto dengan market cap terbesar di bursa yang menunjukkan betapa kuatnya dominasi kripto pertama yang muncul.
Selain itu, teknologi blockchain dengan sistem terdesentralisasi – yang notabene menjadi visi utama dari proyek crypto – juga diinisiasi oleh Bitcoin, yang kemudian diikuti oleh sebagian proyek crypto dan blockchain lainnya.
Tidak hanya itu, Bitcoin telah tahan uji dalam menghadapi ketidakpercayaan publik pada masa awal kemunculannya, dan hingga saat ini berhasil diadopsi oleh banyak pihak, termasuk perusahaan dan institusi besar, bahkan di sejumlah negara telah menjadi mata uang resmi.
Bitcoin memang memiliki kekurangan atau tidak sempurna, karena pada dasarnya mata uang kripto ini memang dirancang untuk menjadi inisiator, yang kemudian penyempurnaan dan pengembangan ekosistem lebih lanjut diteruskan oleh proyek berikutnya.
Selain itu, Bitcoin memang tidak memiliki founders yang dengan jelas mengungkapkan jati dirinya, dan hanya menyebut Satoshi Nakamoto sebagai anonim. Meskipun tidak menunjukkan tim atau founders secara gamblang, kepercayaan publik hingga saat ini terhadap Bitcoin berasal dari whitepaper-nya, yang menjelaskan secara jelas dan tuntas terkait apa yang ingin dicapai.
2. Ethereum (ETH)
Ethereum adalah platform crypto blue chip yang memungkinkan aplikasi terdesentralisasi (DApps) dan kontrak pintar (smart contracts), serta menjadi basis utama bagi sektor DeFi dan NFT. Ethereum tidak hanya menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin, tetapi juga memiliki aplikasi nyata yang sangat luas. Dengan transisi ke Ethereum 2.0 dan perubahan dari proof of work (PoW) ke proof of stake (PoS), Ethereum semakin meningkatkan daya tariknya sebagai aset crypto blue chip.
3. Binance Coin (BNB)
BNB adalah token asli dari Binance, bursa kripto terbesar di dunia. BNB digunakan dalam berbagai layanan di ekosistem Binance, termasuk biaya transaksi, investasi, dan perdagangan. Popularitas Binance sebagai platform perdagangan menjadikan BNB sebagai salah satu crypto blue chip yang dianggap tepercaya oleh banyak investor. Selain itu, Binance terus mengembangkan produk dan layanannya, yang menjadikan BNB sebagai aset yang berkembang pesat.
4. Altcoins lainnya
Bitcoin sudah pasti menjadi crypto blue chip karena tanpa kemunculannya, mungkin sektor cryptocurrency ini tidak akan pernah ada. Kemudian, salah satu alternatif koin atau altcoin seperti Ethereum juga ideal menjadi pilihan kripto blue chip dengan sejumlah keunggulan yang dimilikinya. Akan tetapi, tentu saja tidak ada batasan terkait apa saja daftar crypto blue chip.
Dengan sejumlah indikator dan berbagai pertimbangan, Anda bisa menemukan jenis altcoins lain selain Ethereum yang bisa masuk ke dalam daftar kripto blue chip. Ini sekali lagi, tidak ada batasan. Hanya saja memang, agak terlalu dini memasukkan sejumlah altcoins lainnya sebagai crypto blue chip, karena mereka belum cukup waktu untuk diuji.
Meskipun pada dasarnya ada beberapa altcoins yang muncul lebih awal daripada Ethereum (2015), seperti Litecoin (2011), Namecoin (2011), Dogecoin (2013), Ripple (2013), Dash (2014), Neo (2014), Monero (2014), dan Stellar (2014), namun ini masih menjadi pertanyaan, apakah altcoins ini ideal dimasukkan ke dalam daftar crypto blue chip.
Ada banyak altcoins lainnya yang muncul setelah Ethereum, dan bahkan beberapa di antaranya juga mendapatkan popularitas tinggi, baik itu karena teknologi, fungsionalitas, narasi, dan tampilan lain yang dianggap lebih baik. Namun, altcoins ini memang masih relatif baru, sehingga belum cukup teruji, seperti yang ditegaskan sebelumnya. Meskipun begitu, seiring berjalannya waktu, itu akan tampak lebih jelas.
Manfaat Berinvestasi di Crypto Blue Chip
Berinvestasi di crypto blue chip menawarkan sejumlah manfaat dibandingkan dengan aset kripto lainnya. Berikut adalah beberapa keuntungan utama:
- Stabilitas Lebih Baik: Karena crypto blue chip umumnya memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi, harga mereka cenderung lebih stabil dibandingkan aset kripto lainnya.
- Potensi Pertumbuhan Jangka Panjang: Aset crypto blue chip yang telah teruji waktu, seperti Bitcoin dan Ethereum, menunjukkan tren pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. Karena proyek-proyek ini memiliki adopsi yang luas, mereka cenderung memberikan keuntungan jangka panjang.
- Lebih Tahan terhadap Risiko Pasar: Aset crypto blue chip umumnya lebih tahan terhadap kondisi pasar yang berfluktuasi, karena dukungan dari komunitas, institusi, dan investor besar.
Cara Beli Crypto Blue Chip sebagai Pilihan Investasi Aman
Anda telah memahami apa itu crypto blue chip dan beberapa rekomendasi contoh crypto blue chip paling ideal, yakni Bitcoin dan Ethereum. Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara beli crypto blue chip tersebut?
Metode yang paling umum adalah dengan membeli kripto di crypto exchanges, sebuah platform perdagangan khusus untuk mata uang kripto. Di sana, selain tersedia koin kripto blue chip seperti BTC dan ETH, juga tersedia berbagai aset kripto lainnya.
Bybit adalah exchange crypto teratas di pasar yang sedang naik daun karena menawarkan pendaftaran tanpa KYC! Selain itu, Bybit memiliki pasar derivatif terbesar di dunia setara dengan Binance. Tidak hanya derivatif, Bybit juga memiliki pasar spot yang andal yang menyediakan Bitcoin, Ethereum, dan ratusan altcoins terbaik. Selain itu, fitur staking crypto dengan APY tertinggi juga ditawarkan oleh Bybit. Ini menjadi peluang untuk menghasilkan passive income.
Kesimpulan
Crypto blue chip adalah aset kripto dengan reputasi baik, telah teruji, dan lebih stabil daripada aset kripto lainnya. Bitcoin dan Ethereum adalah contoh crypto blue chip yang telah mapan, namun aset seperti BNB, Litecoin, dan altcoins lainnya juga layak dipertimbangkan.
Dengan memperhatikan indikator seperti kapitalisasi pasar, dukungan kelembagaan, dan likuiditas, investor dapat memilih crypto blue chip terbaik yang paling sesuai untuk tujuan investasi mereka. Ini menjadi pilihan yang lebih aman bagi mereka yang ingin meminimalkan risiko investasi dalam kripto. Meski pasar kripto bersifat volatile, aset crypto blue chip menawarkan stabilitas yang lebih baik dan potensi pertumbuhan jangka panjang.