Mata uang kripto atau cryptocurrency adalah komoditas yang paling menjanjikan pada tahun 2024, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Ini yang mendorong orang-orang untuk mengetahui bagaimana cara trading crypto, apalagi bagi pemula.
Meskipun dapat menjadi instrumen investasi terbaik, aktivitas jual beli (trading) aset kripto tampak lebih menarik. Dengan volatilitas tinggi, trading crypto harian menawarkan potensi keuntungan yang besar. Anda juga berpeluang trading crypto modal 100 ribu untuk menghasilkan keuntungan jutaan.
Contents
- 1 Mengenal Trading Crypto
- 2 Perbedaan Trading dan Investasi Crypto
- 3 Cara Memulai Trading Crypto
- 4 Tahapan Belajar Trading Crypto yang Tepat
- 5 Tips Trading Crypto yang Aman dan Rendah Risiko
- 6 Tips Trading Crypto yang Paling Menguntungkan
- 7 Belajar Trading Crypto Modal Kecil Rp 100 Ribu
- 8 Belajar Trading Crypto Modal Rp 1 Juta – Rp 5 Juta
- 9 Belajar Trading Crypto Modal Rp 6 Juta – Rp 10 Juta
- 10 Belajar Trading Crypto Modal Puluhan dan Ratusan Juta
- 11 Pandangan Akhir: Sudah Siap Melakukan Trading Crypto?
Mengenal Trading Crypto
Untuk mengetahui cara trading crypto bagi pemula yang benar, pertama-tama pahami apa itu trading crypto. Jika Anda sebelumnya sudah pernah terjun ke instrumen lain—misalnya saham atau forex—mungkin istilah online trading sudah familier. Akan tetapi, jika ini merupakan pertama kali bagi Anda masuk ke dunia trading, penting untuk memahami konsep trading dengan baik.
Secara umum, main crypto atau trading crypto adalah aktivitas jual beli token dan koin kripto untuk mendapatkan untung dalam jangka pendek yakni berupa capital gain. Secara umun, capital gain adalah jenis keuntungan yang dihasilkan saat Anda berhasil menjual suatu aset (dalam hal ini cryptocurrency) di harga yang lebih tinggi daripada harga beli.
Sebagai contoh, hari ini Anda membeli 1 Bitcoin (BTC) di harga $20.000 dan menjualnya di harga $21.000 sehingga capital gain sebesar $1.000 atau setara 5%. Contoh lain, Anda beli 10 koin crypto Cardano (ADA) di harga $0,5 dan menjualnya di harga $0,7 sehingga capital gain sebesar 40% atau senilai $2. Lalu, apa perbedaan trading dan investasi crypto?
Perbedaan Trading dan Investasi Crypto
Jadi, trading crypto adalah melakukan aktivitas jual beli mata uang kripto secara online untuk mengharapkan capital gain. Pilihan terpopuler untuk trading yakni dengan cara trading crypto harian, misalnya dengan strategi scalping. Dalam konteks ini, Anda sebagai trader crypto akan membeli dan menjual aset kripto pada hari yang sama.
Di sisi lain, investasi crypto pada dasarnya juga mengharapkan capital gain, tetapi tidak melakukan jual beli jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang. Dengan kata lain, setelah investor membeli koin crypto tertentu (seperti Bitcoin, Cardano, Ethereum, Dogecoin, dan lainnya), ia akan menyimpan aset kripto tersebut untuk jangka panjang.
Selain itu, investor kripto biasanya punya pilihan untuk staking crypto untuk mendapatkan bunga (interest) dengan persentase tertentu. Konsep staking hampir sama seperti investasi deposito di bank di mana investor mengunci (menyimpan) aset kripto mereka di dompet kripto (crypto wallet) selama periode tertentu. Aktivitas staking ini membantu proses validasi transaksi sehingga investor yang melakukan staking akan diberikan penghargaan (reward) berupa keuntungan bunga.
Sama seperti perbedaan trading dan investasi saham, trader yang melakukan trading online jangka pendek hanya mengharapkan capital gain, sementara itu investor saham jangka panjang lebih berfokus pada keuntungan dividen, meskipun pada dasarnya juga menginginkan capital gain. Dengan kata lain, motif dari trader dan investor yang masing-masingnya melakukan trading dan investasi dapat dengan mudah dibedakan dari perspektif ini.
