Di dalam struktur modal (capital structure), biaya modal atau cost of capital adalah komponen penting dalam pertumbuhan (growth) perusahaan. Ini berbicara tentang apa sumber pembiayaan atau pendanaan yang harus digunakan untuk membiayai proyek investasi. Resume dan makalah biaya modal berikut ini akan membahas banyak poin. Mulai dari pengertian, fungsi, tujuan, komponen, dan cara menghitung cost of capital.
Pengertian Biaya Modal
Apa itu biaya modal (cost of capital)? Biaya modal adalah pengorbanan yang harus dilakukan perusahaan karena membiayai bisnis dari berbagai sumber modal. Secara umum, ada dua komponen utama dari sumber modal perusahaan, yakni utang dan ekuitas. Beberapa hal yang mendasari cost of capital adalah sebagai berikut.
- Ketika menjalankan suatu bisnis, perusahaan butuh modal (capital). Modal adalah sejumlah dana yang dimanfaatkan untuk menjalankan aktivitas bisnis.
- Perusahaan dapat menggunakan berbagai sumber modal yang memungkinkan, seperti pembiayaan utang dan pendanaan ekuitas; bisa juga memanfaatkan laba ditahan untuk membiayai proyek baru.
- Modal yang dimaksud harus bersifat jangka panjang, bukan jangka pendek. Pasalnya, konsep biaya modal adalah berkaitan erat dengan keputusan jangka panjang perusahaan, misalnya pembelian aset tetap: pabrik, peralatan, mesin, dll.
- Setiap sumber modal yang diperoleh suatu bisnis tidaklah gratis, ada biaya yang harus ditanggung. Artinya, perusahaan harus melakukan pengorbanan.
- Untuk mencapai tujuan manajemen keuangan, menghitung cost of capital adalah sangat penting.
- Biaya modal atau cost of capital adalah acuan bagi pemberi modal dalam menentukan return (pengembalian) yang diinginkan.
Fungsi Biaya Modal
Apa pentingnya biaya modal? Fungsi biaya modal adalah untuk membantu perusahaan atau bisnis dalam mengevaluasi setiap peluang investasi (jangka panjang). Perhitungan biaya modal menggunakan teknik diskonto dengan mengubah arus kas masa depan menjadi nilai sekarang (present value).
Biaya modal juga berfungsi sebagai dasar bagi perusahaan untuk menentukan tingkat return on investment yang diperlukan untuk menutupi biaya tersebut. Karena setiap sumber pendanaan atau pembiayaan tersirat biaya, perusahaan biasanya akan menganalisis terlebih dahulu anggaran yang tersisa: apakah mencukupi sebagai sumber modal, atau perlu membuat anggaran baru.
Tujuan Biaya Modal
Mengapa biaya modal (cost of capital) begitu penting sehingga perusahaan berkorban untuk membayarnya? Tujuan penggunaan biaya modal adalah agar perusahaan dapat bertumbuh lebih besar dan meningkatkan ukuran dan nilai perusahaan. Selain itu, cost of capital memberikan akses dan pilihan bagi perusahaan terkait sumber pendanaan alternatif untuk modal kerja dalam menggarap proyek investasi.
Jenis-jenis Biaya Modal
Setidaknya ada dua jenis biaya modal adalah biaya modal individu dan biaya modal keseluruhan. Biaya modal individu adalah modal yang diperoleh untuk setiap sumber modal. Misalnya, biaya modal dari obligasi, atau modal sendiri, atau saham preferen, atau sumber modal lainnya.
Sedangkan biaya modal keseluruhan adalah gabungan beberapa sumber modal, seperti kombinasi dari utang dan ekuitas. Artinya, tidak hanya menggunakan satu sumber saja. Karena menggunakan berbagai sumber, maka perhitungan biaya modal atau cost of capital adalah dengan weighted average cost of capital (WACC).
Cara Menghitung Biaya Modal
Karena biaya modal terdiri dari berbagai sumber, dan juga bisa berbentuk biaya modal individu dan keseluruhan, perhitungan biaya modal akan kami jelaskan untuk setiap komponen. Secara umum, rumus biaya modal yaitu sebagai berikut: Biaya Modal = (E / (E + D)) × Re + (D / (E + D)) × Rd.
- E adalah nilai pasar ekuitas perusahaan.
- D adalah nilai pasar utang perusahaan.
- Re adalah biaya modal ekuitas.
- Rd adalah biaya modal utang.
Menghitung Biaya Modal Secara Individu
Di sini, asumsi sumber modal yang digunakan adalah obligasi, saham preferen, laba ditahan, dan saham biasa baru. Berikut langkah-langkah cara menghitung cost of capital adalah sebagai berikut:
1. Obligasi
Masih ingat sumber utama biaya modal? Ya, itu berasal dari utang dan ekuitas. Biaya modal utang (cost of debt) biasanya akan mengacu pada obligasi. Rumus biaya modal dengan perhitungan obligasi adalah sebagai berikut.
Kd = (Rf + tingkat risiko kredit) (1 – T)
Keterangan:
- Kd = Cost of debt
- Rf = Risk-free rate
- T = Tax rate
2. Saham Preferen
Biaya modal dari saham preferen adalah tingkat return yang ditentukan oleh pemegang saham. Rumus biaya modal saham preferen adalah sebagai berikut.
Kp = Dp / P0
Keterangan:
- Kp = biaya modal saham preferen
- Dp = dividen saham preferen
- P0 = harga saham preferen
3. Laba Ditahan
Laba ditahan atau retained earnings merupakan keuntungan perusahaan (dividen) yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Laba ditahan dapat digunakan sebagai sumber pendanaan untuk proyek investasi baru. Ada tiga (3) pendekatan untuk menghitunga biaya modal laba ditahan adalah sebagai berikut.
