Apa Itu Average Down Saham: Cara Menghitung & Menggunakan

Dalam perjalanan investasi saham, sering kali investor dihadapkan pada situasi di mana harga saham yang dimiliki mengalami penurunan. Hal ini dapat menimbulkan dilema, apakah mempertahankan posisi atau menjual saham untuk meminimalkan kerugian.

Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam menghadapi situasi ini adalah “Average Down Saham”. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, cara menghitung, dan tips penggunaan Average Down Saham.

Pengertian Average Down Saham

Average Down Saham adalah strategi investasi di mana seorang investor menambah jumlah saham yang dimilikinya pada harga yang lebih rendah daripada harga beli awalnya. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meratakan harga beli keseluruhan portofolio, sehingga ketika harga saham kembali naik, investor dapat mencapai keuntungan yang lebih besar.

Cara Menghitung Average Down Saham

Langkah pertama dari cara menghitung Average Down Saham adalah mencatat harga beli awal saham dan jumlah saham yang dimiliki. Selanjutnya, saat investor memutuskan untuk melakukan average down, mereka harus mencatat harga baru yang lebih rendah dan jumlah saham tambahan yang dibeli.

Rumus untuk menghitung Average Down Saham adalah sebagai berikut:

Average Down Price = (Belanja Awal + Belanja Tambahan) ÷ Jumlah Saham Awal + Jumlah Saham Tambahan​

Dengan menggunakan rumus ini, investor dapat menghitung harga rata-rata beli baru mereka setelah melakukan average down.

Contoh Perhitungan Average Down Saham

Mari kita berikan contoh perhitungan Average Down Saham untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.

Misalkan Anda membeli 100 lembar saham BBCA (atau 1 lot BBCA) pada harga Rp9.000 per lembar, sehingga total belanja awal Anda adalah Rp900.000. Namun, kemudian harga saham BBCA mengalami penurunan menjadi Rp8.000 per lembar.

Anda memutuskan untuk melakukan average down dan menambah 200 lembar saham BBCA pada harga Rp8.000 per saham. Berikut adalah perhitungannya:

  1. Total Belanja Awal: 100 saham × Rp9.000 = Rp900.000
  2. Total Belanja Tambahan: 200 saham × Rp8.000 = Rp1.600.000
  3. Total Jumlah Saham Awal + Jumlah Saham Tambahan: 100 lembar saham + 200 lembar saham = 300 lembar saham

Sekarang kita dapat menggunakan rumus Average Down Saham untuk menghitung harga rata-rata beli baru:

Average Down Price = (Rp900.000 + Rp1.600.000) ÷ 300 lembar saham = Rp8.333

Dengan melakukan average down, Anda berhasil meratakan harga beli keseluruhan portofolio Anda menjadi Rp8.333 per lembar saham. Jika harga saham BBCA kembali naik di masa mendatang, Anda memiliki potensi untuk mencapai keuntungan lebih besar.

Tips Menggunakan Average Down Saham:

Setelah memahami apa itu Average Down Saham dan cara menghitungnya, berikut tips penting dalam menggunakan strategi tersebut:

  1. Lakukan Analisis Fundamental: Sebelum memutuskan untuk melakukan average down, lakukan analisis fundamental terhadap perusahaan yang sahamnya Anda miliki. Pastikan bahwa kondisi fundamental perusahaan masih baik dan bahwa penurunan harga saham bersifat sementara. Pertimbangkan juga saham blue chip.
  2. Waktu yang Tepat untuk Melakukan Average Down: Pilih waktu yang tepat untuk melakukan average down. Jangan terburu-buru dan biarkan situasi berkembang dengan cukup waktu. Tidak semua penurunan harga saham memerlukan tindakan average down, dan terkadang menunggu sinyal yang lebih jelas bisa menjadi keputusan yang bijak.
  3. Tentukan Batas Kerugian: Tentukan batas kerugian yang dapat Anda terima sebelum memutuskan untuk melakukan average down. Jangan terjebak dalam siklus terus menerus menambah posisi tanpa batasan, karena hal ini dapat meningkatkan risiko kerugian.
  4. Diversifikasi Portofolio: Jangan terlalu fokus pada satu saham. Diversifikasi portofolio Anda dapat membantu melindungi investasi Anda dari fluktuasi harga saham yang besar.
  5. Pahami Risiko: Meskipun average down dapat menjadi strategi yang efektif, tetapi selalu pahami risiko yang terkait. Tidak ada jaminan bahwa harga saham akan kembali naik setelah melakukan average down.
  6. Pantau Pasar Secara Aktif: Tetaplah memantau pergerakan pasar dan berita ekonomi. Keputusan untuk melakukan average down sebaiknya didasarkan pada informasi terbaru tentang perusahaan dan kondisi pasar.

Simpulan

Average Down Saham adalah strategi yang bisa menjadi senjata ampuh bagi investor yang memiliki pemahaman yang baik tentang perusahaan dan pasar saham. Meskipun dapat membantu meratakan harga beli keseluruhan portofolio, tetapi strategi ini tidak tanpa risiko.

Penting untuk melakukan analisis yang cermat dan memiliki rencana yang matang sebelum memutuskan untuk melakukan average down saham. Dengan memahami konsep ini secara mendalam, investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik dalam menghadapi perubahan harga saham.

Semoga informasi cara menghitung Average Down Saham beserta tips menggunakan strategi ini dapat dipahami dengan baik.

Leave a Comment

Scroll to Top