Karena fokusnya jangka panjang, investor cenderung bertumpu pada aspek fundamental, seperti memilih aset kripto yang sudah mapan, terkenal, dan teratas dari segi kapitalisasi pasar (market cap). Meskipun indikator fundametal kripto bisa sangat banyak, pertimbangan dengan market cap sangat populer dan mudah digunakan, yang dapat menunjukkan dominasi suatu crypto di bursa. Saat ini, crypto terbaik dan terbesar dari segi market cap adalah Bitcoin (BTC), dengan total hampir $425 miliar.
Cara Memulai Trading Crypto
Belajar memahami cara trading crypto bagi pemula hingga menjadi trader yang ahli dan profesional akan membutuhkan waktu dan melibatkan proses yang panjang. Anda mungkin akan menempuh jalan yang berliku, dan itu menjadi wajar sebagai bagian dari perjalanan menjadi trader hebat. Sebagai tahap awal untuk memulai jual beli cryptocurrency, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Pilih Crypto Exchange.
- Buat Akun Perdagangan.
- Lampirkan Dokumen Pendukung.
- Lakukan Deposit.
- Mulai Melakukan Trading.
1. Pilih Crypto Exchange
Saat Anda memutuskan untuk belajar cara trading crypto, Anda wajib mengenal apa itu crypto exchange. Pada dasarnya, crypto exchange atau bursa kripto atau broker crypto adalah perusahaan penyedia layanan dan platform perdagangan untuk jual beli berbagai jenis aset crypto.
Dengan kata lain, platform crypto exchange adalah pihak perantara yang menjembatani Anda untuk bisa berinvestasi dan trading cryptocurrency secara online. Beberapa contoh crypto exchange terbaik 2023 menurut CoinMarketCap adalah sebagai berikut:
- Binance
- FTX
- Coinbase
- Kraken
- KuCoin
- Gate.io
- Huobi Global
- Bitfinex
- Gemini
- Bybit
Sebagai tambahan, Anda sebenarnya juga memiliki opsi yang mungkin lebih baik daripada trading crypto di platform crypto exchange. Ya, Anda bisa melakukan jual beli cryptocurrency di platform (broker) multiaset. Secara ringkas, platform multiaset adalah perusahaan penyedia layanan jual beli berbagai jenis instrumen aset, termasuk crypto, saham global, indeks, CFD, currencies, ETF, dan banyak lagi. Dengan kata lain, satu aplikasi untuk semua aset. Beberapa contoh broker multiaset internasional adalah sebagai berikut:
- Octa
- Justforex
- Amarkets
- eToro
- Interactive Brokers
- TD Ameritrade
2. Buat Akun Perdagangan
Setelah memutuskan ingin melakukan trading crypto di crypto exchange atau platform multiaset, selanjutnya Anda bisa melakukan pendaftaran untuk membuat akun perdagangan. Proses atau cara buat akun secara umum relatif hampir sama dan dapat dilakukan secara online dalam beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:
- Pilih apakah ingin mendaftar via website atau aplikasi.
- Pilih menu Daftar (Sign Up).
- Masukkan email dan password akun.
- Lakukan verifikasi email.
- Selamat! Anda telah memiliki akun perdagangan.
3. Lampirkan Dokumen Pendukung
Setelah memiliki akun, Anda diminta untuk segera melengkapi dan melampirkan beberapa berkas atau dokumen pendukung, seperti kartu identitas, rekening bank, dan sebagainya. Ini tidak rumit, Anda hanya perlu meluangkan waktu beberapa menit saja. Bagaimana jika tidak melengkapi semua dokumen penting tersebut? Anda tetap bisa melakukan trading crypto, tetapi secara terbatas. Sebaiknya memang Anda melengkapi semuanya.
