Memahami biaya overhead atau overhead cost sangat penting dalam perhitungan pengeluaran suatu bisnis, khususnya di sektor manufaktur. Biaya overhead tidak berkaitan langsung dengan produksi, tetapi tetap diperlukan untuk menjaga kelancaran operasional. Pemahaman tentang jenis-jenis biaya overhead, tarif, contoh, dan cara menghitungnya akan membantu perusahaan dalam menentukan harga produk dan mengelola anggaran dengan lebih baik.
Contents
- 1 Pengertian Biaya Overhead
- 2 Mengapa Biaya Overhead Penting dalam Bisnis?
- 3 Jenis-Jenis Biaya Overhead
- 4 Contoh Biaya Overhead
- 5 Contoh Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
- 6 Rumus Biaya Overhead dan Penentuan Tarif
- 7 Cara Menentukan Harga Jual yang Melibatkan Overhead
- 8 Apakah Biaya Overhead Termasuk Biaya Tetap atau Variabel?
- 9 Kesimpulan
Pengertian Biaya Overhead
Secara umum, biaya overhead adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan pembuatan produk atau layanan, tetapi tetap diperlukan dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Biaya ini mencakup berbagai pengeluaran operasional yang tidak dapat dihubungkan langsung dengan satu produk atau layanan tertentu. Berbeda dari biaya operasional, biaya overhead tidak berpengaruh langsung pada jumlah unit produksi namun merupakan beban yang tetap harus ditanggung.
Dalam industri manufaktur, biaya overhead pabrik adalah jenis biaya overhead yang dikeluarkan untuk mempertahankan aktivitas produksi yang tidak langsung, seperti biaya perawatan mesin, gaji staf pendukung produksi, atau biaya listrik untuk penerangan pabrik. Overhead cost ini merupakan komponen penting dalam menentukan biaya produk secara keseluruhan karena turut memengaruhi harga jual.
Mengapa Biaya Overhead Penting dalam Bisnis?
Biaya overhead membantu perusahaan menentukan harga produk atau layanan secara lebih akurat, sekaligus memberi wawasan terkait profit margin. Selain itu, biaya overhead menjadi faktor penting dalam proses perencanaan anggaran atau capital budgeting perusahaan. Dengan mengetahui berbagai komponen biaya overhead, perusahaan dapat mengalokasikan anggaran secara lebih efisien dan menetapkan strategi penghematan jika diperlukan.
Jenis-Jenis Biaya Overhead
Ada tiga kategori utama jenis biaya overhead yang perlu dipahami, yakni biaya overhead tetap, variabel, dan semi-variabel. Berikut ini adalah penjelasan rinci masing-masing jenis beserta contohnya:
1. Biaya Overhead Tetap
Biaya overhead tetap adalah biaya yang tidak mengalami perubahan meskipun ada fluktuasi dalam tingkat produksi. Biaya ini tetap konsisten dari waktu ke waktu, sehingga mudah diprediksi dalam anggaran bulanan atau tahunan. Contohnya, biaya sewa gedung atau kantor yang harus dibayar setiap bulan terlepas dari volume produksi. Begitu pula gaji staf administrasi yang tidak terkait dengan output produksi serta penyusutan peralatan yang dihitung secara periodik.
2. Biaya Overhead Variabel
Biaya overhead variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan aktivitas produksi atau tingkat penjualan. Biaya overhead variabel berfluktuasi seiring dengan perubahan aktivitas produksi atau penjualan. Semakin tinggi tingkat produksi, semakin besar biaya overhead variabel ini. Misalnya, biaya listrik di pabrik akan meningkat ketika mesin bekerja lebih lama atau lebih sering. Contoh lain adalah biaya pengemasan dan pengiriman yang bertambah seiring peningkatan jumlah produk yang diproduksi atau dijual.
3. Biaya Overhead Semi-Variabel
Biaya overhead semi-variabel memiliki unsur tetap dan variabel. Contohnya, biaya telepon atau internet kantor, di mana terdapat komponen biaya dasar yang tetap setiap bulan, ditambah biaya tambahan yang bergantung pada tingkat penggunaan. Ketika aktivitas bisnis meningkat, biaya semi-variabel ini juga akan bertambah. Biaya ini memerlukan perhatian khusus dalam anggaran, karena dapat berubah tergantung aktivitas perusahaan.
Contoh Biaya Overhead
Untuk memahami lebih lanjut, berikut rincian contoh biaya overhead pabrik yang sering dijumpai:
- Sewa Bangunan atau Lahan: Sewa tempat operasional seperti pabrik atau kantor adalah overhead tetap. Jika perusahaan memilih membeli properti, maka akan timbul biaya depresiasi aset sebagai pengganti sewa.
- Biaya Administrasi dan Kantor: Ini termasuk gaji karyawan administrasi, peralatan kantor, atau biaya komunikasi. Biaya ini tidak berkaitan langsung dengan produksi tetapi penting dalam mengelola bisnis.
- Utilitas: Biaya listrik, air, dan gas yang digunakan di fasilitas produksi termasuk dalam overhead variabel, meskipun beberapa elemen seperti penerangan pabrik adalah biaya tetap.
