Investasi dalam saham untuk long term memiliki beberapa kriteria penting untuk memastikan potensi pertumbuhan yang stabil. Saham-saham ini memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar, likuiditas yang tinggi, dan kondisi fundamental yang kuat, termasuk daya tahannya terhadap situasi eksternal dan internal.
Berikut adalah beberapa rekomendasi saham yang bagus untuk investasi jangka panjang, terdiri dari emiten di berbagai sektor di BEI dan semuanya dianggap sebagai kelompok blue chip:
Contents
1. Saham BBCA (Bank BCA)
Saham Bank BCA (BBCA) memegang posisi pertama sebagai saham terbaik untuk jangka panjang dan cocok bagi investor yang ingin memperoleh dividen reguler. Ini karena BBCA adalah saham blue chip yang rutin bagi dividen setiap tahun, bahkan 2 kali setahun.
Sebagai bank swasta terkemuka, BCA telah membuktikan konsistensi dalam memberikan layanan terbaik selama puluhan tahun. Kinerja finansial perusahaan terus meningkat dalam 5 tahun terakhir, bahkan saat menghadapi tantangan akibat pandemi. Pendapatan dan laba perusahaan ini terus bertumbuh dari tahun ke tahun, yang mengindikasikan kinerja yang solid.
Meskipun harga saham pernah mengalami perubahan akibat stock split, tren keseluruhan menunjukkan kenaikan. Harga saham BBCA hari ini per 29 Agustus 2023 adalah Rp9.250 per lembar atau 1 lot BBCA setara Rp925.000. Dengan market cap lebih Rp1.140 triliun, ini menjadikan BBCA sebagai emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Saham TLKM (Telkom Indonesia)
Telkom Indonesia memimpin sektor telekomunikasi di Indonesia, dan menjadi salah satu brand terkemuka di dunia. Saat ini, valuasi saham TLKM yaitu lebih Rp377 triliun, menempatkannya di posisi ke-5 berdasarkan nilai market cap. Harga saham TLKM hari ini bernilai Rp3.800 per lembar atau 1 lot saham TLKM setara Rp380.000.
Dalam era digitalisasi saat ini, upaya pemerintah untuk memperluas akses internet memberikan potensi pertumbuhan bagi perusahaan ini. Meskipun laba perusahaan mengalami penurunan, TLKM tetap menjadi pemimpin pasar dan menawarkan layanan penting dalam membangun ekonomi digital. Pertimbangkan untuk membeli TLKM sebagai pilihan saham yang bagus untuk investasi jangka panjang.
Baca juga: 10 Saham Luar Negeri untuk Investasi yang Menjanjikan
3. Saham INDF (Indofood)
Indofood adalah contoh saham non-siklis yang menawarkan stabilitas dalam kondisi ekonomi yang berfluktuasi. Sebagai pemain utama dalam industri makanan dan minuman, produk-produk Indofood memiliki pangsa pasar yang kuat.
Dengan rantai produksi yang terintegrasi, perusahaan ini memiliki kontrol penuh terhadap bahan baku yang diperlukan. Oleh karena itu, INDF cocok menjadi pilihan investasi saham jangka panjang.
Meskipun harga saham INDF tidak selalu bergerak sejalan dengan pendapatan yang naik, emiten ini tetap memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan sehingga cocok dipilih sebagai saham yang bagus untuk jangka panjang.
Harga saham INDF hari ini per 29 Agustus 2023 adalah Rp7.150 per lembar atau 1 lot INDF setara Rp715.000, serta memiliki kapitalisasi pasar Rp61,9 triliun. Selain itu, perusahaan konsisten membagikan dividen 1 kali setahun dalam lima tahun terakhir.
Baca juga: Panduan Investasi Saham AS & Luar Negeri Modal Rp10 Ribu
4. Saham ICBP (Indofood CBP)
ICBP, bagian dari Salim Group, menghasilkan beragam produk konsumen yang diminati oleh pasar. Meskipun laba perusahaan ini mengalami sedikit penurunan, ICBP tetap memiliki prospek bagus dalam jangka panjang. Berbagai produk yang diproduksi, seperti Qtla, Racik, air mineral Club, dan susu Indomilk, membuat ICBP memiliki peluang pertumbuhan yang stabil.
5. Saham ASII (Astra International)
Investasi dalam konglomerasi seperti Astra International memberikan diversifikasi yang kuat. Dengan berbagai anak perusahaan di berbagai sektor, Astra memiliki potensi pertumbuhan yang luas.
Meskipun harga saham mengalami fluktuasi, kinerja keuangan perusahaan terus membaik setelah pandemi, menunjukkan potensi pemulihan yang baik. ASII bagus dipilih sebagai saham terbaik untuk investasi jangka panjang.
Sementara itu, harga saham ASII hari ini menunjukkan kenaikan lebih 1% ke Rp6.475 per lembar atau setara Rp647.500 per lot. Saham blue chip ini juga masuk ke salah satu jajaran emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai lebih Rp262 triliun.
6. Saham BBRI (Bank BRI)
Bank BRI, dengan fokus pada sektor pembiayaan UMKM, memiliki peluang pertumbuhan yang besar, terlebih lagi saat perekonomian mulai membaik.
Meskipun menghadapi fluktuasi harga saham, kinerja keuangan secara konsisten menunjukkan nilai yang positif selama beberapa tahun terakhir. Ini berarti saham BBRI bagus sebagai investasi jangka panjang.
Berdasarkan market cap, saham BBRI berada di posisi kedua dengan nilai Rp845 triliun, tepat di bawah BCA. Harga saham blue chip ini bergerak di level Rp5.575 per lembar atau Rp557.500 per lot.
7. Saham AMRT (Sumber Alfaria Trijaya)
AMRT, kode saham dari brand Alfamart atau PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, merupakan contoh investasi dalam bisnis ritel yang berpotensi tumbuh seiring perbaikan ekonomi. Kinerja saham AMRT yang terus meningkat selama beberapa tahun menunjukkan stabilitas dan potensi pertumbuhan yang kuat. Bahkan, saham AMRT konsisten membayar dividen secara rutin beberapa tahun terakhir.
Saham sektor ritel terbaik ini dapat menjadi pilihan investasi yang stabil dan berpotensi menjadi bagger jika Anda masuk ke titik harga yang tepat. Harga saham Alfamart (AMRT) hari ini bernilai Rp2.900 per lembar atau Rp290.000 per lot, serta memiliki kapitalisasi pasar lebih Rp120 triliun.
8. Saham KLBF (Kalbe Farma)
Saham sektor kesehatan teratas di BEI saat ini salah satunya adalah Kalbe Farma, yang berfokus pada farmasi, mencakup produk obat-obatan dan kesehatan. Saham KLBF termasuk salah satu saham blue chip yang rutin membagikan dividen setiap tahun sehingga bagus menjadi pilihan investasi jangka panjang.
Harga saham KLBF hari ini bergerak di level Rp1.845 per lembar atau setara Rp184.500 per lot, dengan market cap mencapai Rp86 triliun.
Ketika memilih saham yang bagus untuk investasi jangka panjang, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dan tren kinerja perusahaan secara historis. Dalam hal ini, Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli saham-saham terbaik seperti BBCA, TLKM, INDF, ICBP, ASII, BBRI, AMRT, dan KLBF.
Anda juga dapat memanfaatkan analisis teknikal untuk menentukan timing atau waktu yang menguntungkan untuk membeli saham. Karena Anda melihat prospek jauh ke depan, pastikan Anda menggunakan time frame yang lebih panjang pada saat analisis grafik harga.