4. Lakukan Deposit (Setoran Awal)
Agar bisa segera memulai trading cryptocurrency di akun real, Anda perlu melakukan deposit atau membutuhkan modal awal. Anda juga akan diminta untuk menyetorkan uang deposit dalam jumlah minimal yang ditentukan untuk, misalnya, mengklaim bonus-bonus tertentu. Namun, jika Anda menggunakan platform multiaset, mereka biasanya memang menentukan minimal deposit, meskipun bukan untuk mengklaim bonus. Sebagai contoh, broker eToro menetapkan modal awal untuk memulai perdagangan sebesar $200 atau sekitar Rp 3 juta. Setelah itu, Anda bisa segera melakukan jual beli berbagai instrumen aset keuangan, termasuk koin kripto.
5. Mulai Melakukan Trading
Inilah tahap terakhir dari proses memulai trading kripto bagi pemula. Pada tahap ini, Anda sudah bisa melakukan jual beli berbagai mata uang kripto. Akan tetapi, untuk bisa menghasilkan keuntungan dan meminimalkan risiko perdagangan, tentu saja Anda harus belajar lebih banyak, khususnya cara trading crypto yang tepat dan benar. Jangan khawatir, pembahasan berikutnya akan membantu dan mempermudah jalan Anda ke depan.
Tahapan Belajar Trading Crypto yang Tepat
Belajar cara trading crypto yang benar dapat membantu trader pemula Indonesia untuk menghasilkan profit di pasar yang bergejolak atau fluktuatif. Berikut ini beberapa langkah yang penting dipersiapkan untuk sukses dalam trading kripto:
- Tentukan Gaya Trading (Styles).
- Tentukan Jangka Waktu Trading.
- Belajar Analisis Teknikal.
- Pahami Siklus Pasar Crypto.
- Lakukan Money Management.
- Lakukan Evaluasi.
1. Tentukan Gaya Trading (Styles)
Secara umum, gaya trading adalah sebuah cara (pendekatan) dalam perdagangan untuk mencapai tujuan, yaitu profit. Trading styles sangat penting untuk ditentukan di awal karena ini merupakan bagian dari teknik atau strategi perdagangan sehingga trader crypto akan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Ada 4 (empat) jenis gaya trading terpopuler yang dapat dipilih, yaitu sebagai berikut:
- Scalping. Gaya trading scalping adalah sebuah teknik perdagangan untuk menghasilkan keuntungan dalam periode waktu yang sangat pendek, bisa dalam hitungan detik dan menit. Trader yang melakukan scalping disebut sebagai scalper. Mereka biasanya hanya mencari profit (capital gain) kecil tetapi dengan kuantitas (frekuensi) transaksi yang lebih banyak. Scalper akan mencari koin crypto yang memiliki likuiditas sangat tinggi.
- Day Trading. Gaya day trading adalah strategi perdagangan (jual beli) aset kripto yang memanfaatkan fluktuasi harga harian (daily) untuk mendapat cuan. Day traders biasanya akan menjual crypto mereka di hari yang sama (intraday) atau tidak akan menyimpan hingga esok hari. Meskipun tampak mirip dengan scalper, sesungguhnya ini berbeda khususnya dari periode waktu yang sedikit lebih panjang, mulai dari hitungan menit sampai jam.
- Swing Trading. Gaya swing trading menetapkan periode perdagangan yang lebih panjang untuk menghasilkan untung, bisa dalam jangka waktu (time horizon) harian hingga mingguan. Swing trader—trader yang melakukan swing trading—biasanya tidak akan menjual aset kripto mereka di hari yang sama.
- Position Trading. Gaya position trading memungkinkan trader untuk menyimpan aset kripto mereka dari periode mingguan (weekly) hingga bulanan (monthly). Trader jenis ini biasanya tidak terlalu tertarik dengan volatilitas yang lebih tinggi.
Lalu, gaya trading apa yang cocok untuk trader crypto pemula Indonesia? Secara teoretis, trading style dengan jangka waktu (time frame) yang lebih panjang relatif lebih aman. Dengan demikian, masyarakayt pemula dapat memilih strategi swing trading dan position trading. Seiring dengan pengalaman dan kemahiran yang bertambah, Anda bisa meningkatkan intensitas perdagangan dengan menggunakan teknik scalping dan day trading.
