APY adalah singkatan dari annual percentage yield, atau hasil persentase tahunan. Sementara, ada pula yang disebut APR atau annual percentage rate. Meskipun terdengar sama (mirip), konsep APY dan APR berbeda. Kita akan bahas di dalam artikel. Nah, istilah APY ditemukan di dalam mata uang kripto atau cryptocurrency, sehingga sejumlah pelaku sering menyebut APY crypto.
Apa Itu APY Crypto?
APY adalah tingkat pengembalian (return) tahunan dari kegiatan investasi, yang memperhitungkan bunga majemuk (compound interest) yang dihasilkan. Singkatnya, bunga majemuk adalah bunga yang dihasilkan dari setoran awal, dan ditambah bunga yang diperoleh dari bunga itu sendiri. Istilah bunga majemuk juga disebut bunga berbunga. APY crypto adalah tingkat hasil tahunan dari investasi kripto.
Meskipun dikaitkan dengan tingkat tabungan bank tradisional, APY juga menjadi metrik penting untuk tabungan crypto yang bekerja dengan cara yang sama seperti bank. Investor crypto bisa mendapatkan APY cryptocurrency dengan cara: staking, saving accounts, yield farming, dan sebagainya. Untuk memulai menghasilkan keuntungan dari APY crypto yakni melalui crypto exchanges, crypto wallet, dan protokol DeFi (Decentralized Finance).
Profit atau return yang dihasilkan dari APY biasanya berupa bunga dalam koin kripto yang disetorkan. Misalnya, Anda ingin melakukan staking crypto Bitcoin (BTC) dengan APY tertentu, maka bunga yang dihasilkan juga dalam bentuk BTC. Namun, dalam beberapa kasus, investor juga bisa mendapatkan bunga atau return dalam koin kripto lainnya.
Mengapa Memanfaatkan APY Crypto?
Sebagaimana diketahui, APY crypto adalah tingkat profitabilitas dari investasi di sektor mata uang kripto. Salah satu alasan mengapa memanfaatkan potensi APY kripto adalah karena imbal hasil yang lebih tinggi daripada bunga bank. Di Indonesia sendiri, rata-rata bunga bank di bawah 1%, sementara bunga deposito bank paling tinggi 3,5% untuk saat ini 2021. Sedangkan APY crypto bisa lebih besar daripada APY deposito bank.
Simple Interest vs. Annualized Percentage Yield
APY adalah estimasi tingkat return tahunan yang biasanya dihasilkan dari instrumen yang memperhitungkan bunga majemuk (compound interest), seperti deposito dan saham. Sementara itu, simple interest atau bunga sederhana adalah metode perhitungan bunga berdasarkan jumlah pokok/modal awal saja. Dalam konteks ini, APY crypto menggunakan konsep bunga majemuk atau compounding.
Sebagai contoh, katakanlah modal pokok investasi awal Anda adalah $100 dengan bunga 10% per tahun pada bulan Januari 2022. Setelah satu tahun pada bulan Januari 2023, jika menggunakan metode simple interest, maka modal Anda akan menjadi $100 x (1 + 10%) = $110.
Sementara itu, dengan modal yang sama $100 pada bunga 10% per tahun, tapi menggunakan sistem bunga majemuk biannual (perhitungan per semester alias 2 kali dalam setahun), berapa modal akhir Anda? Perhitungannya: pada semester 1 (enam bulan pertama) $100 x (1 + 5%) = $105. Pada enam bulan kedua (semeter 2), perhitungannya menjadi $105 x (1 + 5%) = $110,25.
Coba Anda perhatikan, perhitungan dengan bunga majemuk jauh lebih menguntungkan yang menghasilkan $110,25. Sedangkan dengan konsep bunga sederhana menghasilkan $110.
7-Day APY Crypto, Bagaimana Cara Kerjanya?
7-day APY crypto adalah perhitungan hasil tahunan dalam pengembalian 7 hari. Dengan kata lain, metode ini mengambil selisih bersih harga dari 7 hari sebelumnya dan hari ini dan akan menghasilkan persentase tahunan.
Rumus APY 7 hari (7-day APY) adalah sebagai berikut:
APY = (X – Y – Z) Y × 365/7
Keterangan:
- X = harga di akhir periode 7 hari
- Y = harga di awal periode 7 hari
- Z = biaya-biaya yang terjadi selama 7 hari
Tujuan dari 7-day APY adalah untuk memberikan gambaran kepada investor tentang tingkat return investasi secara mingguan atau per 7 hari.
