Apa itu capital asset pricing model (CAPM)? CAPM adalah sebuah model dan perhitungan untuk menganalisis return yang diharapkan atas suatu efek/sekuritas/surat berharga. Investor saham biasanya menggunakan model CAPM untuk menilai risiko investasi dan expected return mereka. Tertarik untuk memahami apa itu CAPM lebih lanjut? Berikut ini adalah materi CAPM, mulai dari pengertian CAPM, rumus CAPM, contoh soal dan cara menghitung CAPM, dan cara analisis CAPM.
Pengertian CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Capital asset pricing model atau CAPM adalah model yang menjelaskan hubungan excpected return dan risiko investasi. Ini menggunakan pertimbangan tingkat diskonto arus kas masa depan ke nilai sekarang dan juga time value of money (TVM).
Tujuan CAPM adalah untuk menentukan nilai wajar (fair value) portofolio saham atau efek (sekuritas) berisiko tinggi. CAPM membantu investor untuk menghitung risiko atas investasi dan berapa nilai return yang diharapkan berdasarkan tingkat risiko dari instrumen investasi tersebut.
Memahami Apa Itu CAPM
Untuk lebih memahami apa itu capital asset pricing model (CAPM), Horne dan Wachowicz (2009) juga menjelaskan bahwa: Berdasarkan preferensi dari risk-averse investor, ada hubungan keseimbangan tersirat antara risiko (risk) dan pengembalian yang diharapkan (expected return) untuk setiap sekuritas.
Dalam ekuilibrium pasar, sekuritas (efek) semestinya memberikan expected return yang sepadan dengan risiko sistematisnya (systematic risk), risiko yang tidak dapat dihindari dengan diversifikasi. Semakin besar systematic risk suatu sekuritas, semakin besar expected return dari sekuritas tersebut.
Hubungan antara expected return dan risiko sistematis, dan penilaian sekuritas (valuation of securities) yang mengikutinya, adalah inti dari model CAPM.
Dikembangkan pada 1960-an, sejak itu model CAPM memiliki pengaruh penting bagi keuangan. Meskipun model lain juga menangkap perilaku pasar, CAPM memiliki konsep sederhana dan dapat diaplikasikan di dunia nyata.
Sama seperti model lainnya, model CAPM adalah penyederhanaan realitas. Meksipun begitu, ini memungkinkan kita untuk menarik simpulan tertentu terkait risiko (risk) dan ukuran premi risiko (size of risk premium) yang dibutuhkan untuk mengimbangi risiko yang ditanggung.
Asumsi Model CAPM
Asumsi dari model CAPM adalah sebagai berikut:
- Pasar modal adalah tempat yang efisien karena setiap investor memperoleh informasi dengan baik, biaya transaksi rendah, tidak ada pembatasan investasi, dan tidak seorang pun investor yang benar-benar kuat dalam memengaruhi harga pasar saham.
- Investor memiliki kesepakatan umum terkait potensi kinerja sekuritas individual dan bahwa ekspektasi mereka mengacu pada periode kepemilikan bersama, misalnya satu tahun.
- Ada dua jenis peluang investasi, yaitu (1) sekuritas bebas risiko dengan return dan periode holding yang dapat diketahui secara pasti, seperti obligasi.
- Kemudian, (2) portofolio pasar saham biasa. Dalam hal ini diwakili oleh semua saham biasa yang ditimbang berdasarkan nilai pasar agregat yang beredar. Portofolio pasar mungkin lebih rumit diaplikasikan, oleh karena itu penggunaannya diganti, seperti dengan IHSG, Indeks S&P 500, atau indeks saham lainnya.
- IHSG mencerminkan kinerja saham secara keseluruhan, atau dalam kasus S&P 500 mencerminkan 500 saham biasa utama. Karena tidak ada seorang pun yang bisa memiliki portofolio yang lebih terdiversifikasi daripada portofolio pasar, ini bisa menjadi batas diversifikasi yang dapat dicapai. Dengan demikian, risiko dari portofolio pasar termasuk risiko sistematis (tidak dapat dihindari).
Rumus CAPM
Bagaimana cara menghitung capital asset pricing model (CAPM)? Rumus CAPM adalah R = Rf + [B x (Rm – Rf).