2. Tentukan Jangka Waktu Trading
Ini sebenarnya juga sangat berkaitan dengan pemilihan gaya trading. Otomatis, saat Anda memilih trading style tertentu, Anda akan menyesuaikan dengan time frame perdagangan. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat, pastikan Anda memilih time frame yang tepat. Misalnya, jika Anda trading crypto secara intraday atau jual beli di hari yang sama, Anda bisa menggunakan periode waktu menit dan maksimal hitungan jam. Untuk teknis menentukan jangka waktu serta contohnya, pembahasan berikutnya tentang analisis teknikal crypto akan membantu Anda memahami lebih jelas.
3. Belajar Analisis Teknikal
Cara trading crypto terbaik untuk pemula adalah dengan menguasai analisis teknikal. Analisis teknikal adalah tumpuan utama dalam aktivitas online trading yang memberikan wawasan tentang kapan waktu terbaik untuk beli dan jual aset crypto. Definisi analisis teknikal dapat mengacu pada proses pengamatan secara historis terhadap pergerakan harga aset yang disajikan melalui grafik (chart). Di dalam proses analisis teknikal, trader dituntut untuk memahami berbagai indikator teknikal untuk mengonfirmasi keputusan beli dan jual.
Cara Analisis Teknikal Crypto Secara Sederhana
Berikut langkah-langkah cara melakukan analisis teknikal crypto dengan mudah dan sederhana untuk pemula:
- Pilih platform yang menyediakan alat analisis serta grafik harga Sebagai contoh, di sini kami menggunakan tradingview.
- Pilih aset kripto yang ingin dilihat grafik pergerakan harganya, di sini kami menggunakan salah satu altcoin terpopuler, Dogecoin (DOGE). Perdagangan mata uang kripto dilakukan secara berpasangan, misalnya DOGE/USDT: artinya Anda beli DOGE dan secara bersamaan menjual Tether (USDT).
- Kemudian, pilih time frame perdagangan. Nah, ini berkaitan dengan jangka waktu dan gaya trading seperti yang telah dijelaskan. Misalnya, kami melakukan day trading sehingga dapat menggunakan time frame menit atau jam. Di sini kami memilih hitungan per jam atau 1 hours (1H). Anda bisa lihat panah no 1 pada gambar di atas.
- Panah no 2 memberikan informasi bahwa grafik harga kripto ditampilkan dalam bentuk kandil (candlestick) yang memang paling umum digunakan. Di sini, karena time frame perdagangan menggunakan 1H, maka satu candlestick mewakili pergerakan harga selama 1 jam. Gambar di atas menampilkan pergerakan harga DOGE/USDT dari tanggal 18 sampai tanggal 24 yang disajikan dalam bentuk candlestick 1H sehingga diperkirakan ada sekitar 168 candlestick.
- Selanjutnya, untuk mengambil keputusan atau menentukan kapan waktu membeli dan menjual crypto yang tepat, maka dibutuhkan indikator teknikal. Sebagai contoh, kami menggunakan tiga indikator: moving average convergence divergence (MACD), Commodity Channel Index (CCI), dan Stochastic RSI. Anda bisa lihat poin no 3, 4, dan 5 pada gambar grafik di atas. Tentu saja, Anda harus belajar cara membaca dan menginterpretasikan indikator-indikator tersebut. Kita akan bahas lebih jelas pada bagian indikator teknikal.
Cara Menginterpretasikan Indikator Teknikal
Cara trading crypto yang menguntungkan adalah dengan belajar memahami berbagai indikator teknikal karena ini memberikan sinyal kapan harus masuk (beli) dan keluar (jual). Pada contoh DOGE/USDT, ada tiga indikator teknikal yang digunakan, yakni MACD, CCI, dan Stochastic RSI.
- MACD. Indikator ini terdiri dari dua garis, yakni MACD line (warna biru) dan signal line (warna merah). Cara menginterpretasikan MACD adalah ketika MACD line bergerak di atas signal line, itu menjadi sinyal positif karena harga dalam tren naik (uptrend) atau terjadi penguatan (bullish). Dalam kasus grafik harga DOGE/USDT, MACD line tampak mulai naik ke atas signal line sehingga harga diprediksi akan segera terapresiasi dalam beberapa waktu ke depan. Berdasarkan sinyal tersebut, ini menjadi waktu membeli crypto DOGE/USDT yang tepat.
