Salah satu instrumen keuangan yang terus mendapat popularitas tinggi di Indonesia adalah saham, selain daripada cryptocurrency. Ini karena saham menawarkan tingkat keuntungan yang menarik, yaitu berupa capital gain dan dividen. Tak heran, banyak masyarakat yang tertarik untuk mengetahui cara investasi saham secara online di bursa efek Indonesia.
Belajar investasi saham atau nabung saham merupakan langkah yang bijaksana untuk mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik. Ini karena hasil keuntungan dari investasi saham akan meningkatkan kekayaan Anda sebagai investor saham. Selain itu, membeli saham juga menjadi pilihan terbaik untuk melindungi aset dari inflasi.
Panduan berikut ini akan membantu Anda untuk mengenal dengan jelas tentang apa itu investasi saham dan bagaimana cara memulai investasi saham untuk pemula. Selain itu, informasi penting lainnya seperti jenis risiko investasi saham, tips investasi saham, dan rekomendasi saham untuk jangka panjang juga tersedia gratis untuk Anda.
Contents
- 1 Mengenal Apa Itu Investasi Saham
- 2 Cara Memulai Investasi Saham Online untuk Pemula
- 3 Tips Investasi Saham yang Menguntungkan
- 3.1 1. Tentukan Tujuan Investasi
- 3.2 2. Tentukan Jangka Waktu Investasi
- 3.3 3. Kenali Profil Risiko
- 3.4 4. Belajar Analisis Saham: Analisis Fundamental & Analisis Teknikal
- 3.5 5. Fokus pada Saham Blue Chip
- 3.6 6. Saham Second Liner Bisa Menjadi Alternatif
- 3.7 7. Jangan Mendekati Saham Gorengan
- 3.8 8. Konsisten Menambah Aset Saham (Menabung Saham)
- 3.9 9. Amankan Keuntungan jika Ada Peluang Bagus
- 3.10 10. Review Portofolio secara Berkala
- 4 Rekomendasi Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang
- 5 Panduan Investasi Saham Syariah
- 6 Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Saham
Mengenal Apa Itu Investasi Saham
Sebelum masuk ke bagian langkah-langkah atau cara investasi saham, penting bagi pemula untuk memahami dengan baik pengertian investasi saham yang dan membedakannya dengan trading saham.
Konsep investasi saham adalah menanamkan uang ke instrumen saham untuk jangka panjang dengan tujuan untuk mengharapkan dividen setiap tahun dan kenaikan harga saham. Sebaliknya, trading saham adalah aktivitas jual beli saham jangka pendek dengan tujuan semata-mata hanya untuk menghasilkan capital gain.
Dividen adalah bagian dari laba perusahaan, yang ketika itu dibagikan, itu akan menjadi pendapatan bagi investor dan pemegang saham. Capital gain adalah profit yang dihasilkan ketika Anda menjual kepemilikan saham pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli.
Dengan demikian, cara kerja investasi saham adalah menyiapkan sejumlah uang untuk membeli saham-saham perusahaan dan menahan kepemilikan saham untuk jangka panjang dengan mengharapkan dividen dan kenaikan harga saham. Ketika harga saham naik, nilai investasi (modal) Anda juga akan meningkat.
Cara Memulai Investasi Saham Online untuk Pemula
Bagaimana cara investasi saham untuk pemula? Langkah-langkah investasi saham online dan offline dapat dilakukan dengan mudah melalui tahapan berikut ini:
- Daftar di Sekuritas atau Broker Online
- Lakukan Deposit
- Mulai Beli Saham
- Aksi Jual Saham
1. Daftar di Sekuritas atau Broker Online
Tahap pertama dari cara investasi saham adalah melalui perusahaan sekuritas atau broker online. Jika Anda ingin beli saham BRI, beli saham BCA atau saham-saham lainnya di bursa efek Indonesia, Anda wajib mendaftar di perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK. Dokumen yang dibutuhkan untuk mendaftar dan membuka rekening (Rekening Dana Investor/RDI) di perusahaan sekuritas yakni KTP/SIM/Paspor, meterai, cover buku tabungan, dan NPWP.