Lalu, apakah APY dapat mewakili pengembalian akhir? Ya, pada dasarnya APY mewakili jumlah penghasilan atau keuntungan yang dihasilkan. Hasil APY juga akan tergantung pada time frame atau periode waktu yang digunakan oleh investor saat staking koin kripto. Karena APY crypto menggunakan konsep compounding, maka semakin lama periode waktu investasi, semakin besar bunga atau return yang dihasilkan.
Cara Menghitung APY Crypto
Rumus atau cara menghitung APY crypto adalah sebagai berikut:
APY = (1 + r/n)ⁿ 1
Keterangan:
- r = tingkat pengembalian periodik (APR tahunan)
- n = jumlah periode compounding setiap tahun
Cara menghitung APY cryptocurrency sama seperti perhitungan APY dalam keuangan tradisional, yakni sama-sama bertujuan untuk menghasilkan persentase hasil.
Apa Itu Annual Percentage Rate (APR)?
APR adalah annual percentage rate, atau tingkat persentase tahunan, alias bunga yang diperoleh dari modal yang diinvestasikan dalam setahun (dinyatakan sebagai persentase). Angka ini mungkin saja mencakup biaya yang harus dibayar oleh peminjam. APR dapat menjadi ukuran atau indikator penting dalam membandingkan produk investasi yang berbeda untuk melihat tingkat suku bunga tahunan yang ditawarkan.
Perbedaan APY dan APR
Meskipun terlihat mirip, APY dan APR adalah berbeda. Perbedaan antara APR dan APY adalah dalam perhitungan “bunga” atau imbal hasil. APY menggunakan konsep compounding atau bunga majemuk, sementara APR menggunakan konsep simple interest tahunan. Misalnya, Anda punya koin kripto 10 BTC, kemudian melakukan staking dengan APR 10% per tahun. Setelah setahun, koin Anda akan menjadi 10 BTC x (1 + 10%) = 11 BTC.
Rumus perhitungan adalah APR = [(Biaya + Bunga) / Pokok] n × 365 × 100
Keterangan:
- P = investasi pokok
- N = jumlah hari dalam suku
Pada konteks sistem keuangan tradisional, APR juga umum digunakan untuk membahas persyaratan kredit, misalnya tingkat bunga kartu kredit yang harus dibayar debitur. Tingkat persentase bunga ini dapat pula merujuk pada persentase yang akan dibayarkan kepada investor.
Jenis Investasi Crypto yang Menggunakan APY
APY crypto bisa diperoleh melalui sejumlah instrumen investasi yang ditawarkan pada sektor cryptocurrency. Beberapa diantaranya adalah crypto lending, staking crypto, dan yield farming.
1. Crypto Lending
Crypto lending adalah meminjamkan dana kripto (koin kripto) yang dimiliki untuk mendapatkan return atau bunga pada persentase tertentu. Ada banyak platform crypto lending terbaik yang dapat dipilih olej investor untuk menghasilkan pendapatan pasif. Cara kerja crypto lending sama seperti bank atau keuangan tradisional lainnya. Namun, bunga crypto lending bisa lebih tinggi dan prosedur yang lebih mudah.
2. Yield Farming
Pertanian hasil atau yield farming adalah cara mendapatkan passive income di sektor kripto, yakni dengan meminjamkan aset kripto untuk mendapatkan lebih banyak koin kripto. APY crypto umumnya digunakan pada yield farming, dan APY di sini jauh lebih besar daripada di bank atau keuangan tradisional. Baca selengkapnya: Mengenal Yield Farming dan Cara Melakukannya.
3. Staking Crypto
Staking crypto adalah metode untuk mendapatkan kripto gratis di jaringan blockchain. Cara kerjanya sederhana, Anda hanya perlu menempatkan dan menahan koin kripto di crypto wallet dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya yakni untuk melakukan validasi transaksi di blockchain. Dengan melakukan staking, Anda akan mendapatkan imbalan berupa mata uang kripto tambahan. Baca selengkapnya: Mengenal Staking dan Cara Melakukannya.
Pandangan Akhir
Pada dasarnya, annual percentage yield atau APY adalah perhitungan untuk menentukan standar return dari aktivitas investasi, baik pada keuangan tradisional maupun cryptocurrency (APY crypto). Perhitungan APY crypto mengadopsi konsep bunga majemuk atau compounding alias bunga berbunga. Semakin lama periode investasi, semakin besar bunga atau imbal hasil yang diperoleh. Sementara itu, APR adalah annual percentage rate, yang menggunakan konsep simple interest. Bagi investor kripto, penting untuk membandingkan APY dari masing-masing platform crypto, lalu pilih yang paling tinggi untuk memaksimalkan keuntungan (profit).