- CCI. Indikator ini memberikan petunjuk terkait kekuatan tren suatu harga. Angka-angka penting yang paling diperhatian adalah +100 dan -100. Jika CCI berada di atas +100, harga dalam tren kuat sehingga berpotensi terjadi kenaikan; sebaliknya, tren lemah terjadi saat CCI bergerak di bawah -100. Saat ini, CCI dari DOGE/USDT masih bernilai negatif, tepatnya -22,60. Artinya, tren harga belum cukup kuat sehingga bukan waktu yang ideal untuk masuk (beli).
- Stochastic RSI. Indikator ini memberikan sinyal terkait jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Saat harga terindikasi overbought, itu menjadi waktu terbaik untuk jual crypto; sebaliknya, sinyal oversold menjadi waktu yang bagus untuk beli crypto. Relative Strength Index (RSI) terdiri dari angka 0 — Aturan umum menjelaskan bahwa oversold terjadi ketika RSI berada di bawah 30 dan overbought terkonfirmasi saat RSI bernilai di atas 70. Saat ini, RSI DOGE/USDT bernilai 75,62 sehingga sudah masuk ke wilayah overbought sehingga dalam beberapa waktu ke depan harga DOGE/USDT diprediksi akan turun.
Pelajari selengkapnya: Belajar Analisis Teknikal dan Indikator Terbaik
4. Pahami Siklus Pasar Crypto
Salah satu kesalahan trader pemula Indonesia adalah tidak memahami siklus pasar crypto, padahal pergerakan pasar kripto akan mengacu pada siklus. Bagian ini sangat penting diperhatikan saat Anda belajar cara trading crypto. Siklus pasar adalah sebuah blueprint yang menggambarkan pergerakan harga pasar dalam periode tertentu. Siklus pasar sering kali dikaitkan pada empat fase utama, yakni akumulasi, mark-up, distribusi, dan mark-down.
Dengan memahami siklus pasar, Anda akan lebih mampu menganalisis kapan harus beli dan jual aset kripto. Baca selengkapnya: Memahami siklus pasar cryptocurrency.
5. Lakukan Money Management
Money management dalam trading online, termasuk pada perdagangan aset crypto, dapat diartikan sebagai suatu strategi atau seni mengelola uang. Cara money management dalam trading crypto adalah dengan mampu menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
- Dari mana sumber uang untuk trading crypto?
- Berapa dana yang dialokasikan untuk trading crypto?
- Bagaimana cara mengalokasikan dana tersebut?
- Kapan harus stop loss atau cut loss?
- Kapan harus take profit?
Sumber uang untuk trading crypto
Karena aktivitas perdagangan atau trading secara umum sangat berisiko, sudah sepantasnya dana yang digunakan memang sudah dialokasikan untuk itu, bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari (primer). Dengan kata lain, gunakan “uang dingin” saat trading atau uang yang Anda rela (siap) untuk kehilangan semuanya jika terjadi risiko besar.
Jumlah alokasi dana untuk trading crypto
Kemudian, jumlah dana yang dialokasikan untuk trading crypto juga perlu diperhatikan. Sebagai pemula, ada baiknya Anda menggunakan modal trading seminimal mungkin, seperti maksimal 20% dari total modal. Jika Anda punya total uang Rp 1 juta, maksimal penggunaan dana untuk trading adalah Rp 200 ribu.
Cara alokasi dana untuk trading crypto
Salah satu strategi alokasi dana untuk trading adalah dengan menggunakan metode 20/30/50. Teknik money management ini memberikan wawasan bahwa trader pertama-tama masuk (membeli) crypto sebesar 20% dari total alokasi dana, kemudian menambah pembelian sebesar 30% saat terjadi penurunan harga, dan terakhir sisanya membeli sebesar 50% jika harga kembali turun. Dengan demikian, Anda akan mendapat harga rata-rata, juga dikenal sebagai average down.
Meskipun begitu, strategi 20/30/50 hanya dilakukan dengan perhitungan yang jelas, bukan sekadar spekulasi tanpa dasar yang kuat. Misalnya, hasil dari analisis teknikal memberi indikasi bahwa harga crypto akan segera berbalik arah untuk naik (setelah penurunan) sehingga sangat potensial untuk menambah muatan (beli crypto) lebih banyak di harga bawah (rendah).