Di sisi lain, jika Anda ingin beli saham Amazon (AMZN), Tesla (TSLA), Alphabet (GOOGL), atau investasi di saham-saham luar negeri lainnya, Anda dapat mendaftar melalui broker online asing. Proses registrasi untuk buat akun saham melalui broker online luar negeri jauh lebih mudah dan cepat karena dilakukan full online serta dokumen yang dibutuhkan hanya kartu identitas dan foto selfie.
2. Lakukan Deposit
Setelah memilih akun saham, baik perusahaan sekuritas maupun broker saham luar negeri mengharuskan Anda untuk melakukan setoran awal (deposit). Ini akan menjadi modal awal Anda untuk investasi saham. Deposit minimal dari masing-masing sekuritas dan broker saham asing sangat bervariasi. Beberapa contoh sekuritas dengan deposit termurah yaitu Indo Premier Sekuritas, Ajaib Sekuritas, dan Stockbit Sekuritas. Beberapa contoh broker asing dengan deposit kecil yaitu Weltrade dan Capital.com.
3. Mulai Beli Saham
Sudah punya akses log in? Langkah selanjutnya yaitu men-download aplikasi trading saham sekuritas yang tersedia di AppStore dan PlayStore. Setelah itu, saatnya membeli saham. Namun, ada baiknya juga Anda membaca dan memahami buku panduan penggunaan aplikasi sekuritas yang berisi informasi terkait menu dan fitur-fitur yang tersedia. Berikut proses membeli saham online di aplikasi saham sekuritas:
- Cari menu Stock Order.
- Kemudian pilih menu “Buy”.
- Silakan ketik atau pilih saham perusahaan yang ingin Anda beli, bisa dicari berdasakan kode saham atau dengan mengetik nama perusahaan.
- Tentukan berapa lot saham yang ingin Anda beli. Pastikan saldo saham Anda mencukupi karena setiap saham emiten punya harga yang berbeda-beda.
- Setelah itu, konfirmasi pembelian dengan klik tombol “Buy”.
4. Aksi Jual Saham
Bagian yang tak terpisahkan dari cara investasi saham adalah melakukan aksi jual. Bagaimanapun juga, ada suatu waktu Anda ingin melepas kepemilikan suatu saham perusahaan dan mengalihkannya ke saham-saham lain yang punya prospek bagus. Berikut langkah-langkah jual saham melalui aplikasi sekuritas:
- Cari menu Stock Order.
- Pilih menu Sell. Anda hanya bisa menjual saham perusahaan yang telah Anda beli sebelumnya.
- Nah, isikan berapa lot saham yang ingin Anda jual.
- Jika sudah, klik tombol Sell. Selesai.
- Sama seperti cara beli saham, proses jual saham juga mestinya dilakukan pada timing yang tepat sehingga Anda bisa mendapatkan profit.
Tips Investasi Saham yang Menguntungkan
Pada dasarnya, investasi saham adalah instrumen keuangan yang menguntungkan dalam jangka panjang. Namun, dibutuhkan strategi investasi saham agar berhasil memperoleh cuan atau keuntungan serta mampu meminimalkan risiko investasi. Berikut beberapa tips investasi saham terbaik yang bagus dipertimbangkan oleh investor pemula:
1. Tentukan Tujuan Investasi
Setiap investor pasti memiliki tujuan investasi saham yang berbeda-beda. Tidak ada masalah karena setiap investor punya rencana masing-masing. Yang menjadi masalah yaitu ketika Anda berinvestasi saham tanpa mengetahui tujuannya untuk apa. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki tujuan investasi yang jelas dan konsisten.