Keterangan:
R = Expected return sekuritas
Rf = Risk-free rate atau tingkat bebas risiko
B = Beta saham (systematic risk)
Rm = Expected return of the market
Rm dikurangi Rf = Risk premiun
Expected Return (R)
R atau expected return adalah pengembalian investasi yang diharapkan terjadi di masa depan. Asumsinya adalah bahwa investor akan menghasilkan arus kas (cash flow) di masa mendatang.
Risk-Free Rate (Rf)
Rf atau risk-free rate adalah tingkat bebas risiko yang umumnya mengacu pada kupon obligasi. Rf dapat disesuaikan dengan spesifikasi obligasi di suatu negara sebagai tempat investasi dilakukan. Di Indonesia, misalnya Obligasi Negara Ritel (ORI) atau Surat Utang Negara/SUN. Kupon ORI sekitar 5 – 6%. Rf harus disesuaikan dengan jangka waktu investasi. Sementara itu, di Amerika misalnya 10-year US government bond digunakan sebagai Rf.
Beta (b)
Beta (b) adalah proksi dari risiko sistematis atau risiko pasar. Ini merupakan risiko yang tidak dapat dihindari dan menjadi landasan untuk melihat sensitivitas harga suatu saham relatif terhadap fluktuasi harga pasar secara keseluruhan. Jika Beta = 1, artinya risiko suatu saham sama dengan risiko pasar. B > 1 artinya risiko suatu saham lebih besar dari risiko pasar. B < 1 artinya risiko suatu saham lebih kecil dari risiko pasar.
Expected Return of the Market (Rm)
Tingkat pengambalian yang diekspektasikan pasar atau market return dalam model CAPM adalah imbal hasil yang mengacu pada kinerja saham secara menyeluruh, yang dapat mengacu pada indeks harga saham. Di Indonesia, return yang diharapkan pasar dapat mengacu pada kinerja IHSG.
Risk Premium
Risk premium adalah return tambahan sebagai kompensasi bagi investor karena telah mengambil aset yang lebih berisiko (higher risk). Risk premium dihasilkan dari return pasar (Rm) dikurangi risk-free rate (Rf).
Contoh Soal dan Cara Menghitung CAPM
Sebagai contoh soal (kasus), asumsi bahwa Invesnesia melakukan analisis terhadap tingkat return sebuah saham (sekuritas). Invesnesia menemukan bahwa risiko sistematis (beta) saham adalah 1,5. Sementara itu, risk free rate adalah sebesar 4%, dengan tingkat expected return pasar 15%.
R = Rf + b x (Rm – Rf)
R = 0,04 + [1,5 x (0,15 – 0,04)]
R = 0,04 + (1,5 x 0,1)
R = 0,04 + 0,165 = 0,205 atau 20,5%
Cara Analisis CAPM
Setelah memahami rumus CAPM dan menghitung return sebuah sekuritas dengan metode CAPM, lalu bagaimana cara analisis nilai CAPM? Cara analisis CAPM adalah jika CAPM bernilai sama atau lebih tinggi daripada ekspektasi investor terhadap return sekuritas, investasi sebaiknya dilanjutkan.
Kenapa demikian? Ini karena model CAPM adalah proses estimasi dari nilai masa depan suatu aset (sekuritas). Perhitungan CAPM memberikan pemahaman bahwa tingkat expected return sama dengan tingkat bebas risiko (risk-free rate) ditambah premi risiko (risk premium).
Gagasan ini didasarkan pada risiko sistematis (beta/b) atau risiko pasar bahwa investor harus diberikan kompensasi dalam bentuk premi risiko (risk premium). Risiko pasar (b) adalah risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi aset.
Sementara itu, risk premium adalah tingkat return yang lebih tinggi daripada tingkat bebas risiko. Investor yang berani mengambil risiko lebih besar terhadap suatu aset, maka juga mengharapkan premi risiko lebih besar.
Simpulan
Capital asset pricing model atau CAPM adalah perhitungan yang banyak digunakan di industri keuangan untuk menganalisis return yang diharapkan dari suatu sekuritas atau aset. Karena rumus CAPM juga memberi wawasan terkait biaya ekuitas, itu juga dapat digunakan dalam menghitung biaya modal rata-rata tertimbang atau WACC.