7 Indikator Fundamental Forex Trading yang Paling Signifikan

Bayangkan Anda merencanakan perjalanan. Sebelum Anda berangkat, Anda ingin tahu tentang cuaca, kondisi jalan, dan mungkin bahkan seberapa sibuk rutenya. Informasi ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik tentang perjalanan Anda.

Dalam pasar forex, indikator fundamental seperti bit informasi untuk perjalanan perdagangan Anda. Metrik ini memberi Anda wawasan berharga tentang kesehatan dan kekuatan ekonomi berbagai negara, yang dapat berpengaruh terhadap nilai mata uang mereka.

Sama seperti bagaimana cuaca yang memengaruhi perjalanan Anda, data fundamental FX ini dapat memengaruhi harga atau nilai pasangan mata uang (pair forex) yang diperdagangkan. Berikut adalah beberapa indikator fundamental forex trading yang paling mendasar:

indikator fundamental forex trading

1. Suku Bunga (Interest Rate)

Indikator fundamental forex yang paling signifikan yaitu suku bunga (interest rate). Masing negara memiliki tingkat suku bunga acuan yang berbeda yang ditetapkan oleh bank sentral mereka. Suku bunga tinggi cenderung menarik perhatian investor asing yang khususnya mencari return on investment (ROI) yang lebih tinggi. Saat permintaan akan mata uang meningkat, nilai mata uang suatu negara akan terapresiasi.

Hubungan antara suku bunga dan forex adalah positif, yang berarti:

  • Jika suku bunga naik lebih tinggi, nilai mata uang akan menguat.
  • Jika suku bunga turun lebih rendah, nilai mata uang akan melemah.

2. Produk Domestik Bruto (PDB)

Anda dapat membayangkan PDB sebagai ukuran kinerja ekonomi suatu negara. PDB yang lebih tinggi menunjukkan bahwa ekonomi suatu negara lebih kuat. Kondisi perekonomian yang positif dan bertumbuh pesat dapat mendorong kenaikan nilai mata uang.

Hal ini didorong oleh sentimen pasar di mana ada lebih banyak optimisme yang diberikan investor pada mata uang itu sehingga permintaan terhadap mata uang melonjak.

Hubungan antara PDB dan forex adalah positif, yang berarti:

  • Jika PDB meningkat, nilai mata uang akan melonjak.
  • Jika PDB menurun, nilai mata uang akan melemah.

3. Inflasi (Kemacetan Lalu Lintas)

Inflasi seperti kemacetan lalu lintas. Ketika ada terlalu banyak lalu lintas (inflasi tinggi), itu dapat memperlambat ekonomi dan berdampak pada nilai mata uang. Bank-bank sentral mencoba mengelola tingkat inflasi ini agar berada di level yang ideal atau moderat, seperti 2 – 3%. Melalui kebijakan moneter, bank sentral berupaya untuk mengendalikan inflasi yang ekstrem. Inflasi menjadi indikator fundamental forex yang populer digunakan.

Hubungan antara inflasi dan forex adalah negatif, yang berarti:

  • Jika inflasi naik lebih tinggi, nilai mata uang akan melemah.
  • Jika inflasi turun ke level moderat, nilai mata uang akan menguat.

4. Data Ketenagakerjaan

Bayangkan sebuah perjalanan darat dengan banyak tempat perhentian. Ini seperti data pekerjaan dalam perekonomian. Lebih banyak tersedia lapangan kerja berarti lebih banyak orang memiliki uang untuk dibelanjakan, yang dapat meningkatkan ekonomi. Sata laju pertumbuhan ekonomi meningkat, itu akan menciptakan optimisme investor dan permintaan akan mata uang akan melonjak.

Hubungan antara data ketenagakerjaan dan forex adalah positif, yang berarti:

  • Jika lapangan kerja banyak, nilai mata uang akan meroket.
  • Jika lapangan kerja sedikit (banyak pengangguran), nilai mata uang akan melemah.

5. Neraca Perdagangan

Negara-negara melakukan aktivitas perdagangan satu sama lain. Jika suatu negara mengekspor lebih banyak produk daripada mengimpor, neraca perdagangan akan positif. Ini dapat menyebabkan apresiasi nilai mata uang karena permintaan terhadap mata uang melambung.

Hubungan antara neraca perdagangan dan forex adalah positif, yang berarti:

  • Jika neraca perdagangan tinggi, mata uang akan terapresiasi.
  • Jika neraca perdagangan rendah, mata uang akan terkoreksi.

6. Indeks Harga Konsumen (CPI)

Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) merupakan metrik yang mengukur perubahan rata-rata harga sekeranjang barang dan jasa. CPI yang lebih tinggi dapat mengindikasikan kenaikan harga, yang dapat berdampak pada kebiasaan belanja masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.

Dalam trading forex, CPI yang tinggi dapat memengaruhi nilai mata uang karena menunjukkan potensi perubahan suku bunga dan stabilitas ekonomi.

Hubungan antara CPI dan forex adalah negatif, yang berarti:

  • Jika CPI lebih rendah, nilai mata uang akan menguat.
  • Jika CPI lebih tinggi, nilai mata uang akan melemah.

7. Non-Farm Payrolls (NFP)

Non-Farm Payroll, atau disingkat NFP, adalah data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) selain sektor non-pertanian, seperti sektor manufaktur, konstruksi, jasa, pemerintahan, dan rumah tangga.

Lebih banyak orang yang bekerja mengindikasikan ekonomi yang lebih sehat, dengan daya beli yang meningkat. Ini merupakan indikator fundamental forex trading yang paling utama dan sering digunakan oleh trader global. Ketika NFP bernilai lebih tinggi, itu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, berpotensi meningkatkan mata uang negara.

Hubungan antara NFP dan forex adalah positif, yang berarti:

  • Semakin tinggi NFP, semakin menguat nilai mata uang.
  • Semakin rendah NFP, semakin melemah nilai mata uang.

Jadi, kesimpulannya, ada 7 data fundamental forex yang penting, termasuk suku bunga, PDB, inflasi, data ketenagakerjaan, neraca perdagangan, CPI (IHK), dan NFP. Indikator fundamental forex ini penting digunakan bersama dengan indikator teknikal dalam rangka menemukan peluang keuntungan dan mengantisipasi risiko kerugian di pasar FX.

Scroll to Top