Sebagai contoh, tujuan Anda berinvestasi saham adalah untuk membeli rumah, atau modal menikah, atau membangun bisnis di sektor riil. Selain itu, tentukan juga berapa budget yang diperlukan untuk investasi saham. Perlu Anda ingat, uang atau dana untuk investasi haruslah “dana nganggur” atau bukan dana untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Tentukan Jangka Waktu Investasi
Setelah mengetahui tujuan investasi, selanjutnya Anda dapat menentukan berapa lama periode dalam investasi saham. Kenapa ini penting? Sekali lagi, agar Anda punya tujuan yang jelas dalam berinvestasi dan belajar memegang teguh komitmen tersebut dari awal hingga akhir.
Sebagai contoh, Anda ingin membuka bisnis dan mengumpulkan modal dari investasi saham. Anda punya target, dalam tiga tahun modal bisnis mampu terkumpul dari hasil keuntungan saham. Nah, selama periode tersebut, tentu Anda harus memilih saham perusahaan yang tepat sehingga tujuan investasi bisa tercapai.
3. Kenali Profil Risiko
Salah satu pertimbangan memilih saham perusahaan yaitu dengan mengenali profil risiko pribadi atau cara Anda dalam menghadapi risiko. Ada tiga jenis profil risiko investor, yaitu sebagai berikut:
- Investor agresif, artinya berani menghadapi risiko karena berharap bisa meraih keuntungan yang lebih besar. High risk – high return.
- Investor moderat, artinya mau menghadapi risiko tapi tidak mau yang terlalu besar (risiko menengah). Keuntungan yang diperoleh juga tidak kecil dan tidak besar.
- Investor konservatif, artinya tidak begitu suka menghadapi risiko, atau istilahnya main aman. Tidak terlalu menghadapkan return tinggi, yang penting bisa untung sudah lebih dari cukup.
Dari ketiga profil risiko tersebut, Anda jenis investor yang mana? Ini penting sekali Anda pahami karena akan berdampak pada perusahaan yang Anda pilih.
4. Belajar Analisis Saham: Analisis Fundamental & Analisis Teknikal
Inilah cara investasi saham yang benar, yaitu belajar analisis saham. Kenapa harus belajar analisis saham? Seperti yang telah disinggung sebelumnya, saham adalah produk investasi yang dapat dipelajari, berbeda dengan judi. Jadi, salah satu cara belajar saham yaitu dengan menguasi teknik analisis. Tujuannya tidak lain agar investor bisa meraih keuntungan maksimal dalam saham. Secara umum, ada dua jenis analisis dalam saham, yaitu analisis fundamental dan analisis tekniknal.
Sederhananya, analisis fundamental bertujuan untuk melihat kinerja perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan atau rasio keuangan perusahaan. Dengan memahami analisis fundamental, Anda bisa menilai mana perusahaan yang sehat (menguntungkan) dan mana perusahaan yang sakit (merugikan). Sedangkan analisis teknikal berfokus pada tren pergerakan harga saham dalam kurun waktu tertentu. Dengan memahami analisis teknikal, Anda akan tahu kapan waktu (timing) yang tepat dalam beli dan jual saham. Anda sangat disarankan untuk menggali lebih detail terkait kedua analisis saham tersebut.
Baca juga: Rasio Keuangan untuk analisis fundamental saham
5. Fokus pada Saham Blue Chip
Apa itu saham blue chip? Singkatnya, saham blue chip adalah saham terbaik di bursa. Nah, kata “terbaik” di sana dapat umumnya mengacu pada fundamental perusaaan. Untuk lebih jelas, berikut ciri-ciri atau karakteristik saham blue chip.
- Konsisten mencetak laba, bahkan terus bertumbuh setiap tahun.
- Memiliki brand yang populer, dikenal di kalangan konsumen/masyarakat.
- Memiliki jumlah aset yang besar dengan tinggkat utang yang relatif kecil.
- Menjadi market leader di sektornya.
- Mampu bertahan di saat terjadi resesi atau krisis ekonomi.
- Konsisten membagikan dividen.
