Apa Itu Consumer Goods: Contoh Produk, Perusahaan, dll - Invesnesia.com

Apa Itu Consumer Goods: Contoh Produk, Perusahaan, dll

Pengertian Consumer Goods

Consumer goods adalah produk yang diciptakan untuk dikonsumsi oleh konsumen akhir, atau disebut juga barang jadi. Barang-barang ini dihasilkan oleh perusahaan dan produsen di sektor manufaktur untuk tujuan akhir konsumsi, bukan untuk digunakan dalam proses produksi lanjutan. Dalam rantai pasokan, consumer goods merupakan hasil akhir yang siap digunakan oleh konsumen dan bukan untuk diproduksi kembali.

Dalam industri, perusahaan consumer goods adalah entitas yang memproduksi barang-barang yang ditujukan langsung kepada konsumen akhir. Perusahaan ini mengelola produksi, pengemasan, pemasaran, dan distribusi berbagai produk konsumen, termasuk produk makanan, minuman, pakaian, dan produk perawatan pribadi. Perusahaan-perusahaan dalam industri ini tergolong dalam sektor yang sangat kompetitif, karena mereka harus mengikuti tren konsumen, mengembangkan produk baru, dan berinovasi untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.

Sub-Sektor Industri Consumer Goods di Indonesia

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor consumer goods dibagi menjadi beberapa subsektor, di antaranya:

  1. Makanan dan Minuman: Produk konsumsi cepat seperti makanan ringan, minuman kemasan, serta produk pangan yang diproses.
  2. Rokok: Produk tembakau, termasuk sigaret, kretek, dan rokok elektronik.
  3. Farmasi: Produk kesehatan, obat-obatan, dan suplemen.
  4. Peralatan Rumah Tangga (RT): Barang-barang yang digunakan sehari-hari di rumah, seperti alat kebersihan dan alat dapur.
  5. Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga Lainnya: Produk perawatan pribadi seperti sabun, sampo, dan kosmetik.

Dengan sub-sektor yang sangat beragam, industri consumer goods di Indonesia berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.

Jenis-jenis Consumer Goods

Consumer goods terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu barang tahan lama (durable goods), barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan jasa atau layanan.

1. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Durable goods adalah barang konsumsi dengan usia pakai yang panjang, biasanya lebih dari satu tahun, sehingga tidak cepat habis atau usang. Contoh consumer goods yang termasuk dalam kategori ini adalah kulkas, televisi, kendaraan, perabotan, dan peralatan elektronik lainnya. Durable goods umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dan dianggap sebagai investasi jangka panjang bagi konsumen.

2. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Nondurable goods adalah barang konsumsi dengan umur pakai pendek, seringkali habis digunakan dalam sekali atau beberapa kali pemakaian. Barang-barang ini umumnya digunakan sehari-hari, seperti makanan, minuman, produk perawatan pribadi, serta produk rumah tangga lainnya. Contoh barang ini antara lain makanan ringan, minuman dalam kemasan, dan produk kebersihan.

3. Jasa atau Layanan

Selain produk fisik, kategori consumer goods juga mencakup layanan atau jasa yang diberikan kepada konsumen akhir. Meskipun tidak berbentuk fisik, layanan seperti salon, jasa perbaikan, dan layanan pengiriman termasuk dalam consumer goods, karena berfungsi langsung bagi kebutuhan konsumen.

Perbedaan Consumer Goods dan Industrial Goods

Industrial goods adalah barang yang digunakan dalam proses produksi atau sebagai barang modal dalam kegiatan usaha. Tidak seperti consumer goods yang dikonsumsi oleh pelanggan akhir, industrial goods digunakan sebagai input dalam pembuatan barang lain atau sebagai aset untuk menjalankan bisnis. Contoh industrial goods mencakup mesin pabrik, kendaraan operasional, dan bahan mentah seperti baja dan kayu.

Consumer goods, di sisi lain, langsung melayani kebutuhan konsumsi pribadi atau rumah tangga. Barang seperti bahan pangan dapat digunakan dalam kapasitas berbeda; ketika digunakan untuk tujuan bisnis seperti di restoran, maka bahan tersebut menjadi industrial goods.

Contoh Produk Consumer Goods

Produk consumer goods atau barang konsumsi adalah jenis produk yang dibeli oleh pelanggan untuk tujuan konsumsi. Ini termasuk ke dalam barang akhir atau produk akhir yang telah melalui proses produksi. Umumnya produk-produk atau barang-barang ini ditemukan di toko ritel, supermarket, toko kelontong, swalayan, wholesale, dan pasar tradisional. Barang-barang ini biasanya terjangkau dan memiliki kemasan menarik yang mengundang perhatian konsumen.

Contoh produk barang konsumsi adalah makanan, minuman, dan pakaian. Secara lebih luas, contoh consumer goods dapat berupa kosmetik, peralatan mandi, obat-obatan, dan semua produk yang digunakan untuk tujuan konsumtif pribadi dan tidak untuk diproduksi atau dijual kembali. Barang seperti kayu tidak dapat disebut barang jadi karena masih dapat diolah menjadi kursi, meja, furnitur, dan lainnya.

Consumer Goods dan Capital Goods

Ingatlah bahwa barang konsumsi adalah untuk kepentingan konsumtif dari pelanggan. Ketika mereka membeli barang, lalu mengonsumsinya sendiri, barang tersebut adalah consumer goods. Sementara itu, barang modal atau capital goods adalah barang yang digunakan untuk diproduksi kembali, biasanya dalam rangka menjalankan bisnis atau usaha. Contoh capital goods seperti mesin, kendaraan, komputer, dan lainnya.