Tentukan waktu terbaik untuk stop loss
Cara trading crypto yang aman yakni dengan belajar untuk membatasi kerugian, seperti melakukan stop loss. Pada dasarnya, cut loss atau stop loss artinya membatasi kerugian dari penurunan harga lebih lanjut, sehingga trader disarankan untuk jual rugi lebih awal saat nilai kerugian belum begitu besar. Misalnya, hasil analisis teknikal memberikan isyarat bahwa harga crypto akan bergerak dalam tren turun (downtrend) dan pelemahan (bearish).
Dalam hal ini, Anda jangan memaksakan untuk menahan atau bahkan melakukan pembelian tambahan, semestinya Anda harus menjual crypto tersebut. Namun, ini tentu saja harus disesuaikan dengan strategi trading crypto masing-masing.
Tentukan waktu terbaik untuk take profit
Take profit artinya merealisasikan keuntungan saat terjadi kenaikan harga crypto. Tidak jarang trader terjebak dalam keserakahan dengan berharap harga akan terus naik meskipun, misalnya, secara teknikal itu tidak cukup kuat untuk melanjutkan apresiasi. Selain belajar untuk stop loss saat trading crypto, trader juga mesti melatih diri agar tidak rakus dalam mencari profitabilitas.
6. Lakukan Evaluasi
Cara trading crypto yang tepat adalah dengan melakukan evaluasi secara berkala dari apa yang telah terjadi. Ada kalanya trader pemula Indonesia melakukan beberapa kesalahan yang menyebabkan kerugian. Dari sana, trader belajar sesuatu untuk menjadi lebih baik di kemudian hari. Dengan adanya proses evaluasi ini, trader akan semakin berpengalaman dan mungkin juga menjadi bijaksana dalam mengambil keputusan.
Tips Trading Crypto yang Aman dan Rendah Risiko
Setelah belajar memahami cara trading crypto yang tepat, berikut ini adalah beberapa tips main kripto yang aman dan rendah risiko untuk trader pemula Indonesia.
- Pilih Platform Crypto Teregulasi
- Gunakan Modal Awal yang Kecil.
- Batasi Penggunaan Leverage atau Margin.
- Pilih Koin Crypto Blue Chip.
- Hindari Koin Crypto Micin (Shitcoin).
1. Pilih Platform Crypto Teregulasi
Cara trading crypto yang aman adalah dengan memilih platform crypto yang resmi, teregulasi, atau legal, baik untuk crypto exchange maupun broker multiaset. Konteks teregulasi di sini bisa secara lokal maupun global (internasional). Jika Anda memilih crypto exchanges Indonesia, pastikan mereka sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang berperan sebagai regulator. Beberapa contoh crypto exchanges Indonesia yang terdaftar di Bappebti adalah Pintu, Tokocrypto, Indodax, dan Rekeningku.
Selain itu, jika Anda memilih platform multiaset atau broker asing, Anda bisa melihat aspek regulasi mereka yang biasanya dilakukan secara internasional. Misalnya, broker seperti eToro diregulasi oleh The Financial Conduct Authority (FCA), sebuah regulator keuangan di United Kingdom (UK) yang bekerja secara independen. Selain itu, eToro juga diregulasi oleh otoritas keuangan Cyprus, yang dikenal sebagai The Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC).
2. Gunakan Modal Awal yang Kecil
Tips dan cara trading crypto yang rendah risiko dan aman berikutnya adalah dengan memperhatikan aspek nominal: disarankan untuk menggunakan modal awal yang minim. Tujuannya jelas, seandainya mengalami risiko kerugian yang besar dan bahkan kehilangan semua modal dalam trading, Anda tidak stres dan tidak berhenti sampai di sana. Justru, Anda terus belajar untuk mencari tahu dan menemukan strategi trading crypto yang tepat.
3. Batasi Penggunaan Leverage atau Margin
Bagi trader pemula, sebaiknya membatasi penggunaan leverage atau perdagagan margin yang disediakan oleh crypto exchanges dan broker multiaset. Untuk platfrom crypto exchange, perdagangan dengan leverage hanya tersedia di akun crypto futures. Instrumen futures pada crypto memungkinkan trader untuk menghasilkan keuntungan dua arah, baik saat harga kripto naik maupun turun, sedangkan leverage adalah fasilitas utang dari exchanges agar trader bisa mencapai level transaksi lebih besar.