- Tingkat volatilitas harga saham stabil.
- Masuk ke dalam kategori indeks papan utama.
- Nilai kapitalisasi pasar (market cap) yang besar.
- Masuk ke dalam saham lapis satu atau first liner, saham dengan kapitalisasi pasar > 10 triliun.
Nah, investor pemula yang mau untung dari saham secara konsisten, maka sangat disarankan memilih perusahaan blue chip. Indikator di atas hanya contoh saja, masih banyak kategori lain yang bisa menjadi karakteristik saham blue chip. Apa contoh saham blue chip? Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Republik Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/Telkomsel (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Internasional Indonesia Tbk (ASII), dan seterusnya.
6. Saham Second Liner Bisa Menjadi Alternatif
Jika saham blue chip masuk ke dalam saham first linear, maka saham jenis lapis kedua atau second liner juga dapat menjadi pilihan alternatif investasi. Saham second liner memiliki kapitalisasi pasar antara Rp 500 miliar sampai Rp 10 triliun. Kenapa saham jenis ini bisa menjadi pilihan investasi?
Secara umum, harga saham lapis dua masih lebih “terjangkau” dari saham blue chip. Namun, saham jenis ini hanya alternatif saja karena tidak semua saham lapis dua punya fundamental yang bagus. Anda masih bisa mencari saham blue chip dengan harga saham yang masih murah. Apalagi sudah banyak saham blue chip yang melakukan pemecahan saham (stock split) sehingga harga saham dapat dijangkau oleh investor ritel (investor individu/non-institusional).
7. Jangan Mendekati Saham Gorengan
Tidak ada pengertian atau definisi pasti terkait saham gorengan. Umumnya, jenis saham gorengan mengacu pada saham dengan kapitalisasi pasar yang paling kecil sehingga tingkat volatilitas harga saham sangat tinggi.
Saham gorengan berasal dari saham third liner, saham dengan kapitalisasi pasar kecil dari Rp 500 miliar. Meskipun begitu, ada beberapa saham second liner yang menjadi saham gorengan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengutamakan saham blue chip dalam berinvestasi. Harga saham gorengan sama sekali tidak mencerminkan fundamental atau kinerja perusahaan sehingga akan sulit untuk melakukan analisis. Sebaiknya hindari saja saham gorengan.
8. Konsisten Menambah Aset Saham (Menabung Saham)
Investasi saham yang benar yaitu seperti halnya menabung. Itulah kenapa pihak pasar modal Indonesia (BEI, KPEI, KSEI, sekuritas) bersama pemerintah Indonesia mengampanyekan Yuk Nabung Saham. Tujuannya agar masyarakat menjadikan saham sebagai wadah untuk menabung yang produktif.
Cara menabung saham yaitu dengan menyetor sejumlah dana setiap periode tertentu ke dalam saham, misalnya setiap bulan. Itulah kenapa investasi saham bersifat jangka panjang karena selayaknya menanam benih, hasil panen tentu tidak bisa dirasakan dalam semalam, butuh proses.
9. Amankan Keuntungan jika Ada Peluang Bagus
Ada kalanya di tengah jalan, saham yang Anda miliki sudah naik cukup tinggi. Apa yang harus dilakukan? Anda tetap bisa mempertahankan, namun akan jauh lebih menguntungkan jika take profit terlebih dahulu.
Sebagai contoh, pada bulan Januari 2022 Anda membeli saham bank BRI (BBRI) pada harga Rp3.000 per lembar sebanyak 50 lot. Pada bulan Maret 2022, harga saham BBRI sudah naik 40% menjadi Rp4.200. Setelah dilakukan analisis teknikal, saham BBRI sudah overbought atau jenuh beli sehingga harga saham berpotensi mengalami koreksi (turun).
Pada saat itu, Anda bisa mengambil keuntungan atau taking profit dengan menjual saham BBRI untuk mendapatkan capital gain. Kemudian, hasil keuntungan saham bisa Anda alihkan ke perusahaan blue chip lainnya yang masih berpotensi naik.