- Asuransi: Asuransi untuk melindungi aset seperti gedung, mesin, dan peralatan termasuk biaya overhead tetap yang dikeluarkan perusahaan setiap periode tertentu.
- Perbaikan dan Pemeliharaan: Peralatan pabrik membutuhkan perawatan rutin agar tetap berfungsi. Biaya ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat aktivitas produksi dan merupakan overhead semi-variabel.
- Biaya Pemasaran dan Penjualan: Pengeluaran untuk iklan, komisi staf penjualan, dan promosi adalah contoh biaya overhead variabel. Pengeluaran ini cenderung meningkat seiring aktivitas penjualan yang lebih tinggi.
Contoh Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Dalam suatu pabrik manufaktur, seperti pabrik roti, terdapat berbagai biaya yang tidak secara langsung terkait dengan bahan baku atau tenaga kerja, tetapi tetap dibutuhkan untuk menghasilkan produk. Berikut adalah contoh sederhana dari biaya overhead pabrik yang umum dijumpai:
- Sewa bangunan pabrik: Rp10.000.000 per bulan
- Gaji staf administrasi: Rp5.000.000 per bulan
- Listrik: Rp2.000.000 per bulan
- Perbaikan mesin: Rp1.500.000 per bulan
Total biaya overhead pabrik dari contoh di atas adalah Rp18.500.000 per bulan. Jika pabrik tersebut menghasilkan 5.000 unit produk per bulan, tarif biaya overhead per unit dihitung sebagai berikut:
Biaya Overhead per Unit = Total Biaya Overhead ÷ Jumlah Unit Produk
= Rp18.500.000 ÷ 5.000
= Rp3.700
Rumus Biaya Overhead dan Penentuan Tarif
Menentukan tarif biaya overhead pabrik membantu perusahaan dalam menghitung harga per unit produk. Rumus umum yang digunakan adalah Tarif Biaya Overhead = Total Biaya Overhead ÷ Total Direct Cost.
Dalam contoh ini, jika biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung berjumlah Rp50.000.000, maka:
Tarif Biaya Overhead = 18.500.000 ÷ 50.000.000 = 0,37 atau 37%
Biaya overhead berapa persen tergantung dari struktur dan kebutuhan setiap bisnis, tetapi pada umumnya berkisar antara 20-50% dari total biaya produksi.
Cara Menentukan Harga Jual yang Melibatkan Overhead
Sebuah pabrik roti diketahui memiliki data berikut ini:
- Biaya Langsung (Direct Costs): Rp250 juta (contohnya biaya bahan baku, tenaga kerja langsung).
- Biaya Overhead: Rp30 juta (misalnya, biaya listrik, air, dan pemeliharaan peralatan pabrik).
- Jumlah Unit yang Diproduksi: 70.000 roti.
Langkah 1: Menghitung Biaya Produksi per Unit
Rumus untuk menghitung biaya produk per unit adalah (Biaya Langsung + Biaya Overhead) ÷ Jumlah Unit yang Diproduksi. Kemudian masukkan angkanya, maka Biaya Produk per Unit = (Rp250 juta + Rp30 juta) ÷ 70.000 = Dengan demikian, biaya untuk memproduksi satu unit roti adalah Rp4.000. Biaya ini sudah mencakup seluruh pengeluaran langsung maupun overhead pabrik.
Langkah 2: Menentukan Harga Jual dengan Strategi Markup Pricing
Untuk menentukan harga jual yang menguntungkan, Anda dapat menggunakan strategi markup pricing, yaitu menaikkan harga berdasarkan persentase keuntungan yang ingin dicapai. Misalnya, Anda ingin mendapatkan keuntungan 25% dari biaya produksi. Maka, rumus markup pricing adalah:
Harga Jual = Biaya Produksi per Unit + (Persentase Markup × Biaya Produksi per Unit)
Masukkan nilai-nilai yang telah dihitung:
Harga Jual = Rp4.000 + (25% × Rp4.000) =
Jadi, untuk memperoleh margin keuntungan 25%, harga jual yang ideal per unit roti adalah Rp5.000.
Baca selengkapnya: Strategi Pricing untuk Menentukan Harga Jual Produk
Apakah Biaya Overhead Termasuk Biaya Tetap atau Variabel?
Dalam prakteknya, biaya overhead termasuk biaya tetap atau variabel, tergantung dari jenisnya. Seperti dijelaskan, biaya sewa dan gaji staf adalah overhead tetap, sedangkan biaya listrik dan pemasaran tergolong overhead variabel. Biaya semi-variabel termasuk dalam keduanya, di mana terdapat elemen tetap dan variabel di dalamnya.
Kesimpulan
Memahami konsep biaya overhead adalah hal penting bagi perusahaan untuk memproyeksikan biaya produksi dan menetapkan harga jual yang kompetitif. Dengan melakukan penentuan tarif biaya overhead pabrik, bisnis dapat mengalokasikan anggaran secara efisien serta meminimalkan pemborosan.
Pengelolaan overhead cost yang baik dapat membantu perusahaan meningkatkan profitabilitas jangka panjang. Memahami jenis biaya overhead, serta melakukan pemantauan terhadap variabel dan pengeluaran tetap, akan meningkatkan akurasi anggaran dan mengoptimalkan operasional bisnis.