Misalnya, Anda ingin main crypto di akun futures Binance, dan menyetor $100 sebagai modal awal. Jika Anda mengambil leverage 1:3 atau 3x, artinya Anda meningkatkan level perdagangan sebanyak 3 kali dari nilai transaksi. Katakanlah Anda ingin trading Bitcoin senilai $90, dengan menggunakan leverage 3x, Anda hanya membutuhkan modal trading $30, sisanya sebesar $60 adalah utang yang diberikan exchanges. Konsep leverage atau perdagangan margin juga berlaku pada broker multiaset.
4. Pilih Koin Crypto Blue Chip
Istilah blue chip di sini hampir sama seperti pada saham. Dalam konteks crypto, blue chip adalah crypto coins yang paling unggul di pasar kripto, seperti memiliki market cap besar, sudah mapan atau terkenal, likuditas tinggi, tim pendiri yang bereputasi, dan berbagai indikator lainnya. Ada dua contoh crypto blue chip yang dianggap sudah teruji, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Kedua mata uang kripto ini masing-masing menduduki peringkat #1 dan #2 dari segi nilai market cap, sudah berdiri cukup lama (mapan), popularitas tinggi, dan likuiditas yang bagus (volume perdagangan besar). Nah, trading kripto di crypto blue chip akan jauh lebih aman dan rendah risiko.
5. Hindari Koin Crypto Micin (Shitcoin)
Istilah koin micin atau shitcoin dapat mengacu pada cryptocurrency yang memiliki pasokan token yang sangat banyak dan kapitalisasi pasar (market cap) yang sangat kecil sehingga harga koin kripto ini sangat murah, karenanya disebut koin micin. Jenis coins ini biasanya belum teruji di pasar atau masih berusia seumur jagung dan tidak memiliki tujuan dan visi yang jelas. Pergerakan harga shitcoin ini bisa sangat volatil (fluktuatif), naik dan turun secara signifikan sehingga ini meningkatkan risiko perdagangan. Selain itu, potensi rug pull atau penipuan (manipulasi) juga relatif besar.
Tips Trading Crypto yang Paling Menguntungkan
Di dalam instrumen keuangan secara umum, konsep high risk high return selalu berlaku, termasuk pada cryptocurrency. Jika Anda mencari keuntungan maksimal, Anda juga harus siap dengan risiko maksimal. Berikut tips dan cara trading crypto bagi pemula untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian:
- Pilih Koin Crypto yang Sedang Naik Daun.
- Main di Crypto Futures.
- Optimalkan Penggunaan Leverage.
1. Pilih Koin Crypto yang Sedang Naik Daun
Aset kripto yang sangat potensial memberikan profit tinggi (multibagger) adalah coins yang sedang naik daun. Koin ini biasanya sedang mendapatkan perhatian besar dari pasar karena sentimen tertentu, seperti dari aspek proyek dan tren suatu sektor. Sebagai contoh, ruang metaverse telah dan sedang mendapatkan popularitas tinggi. Melihat tren ini, investor dan trader membeli crypto yang menggarap proyek metaverse. Terbukti di sepanjang tahun 2021, sejumlah proyek crypto berbasis metaverse mengalami lonjakan harga yang sangat tinggi alias meroket, beberapa di antaranya: The Sandbox (SAND) terapresiasi lebih dari 16 ribu persen dan Decentraland (MANA) melambung lebih dari 4 ribu persen.
2. Main di Crypto Futures
Selain jual beli di pasar spot crypto, Anda dapat mengoptimalkan cuan dari trading crypto dengan masuk ke pasar futures yang menyediakan sistem perdagangan dua arah dan fasilitas leverage. Meskipun begitu, bukan berarti Anda masuk ke crypto futures tanpa pengetahuan yang cukup. Anda harus belajar lebih banyak sehingga mampu mendapatkan ritme yang tepat.