Mungkin ada sedikit kebingungan, ketika sebuah produk atau barang secara teoretis merupakan barang konsumsi, katakanlah makanan dan minuman, tetapi juga digunakan sebagai barang modal dalam bisnis. Apakah  tersebut dapat dikatakan consumer goods atau capital goods? Kami cenderung mengatakan bahwa secara fungsional, barang tersebut adalah capital goods. Apapun barang yang dibeli dan dikonsumsi sendiri atau untuk pemakaian habis, itu adalah barang jadi.

Contoh Perusahaan Consumer Goods

Contoh perusahaan consumer goods yang terkenal di Indonesia meliputi:

  • PT Unilever Indonesia Tbk: Merek-merek terkenal seperti Dove, Sunsilk, dan Lifebuoy.
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk: Produk makanan populer seperti Indomie dan berbagai makanan kemasan lainnya.
  • PT Mayora Indah Tbk: Dikenal dengan produk seperti biskuit Roma dan kopi Torabika.
  • PT Garudafood: Produsen makanan ringan seperti kacang Garuda dan biskuit Gery.

Perusahaan-perusahaan ini terlibat dalam berbagai subsektor seperti makanan dan minuman, produk kebersihan, dan perawatan pribadi, dan sering kali mendominasi pasar lokal dengan produk-produk fast-moving consumer goods (FMCG).

Selain itu, menurut situs consumergoods, berikut ini adalah contoh 30 perusahaan consumer goods terbesar di dunia berdasarkan pendapatan bersih (net revenue) per tahun 2019.

Peringkat Nama Perusahaan Pendapatan Bersih ($M)
1 Nestle SA $92,085
2 Procter & Gamble $66,832
3 PepsiCo $64,661
4 Unilever N.V. $56,188
5 Anheuser-Busch InBev $54,619
6 Christian Dior $51,607
7 LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton $51,607
8 JBS S.A. $44,587
9 Tyson Foods $40,052
10 Nike Inc. $36,397
11 Imperial Brands PLC $33,641
12 3M Co. $32,765
13 Coca-Cola Co. $31,856
14 L’Oreal $29,687
15 Philip Morris International $29,625
16 Danone $27,168
17 British American Tobacco PLC $26,993
18 Kraft Heinz $26,259
19 Mondelez International $25,938
20 Haier Smart Home Co. $25,755
21 Altria Group $25,364
22 Heineken Holding N.V. $24,765
23 Adidas AG $24,153
24 WH Group Ltd. $22,605
25 Henkel AG $21,931
26 Whirlpool Corp. $21,037
27 Japan Tobacco $20,565
28 Fonterra Cooperative Group $20,438
29 Asahi Group Holdings $19,677
30 BSH Hausgerate* $19,667

Fast-Moving Consumer Goods (FMCG)

FMCG (Fast Moving Consumer Goods) mengacu pada kategori barang yang memiliki perputaran cepat di pasar. Barang-barang ini seringkali memiliki umur simpan pendek, dikonsumsi sehari-hari, dan memiliki harga yang relatif terjangkau. Contoh consumer goods dalam kategori FMCG termasuk makanan, minuman, produk perawatan pribadi, dan produk kebersihan rumah tangga. Keuntungan FMCG adalah tingkat penjualan tinggi, yang mendorong pertumbuhan pendapatan bagi retailer dan produsen.

Distribusi dan Branding dalam Consumer Goods

Perusahaan consumer goods sering memiliki strategi distribusi yang kuat dan saluran distribusi yang mencakup toko fisik, e-commerce, dan platform lainnya untuk memastikan produk tersedia di mana pun konsumen berada. Misalnya, perusahaan consumer goods di Indonesia sering kali bermitra dengan distributor lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Beberapa perusahaan bahkan memiliki divisi distribusi sendiri agar produk mereka dapat terdistribusi dengan lebih efisien.

Branding juga memainkan peran penting dalam industri ini. Perusahaan consumer goods berinvestasi besar dalam pemasaran dan iklan untuk menciptakan citra merek yang kuat. Merek-merek seperti Indofood, Unilever, dan Mayoras angat populer di kalangan konsumen Indonesia dan memiliki loyalitas pelanggan yang kuat.

Consumer Goods Industry Indonesia

Industri consumer goods di Indonesia, atau consumer goods industry Indonesia, adalah salah satu sektor ekonomi terbesar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Dengan populasi yang besar, Indonesia adalah pasar yang potensial bagi perusahaan consumer goods lokal maupun internasional. Industri ini tidak hanya mencakup produsen produk akhir, tetapi juga perusahaan distribusi, ritel, dan pemasaran.

Produk-produk consumer goods sangat dicari di Indonesia, terutama di kalangan kelas menengah yang semakin berkembang. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan, perubahan gaya hidup, dan permintaan akan produk yang lebih berkualitas dan inovatif.

Kesimpulan

Consumer goods adalah produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akhir konsumen, mencakup berbagai kategori seperti barang tahan lama, barang tidak tahan lama, dan jasa. Perusahaan consumer goods adalah pemain utama dalam industri ini, memproduksi berbagai jenis barang dan berfokus pada distribusi luas serta branding kuat untuk membangun loyalitas pelanggan. Dengan potensi pasar yang besar, consumer goods industry Indonesia terus berkembang seiring dengan pertumbuhan populasi dan peningkatan daya beli masyarakat.