Anda juga bisa masuk kembali ke saham BBRI di harga yang lebih murah. Cara investasi saham yang menguntungkan seperti itu. Jadi, bukan berarti Anda beli saham terus membiarkannya begitu saham selama bertahun-tahun kecuali jika Anda benar-benar hanya mengharapkan dividen.
10. Review Portofolio secara Berkala
Poin ke-10 ini berkaitan dengan poin ke-9. Review portofolio saham sangat penting dilakukan untuk mengecek perkembangan harga saham perusahaan. Jika ada peluang bagus, manfaatkan. Jika strategi investasi Anda tidak berjalan maksimal, itulah penting mengecek atau melakukan review portofolio saham sehingga Anda bisa mengatur strategi alternatif.
Ibaratkan berkebun, setelah Anda menanam benih, apa bisa Anda membiarkan tanaman begitu saja? Tentu harus Anda siram dan bersihkan secara rutin sehingga hasil panen bisa maksimal. Begitu pun dalam investasi saham, sudah semestinya Anda mengecek secara berkala portofolio investasi Anda.
Rekomendasi Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang
Bagi pemula atau profesional, memilih saham yang bagus dan menguntungkan adalah hal wajib. Bagi investor berpengalaman, memilih saham terbaik bukan perkara sulit, namun bagi pemula itu masih menjadi pertanyaan. Sebenarnya sudah dijelaskan sebelumnya bahwa saham terbaik adalah saham jenis blue chip karena jenis saham tersebut sudah terbukti memiliki reputasi dan kinerja yang baik. Berikut contoh daftar saham terbaik untuk investasi jangka panjang.
- Saham Sektor keuangan: Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI).
- Saham sektor manufaktur: Unilever Indonesia (UNVR), Indofood Sukses Makmur (ICBP), Gudang Garam (GGRM), HM Sampoerna (HMSP), Semen Indonesia (SMGR), dan Astra Internasional Indonesia (ASII).
- Saham sektor pertanian: Astra Agro Lestari (AALI).
- Saham sektor infrastruktur: Jasa Marga (JSMR)
- Saham sektor kesehatan: Kalbe Farma (KLBF)
Ini hanya contoh saja, dan sebaiknya Anda juga tetap harus melakukan riset mandiri.
Panduan Investasi Saham Syariah
Saham syariah adalah jenis efek masuk ke dalam kategori Daftar Efek Syariah (DES). Berikut cara investasi saham syariah untuk pemula:
- Melakukan pendaftaran di broker saham yang menyediakan online trading syariah.
- Melakukan setoran atau deposit ke RDI,
- Melakukan transaksi pembelian saham syariah di bursa efek.
Melansir OJK, Daftar Efek Syariah yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wajib menjadi acuan bagi pihak-pihak terkait:
- Pihak yang menerbitkan (publish) indeks efek syariah di dalam negeri.
- Manajer Investasi (MI) yang mengelola portfolio Efek Syariah di dalam negeri.
- Perusahaan efek (PE) yang menyediakan sistem online trading syariah.
- Pihak-pihak lainnya yang menyusun dan mengelola portfolio investasi Efek Syariah di dalam negeri , sepanjang diatur pada ketentuan peraturan perundang- undangan.
Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Saham
Pengertian saham dapat mengacu pada suatu bentuk surat berharga (efek) sebagai bukti kepemilikan terhadap emiten/perusahaan. Jadi, jika Anda punya saham suatu perusahaan, artinya Anda punya hak kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Ya, Anda bisa dikatakan sebagai bagian dari pemilik perusahaan. Makna “kepemilikan” ini dapat mengacu pada menempatkan modal di dalam perusahaan.
Dengan kata lain, jika Anda ingin menjadi pemilik saham perusahaan, Anda harus menanamkan modal di perusahaan tersebut. Anda bisa mulai investasi saham dengan modal kecil, seperti modal 1 juta atau batas minimal modal investasi saham yaitu 100 ribu. Dengan dana segitu, Anda sudah bisa menjadi pemegang saham minoritas perusahaan.