3. Optimalkan Penggunaan Leverage
Fasilitas ini—yang tersedia di instrumen crypto futures dan perdagangan derivatif di broker multiaset—dapat menjadi pilihan terbaik untuk menghasilkan profit lebih tinggi dari trading crypto. Namun, karena risiko yang melekat di dalamnya juga relatif tinggi (high risk high return), penggunaan leverage maksimal mencapai 100x hanya disarankan untuk trader profesional yang siap kehilangan seluruh modal. Bagi pemula, Anda boleh saja mencoba leverage, tetapi dengan opsi paling minimal, yakni rasio 1:2 atau 2x.
Belajar Trading Crypto Modal Kecil Rp 100 Ribu
Cara trading crypto harian dengan modal minim, seperti Rp 100 ribu, dapat menjadi tahap awal belajar. Trader pemula dapat mengimplementasikan berbagai teknik dan strategi perdagangan yang sebelumnya sudah ditentukan dan dipelajari. Seiring berjalannya waktu dan Anda mulai menemukan gaya trading yang cocok, Anda bisa meningkatkan modal secara perlahan. Pada tahap ini, jangan terlalu berfokus pada jumlah keuntungan, yang terpenting Anda memahami cara trading dengan benar.
Belajar Trading Crypto Modal Rp 1 Juta – Rp 5 Juta
Modal trading crypto Rp 1 juta – Rp 5 juta dapat dilakukan oleh trader yang sudah berhasil menemukan ritme perdagangan dan gaya trading yang cocok. Dengan uang segini, Anda dapat mencoba melakukan jual beli lebih dari satu aset kripto (maksimal dua crypto), tujuannya agar Anda menguasai manajemen trading serta membiasakan diri. Jika Anda ingin menghasilkan profit lebih cepat, Anda dapat mencoba cara trading crypto harian.
Belajar Trading Crypto Modal Rp 6 Juta – Rp 10 Juta
Trading crypto dengan modal Rp 6 juta hingga Rp 10 juta termasuk relatif besar. Ini hanya disarankan untuk trader yang sudah menemukan karakter sendiri dalam trading, memahami manajemen risiko serta analisis teknikal dengan baik, dan ingin meningkatkan volume perdagangan untuk mengoptimalkan profit. Pada fase ini, Anda juga bisa mulai masuk ke crypto futures, tetapi menggunakan leverage secara terbatas, seperti 2x. Dengan kata lain, ini bisa menjadi titik awal belajar menggunakan perdagangan margin atau leverage.
Belajar Trading Crypto Modal Puluhan dan Ratusan Juta
Cara trading crypto harian dengan modal puluhan hingga ratusan juta disarankan untuk trader yang sudah memiliki cukup pengalaman dan pengetahuan tentang dunia trading. Pada tahap ini, Anda bisa menguji keahlian Anda dan, jika beruntung, bisa menjadi trader sukses serta kaya raya dengan keuntungan yang berlipat-lipat. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan leverage yang lebih besar pada perdagangan crypto futures. Namun perlu diingat, Anda juga harus siap dengan segala risiko, termasuk kehilangan semua aset.
Pandangan Akhir: Sudah Siap Melakukan Trading Crypto?
Well, itulah panduan lengkap bagi pemula tentang cara trading crypto secara online untuk tahun 2024 baik melalui crypto exchanges maupun broker multiaset luar negeri. Setelah Anda memahami apa itu cryptocurrency, tahapan belajar trading serta berbagai tips yang dapat membantu meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan, tugas Anda selanjutnya ialah segera memulai. Apalagi trading crypto modal 100 ribu sangat memungkinkan.
Ingatlah bahwa sesuksesan adalah tentang proses, dan itu butuh waktu. Anda saat ini mungkin hanyalah seorang pemula, tetapi seiring waktu Anda akan menjadi ahli sehingga potensi untuk sukses dan kaya raya dari trading kripto terbuka lebar.
Meskipun Anda mungkin akan mengalami perjalanan yang tidak mudah dan bahkan rugi dari main crypto, Anda telah menjalankan tahapan belajar dengan benar. Ini hanya masalah waktu untuk bisa membalikkan keadaan. Percaya pada proses yang akan memberikan pelajaran berharga kepada Anda tentang cara trading crypto yang benar dan menemukan strategi terbaik.