- Pendekatan bond yield dan risk premium. Rumusnya adalah Ke = tingkat keuntungan obligasi + premi risiko.
- Pendekatan capital asset pricing model (CAPM). Rumus CAPM = R = Rf + [B x (Rm – Rf). Keterangan: R adalah tingkat keutungan saham yang diharapkan. Rf adalah tingkat bebas risiko. Rm adalah tingkat return pasar. B adalah beta.
- Pendekatan dividen. Rumusnya adalah Ke = (D1 / P0) + g. Keterangan: Ke adalah tingkat expected return dari pemegang saham biasa. D1 adalah dividen yang diharapkan pada tahun berikutnya. P0 adalah harga saham saat ini, dan g adalah tingkat pertumbuhan dividen.
4. Saham Biasa Baru
Biaya modal saham biasa baru adalah sumber pendanaan dengan menerbitkan saham baru. Biaya modal ini lebih besar dari biaya modal laba ditahan karena ada flotation cost yaitu biaya penerbitan saham baru. Rumus biaya modal saham biasa baru adalah sebagai berikut.
Ke = (D1 / P0 – f) + g
Keterangan:
- Ke = Tingkat return yang disyaratkan oleh pemegang saham biasa
- D1 = dividen yang diharapkan pada tahun mendatang
- P0 = harga saham biasa saat ini
- f = flotation cost
- g = tingkat pertumbuhan dividen
Menghitung Biaya Modal Secara Keseluruhan
Anda telah memahami bagaimana cara menghitung biaya modal secara individu. Nah, ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan beberapa sumber pembiayaan, perhitungannya harus menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang alias WACC.
Invesnesia telah menjelaskan secara detail terkait rumus dan cara menghitung WACC (weighted average cost of capital) beserta cara analisisnya pada artikel sebelumnya. Silakan baca di sini. Cara Menghitung Biaya Modal dengan WACC beserta contoh soal dan cara analisis.
Semua Hal Penting tentang Biaya Modal
Biaya Modal (Cost of Capital) adalah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor atau kreditor sebagai imbalan atas penggunaan modal mereka dalam perusahaan. Ini adalah salah satu konsep kunci dalam analisis keuangan dan pengambilan keputusan investasi. Berikut adalah poin-poin penting tentang Biaya Modal (Cost of Capital):
1. Definisi Biaya Modal
Biaya Modal adalah tingkat pengembalian yang diperlukan oleh penyandang modal (pemegang saham, pemegang obligasi, atau kreditor) sebagai kompensasi atas penggunaan modal mereka untuk mendukung operasi dan pertumbuhan perusahaan.
2. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan
Biaya Modal mencerminkan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) oleh investor atau kreditur berdasarkan risiko yang terkait dengan investasi atau pemberian pinjaman kepada perusahaan.
3. Komponen Biaya Modal
Biaya Modal dapat terdiri dari beberapa komponen, termasuk:
- Biaya Ekuitas: Biaya modal ekuitas adalah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham. Ini mencakup dividen yang diharapkan dan potensi pertumbuhan harga saham.
- Biaya Utang: Biaya modal utang adalah tingkat bunga yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemberi pinjaman atau pemegang obligasi. Ini mencerminkan biaya utang yang dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Pentingnya Biaya Modal
Cost of capital adalah faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi dan pemilihan proyek. Perusahaan harus mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari proyek-proyeknya daripada biaya modal mereka untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.
5. Perhitungan Biaya Modal
Proses perhitungan Biaya Modal melibatkan pembobotan biaya modal ekuitas dan biaya modal utang berdasarkan struktur modal perusahaan. Ini dapat dihitung dengan rumus berikut: Biaya Modal = (E / (E + D)) × Re + (D / (E + D)) × Rd
6. Risiko dan Biaya Modal
Perusahaan dengan tingkat risiko yang lebih tinggi cenderung memiliki biaya modal yang lebih tinggi karena investor dan kreditor meminta kompensasi yang lebih besar untuk mengambil risiko yang lebih tinggi.
7. Struktur Modal
Biaya Modal juga dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan, yaitu proporsi ekuitas dan utang dalam modal perusahaan. Perusahaan harus mempertimbangkan dengan hati-hati struktur modal mereka untuk mengoptimalkan biaya modal.
8. Pengambilan Keputusan Investasi
Cost of capital digunakan sebagai tingkat diskonto dalam analisis Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) untuk mengevaluasi proyek investasi. Proyek dengan NPV atau IRR yang lebih tinggi dari Biaya Modal dianggap menguntungkan.
9. Pengambilan Keputusan Pendanaan
Biaya Modal juga digunakan dalam pengambilan keputusan pendanaan, seperti pemilihan jenis utang atau ekuitas yang akan digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modalnya.
10. Evaluasi Kinerja Perusahaan
Biaya Modal digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi Biaya Modal, itu dapat menjadi tanda bahwa perusahaan tidak mengelola modalnya dengan efisien.
11. Perubahan Biaya Modal
Biaya Modal dapat berubah seiring waktu karena perubahan dalam struktur modal, perubahan dalam tingkat suku bunga, atau perubahan dalam persepsi risiko pasar.
Simpulan
Pada dasarnya, biaya modal atau cost of capital adalah tarif yang harus dibayarkan oleh perusahaan sebagai akibat dari penggunaan modal dari berbagai sumber dana. Bagi investor atau kreditur, biaya modal akan menjadi tingkat return.
Begitu pentingnya cost of capital sehingga perusahaan perlu melakukan perhitungan dan analisis untuk menghasilkan efisiensi. Semakin kecil biaya modal, maka semakin efisien dan murah dalam mendanai proyek investasi. Ini diharapkan dapat memaksimalkan profitabilitas dan meningkatkan nilai perusahaan.