Keuntungan Investasi Saham
Setidaknya ada dua jenis keuntungan (return) investasi saham, yaitu capital gain dan dividen. Singkatnya begini, capital gain adalah jenis keuntungan di mana modal Anda meningkat karena harga saham naik. Ketika Anda menjual saham di atas harga beli, itu disebut keuntungan kenaikan modal/aset (capital gain).
Sedangkan dividen adalah bagian dari laba bersih (net income) perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Umumnya dividen dibagikan sekali setahun, meskipun ada beberapa perusahaan yang membagikan dividen dua kali setahun.
Kerugian Investasi Saham
Cara investasi saham yang benar yakni dengan memahami risiko saham. Ada dua jenis kerugian saham yang paling umum, yaitu capital loss dan likuidasi. Arti capital loss yaitu kerugian ketika Anda menjual saham di bawah harga beli.
Selain itu, risiko saham berupa likuidasi terjadi ketika perusahaan bangkrut. Risiko likuidasi terjadi karena investor membeli saham perusahaan yang bermasalah, tidak bagus, atau tidak sehat secara finansial.
Selain kedua risiko tersebut, kerugian investasi saham lainnya yakni tidak adanya pembagian dividen disebabkan perusahaan tidak mampu mencetak laba (mengalami kerugian). Ingat, dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan sehingga ketika perusahaan tidak mampu meraih keuntungan bisnis, mereka tidak akan membagikan dividen.
Kemudian, delisting juga dapat menjadi risiko dalam saham. Delisting artinya emiten ke luar dari bursa efek karena alasan tertentu sehingga mereka tidak lagi menjadi perusahaan go-public. Dengan demikian, emiten tersebut akan menjadi perusahaan privat (go-private).
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Transaksi Saham
Bagi pemula, cara investasi saham yang baik yaitu dengan mengenal siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam pasar saham. Dengan begitu, Anda bisa mengerti bagaimana mekanisme pasar saham. Nah, kalau diurut satu per satu, sebenarnya ada banyak sekali pihak atau lembaga yang terlibat dalam pasar saham. Namun, ada beberapa pihak yang wajib Anda ketahui tugas dan fungsinya, yaitu sebagai berikut.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Apa itu Otoritas Jasa Keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga independen yang melakukan pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, hingga penyidikan terhadap lembaga (jasa) keuangan di Indonesia, mencakup sektor perbankan, industri keuangan non-bank (INKB), dan pasar modal. Nah, saham sendiri merupakan salah satu produk dari pasar modal Indonesia, selain obligasi (surat utang), reksa dana, exchange traded fund (ETF), dan derivatif.
Self Regulatory Organization (SRO)
Dalam struktur pasar modal Indonesia, ada istilah SRO atau Self Regulatory Organization yang merupakan regulator yang memiliki kewenangan dalam penerapan aturan di pasar modal. SRO di pasar modal Indonesia yaitu: Bursa Efek Indonesia/BEI, Kliring Penjamin Efek Indoensia/KPEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia/KSEI, dan Securities Investment Protection Fund (SIPF).
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Secara umum, tugas pokok Bursa Efek Indonesia (BEI) di pasar modal yaitu sebagai berikut:
- Menyelenggarakan perdagangan efek (surat berharga) secara teratur, wajar, dan efisien.
- Menyediakan sistem dan sarana prasarana untuk mengawasi kegiatan Anggota Bursa (AB).
- Melakukan penyusunan anggaran tahunan dan penggunaan laba, serta melaporkan kepada OJK.
Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI)
Tugas pokok Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) di pasar modal Indonesia yaitu sebagai berikut:
- Melakukan aktivitas kliring.
- Menjamin transaksi di bursa efek secara teratur, wajar, dan efisien.
- Menjamin proses penyerahan efek, uang, atau aset keuangan.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Umumnya, tugas pokok Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di pasa modal Indonesia yaitu sebagai berikut:
- Menyediakan jasa kustodian.
- Melakukan penyelesaian transaksi efek secara teratur, wajar, dan efisien.
- Mengamankan proses pembukuan atau pindah tangan efek dari suatu pihak ke pihak lain.
Securities Investment Protection Fund (SIPF)
Tugas pokok SIPF atau Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal/Investor yaitu menyelenggarakan dan mengelola uang atau dana perlindungan para pemodal. Lembaga ini sudah memiliki izin usaha dari OJK untuk melakukan perlindungan dana. Apa itu Dana Perlindungan Pemodal? Itu merupakan total keseluruhan aset dari investor yang dilindungi agar tidak hilang.
Perusahaan Efek
Perusahaan efek di pasar modal Indonesia merupakan Anggota Bursa (AB) yang menjalankan aktivitas bisnis tertentu. Anggota Bursa (AB) menurut fungsinya terbagi menjadi tiga bagian:
- Perantara Pedagang Efek/PPE (Broker Dealer). Tugas PPE berfokus pada transaksi efek (surat berharga), seperti saham dan obligasi. Produk seperti saham dan obligasi bisa diperdagangkan melalui bursa yang diselenggarakan oleh BEI dan bisa juga diperdagangkan di luar bursa, atau disebut juga transaksi Over the Counter/OTC.
- Penjamin Emisi Efek/PEE (Underwriter). Tugas PEE berfokus untuk membantu pihak emiten/perusahaan dalam melaksanakan proses penawaran umum perdana atau Initial Public Offering/IPO. Tugas underwriter contohnya membuat kontrak IPO, menjamin transaksi penjualan efek, dan hal-hal terkait IPO lainnya.
- Manajer Investasi (MI). Tugas MI berfokus pada pengelolaan instrumen/produk reksa dana. Tugas pokok MI yaitu mengelola dana dari nasabah/investor dengan cara menginvestasikan dana tersebut ke berbagai efek. Jadi, kinerja suatu reksa dana sangat bergantung pada kemampuan MI dalam mengelola dana. Karena dikelola oleh MI sebagai profesional, maka investasi reksa dana memiliki risiko yang lebih kecil daripada saham. Berapa minimal modal investasi reksa dana? Hanya Rp 10 ribu. Jika Anda tertarik, bisa baca lengkap materi reksa dana secara gratis di sini: Materi Reksa Dana untuk Pemula.
Istilah Umum dalam Saham
Salah satu cara investasi saham yang benar yaitu dengan memahami apa saja istilah umum dalam saham. Tujuannya, agar Anda tidak kebingungan dalam melakukan transaksi/perdagangan saham. Berikut beberapa istilah umum dalam transaksi saham.
- Lot = satuan ukuran dalam saham, 1 lot senilai dengan 100 lembar saham.
- Buy = beli saham
- Sell = jual saham.
- Take profit = waktunya jual saham untuk mengamankan keuntungan.
- Stop loss = waktunya jual saham agar terhindar dari kerugian yang lebih besar.
- Kode saham = kode suatu emiten di bursa, terdiri dari 4 huruf, contoh: BBCA, BBRI, TLKM, dll).
- Trendline saham = tren atau kencenderungan pergerakan harga saham, terdiri dari jenis: uptrend (tren naik), sideways (tren datar), dan downtrend (tren turun).
- IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan, cerminan harga saham di bursa efek.
Simpulan
Pada dasarnya, cara investasi saham untuk pemula dapat dilakukan melalui perantara perusahaan sekuritas atau broker online luar negeri. Proses pendaftaran dan buka rekening saham dapat dilakukan secara online melalui aplikasi saham dari perusahaan sekuritas atau broker. Aplikasi trading saham ini biasanya tersedia di PlayStore dan AppStore. Selain itu, modal investasi saham juga murah, mulai dari Rp 100 ribu.