Ekuitas Adalah: Pengertian dan Perbedaan dengan Modal

Istilah ekuitas atau equity masih banyak belum dipahami oleh sebagian orang. Beberapa di antaranya bahkan menganggap ekuitas adalah sama dengan modal (capital). Padahal, keduanya memiliki perbedaan cukup jelas. Arti ekuitas harus dipahami secara komprehensif agar memperoleh pemahaman yang baik. Pada kesempatan ini, invesnesia akan menyajian makalah atau materi pembahasan ekuitas, mencakup sebagai berikut:

  • Apa Itu ekuitas? Penjelasan definisi dan konsep ekuitas (equity).
  • Apa saja fungsi ekuitas?
  • Apa saja kompenen dan unsur-unsur ekuitas?
  • Bagaimana pengungkapan ekuitas?
  • Apakah ada formula atau rumus ekuitas?
  • Bagaimana hubungan ekuitas dan likuiditas?
  • Apa perbedaan ekuitas dan modal?
  • Adakah contoh ekuitas perusahaan Tbk di laporan keuangan?
  • Apa saja hal-hal yang berhubungan dengan ekuitas perusahaan?

Dengan memahami artikel ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan mendalam tentang apa itu ekuitas (equity). Untuk lebih jelas, berikut pembahasannya.

Pengertian Ekuitas

Apa itu ekuitas? Pengertian ekuitas adalah total uang yang diperoleh pemegang saham (shareholders) saat aset perusahaan dilikuidasi dan setelah semua utang (debt) perusahaan lunas. Dalam konteks likuidasi, ekuitas pemegang saham adalah nilai jual perusahaan setelah dikurangi liabilitas (kewajiban) terutang yang tidak dialihkan pada penjualan perusahaan. Ekuitas, dalam hal ini ekuitas pemegang saham, dapat mewakili book value (BV) perusahaan.

Lalu, bagaimana pengertian ekuitas menurut para ahli? Sebagai contoh, menurut Griffin (2015), ekuitas adalah kepentingan residual di dalam aset perusahaan yang tersisa setelah dikurangi dengan kewajiban (utang). Dalam perusahaan bisnis, ekuitas adalah ownership interest atau kepentingan kepemilikan. Baca juga: Apa itu cash flow.

Posisi Ekuitas di Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

Ekuitas, mengacu pada ekuitas pemegang saham, dapat dilihat di dalam laporan keuangan, tepatnya di laporan posisi keuangan perusahaan atau Neraca. Pengungkapan ekuitas perusahaan dalam laporan keuangan sangat penting bagi pihak-pihak terkait.

Ketika Anda melihat di dalam Neraca perusahaan, posisi ekuitas secara konsep berada di sisi sebelah kanan, bersama-sama dengan liabilitas. Sedangkan di sisi sebelah kiri adalah Aset perusahaan, yang terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tetap. Meskipun rata-rata perusahaan Tbk menyajikan dalam bentuk urutan ke bawah, konsep Neraca tidak akan pernah berubah, yaitu akan tetap seperti berikut:

Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemegang Saham (Shareholders’ Equity).

Melalui neraca tersebut, Anda akan memahami posisi dan peran Ekuitas dan Likuiditas. Tidak hanya itu, Neraca juga akan memberikan gambaran tentang Aset perusahaan: seberapa banyak Aset dibiayai oleh utang (liabilitas). Ini dapat digunakan sebagai salah satu metrik untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan.

Fungsi Ekuitas

Ekuitas adalah salah satu elemen penting di dalam neraca perusahaan. Ekuitas berfungsi sebagai nilai yang mewakili kepemilikan saham investor saham perusahaan. Setiap pemegang saham akan memiliki porsi kepemilikan berbeda. Ketika perusahaan mencatatkan laba (profit), pemegang saham akan mendapatkan dividen (dividend) sebagai salah satu keuntungan dari investasi saham.

Nilai ekuitas pemegang saham dapat positif dan negatif. Ketika ekuitas positif, aset perusahaan mampu menutupi utang (kewajiban). Ketika ekuitas negatif, ada indikasi kewajiban perusahaan melebihi aset. Ini tidak baik untuk kesehatan keuangan perusahaan. Investor akan menjauhi komposisi keuangan perusahaan seperti ini dan dianggap sebagai investasi yang berisiko tinggi.

Ekuitas pemegang saham tidak satu-satunya indikator kesehatan keuangan perusahaan. Investor biasanya menggunakan komponen lainnya sebagai metrik dan ukuran kesehatan keuangan perusahaan agar mendapatkan hasil analisis yang komprehensif.

Unsur dan Komponen Ekuitas

Analis keuangan biasanya melihat ekuitas pemegang saham (shareholders’ equity) untuk menentukan cara perusahaan menggunakan dan mengelola investasi awal. Secara sederhana, ekuitas pemegang saham dihitung dari total aset (assets) dikurangi total liabilitas (liabilities) perusahaan. Namun, ekuitas pemegang juga terdiri dari beberapa unsur dan komponen, yaitu sebagai berikut.

1. Outstanding Shares

Jumlah saham beredar atau outstanding shares adalah bagian yang menyatu dari ekuitas pemegang saham yang merupakan jumlah saham yang dijual kepada investor dan tidak dibeli lagi oleh perusahaan. Dengan kata lain, outstanding shares mewakili total saham perusahaan yang dikeluarkan kepada investor publik, yang terdiri dari berbagai golongan: perorangan, manajemen perusahaan, termasuk saham terbatas. Outstanding shares mencakup jumlah saham biasa (common stocks) dan saham preferen (preferred stocks). Ini juga dapat digunakan untuk menghitung earning per share (EPS) sebagai salah satu rasio keuangan penting perusahaan.

2. Additional Paid-in Capital

Tambahan modal disetor atau additional paid-in capital (APIC) atau agio saham adalah jumlah uang (kekayaan) perusahaan yang diperoleh dari penjualan saham di atas nilai pari atau nilai real. APIC dapat pula disebut jumlah surplus atau premi yang diterima oleh perusahaan atas penjualan saham yang dilakukan melalui Initial Public Offering (IPO) di atas harga penerbitan. Lebih lanjut, APIC terjadi ketika investor membeli saham perusahaan secara langsung selama IPO. Agio saham atau APIC akan mewakili jumlah tambahan pembayaran saham di atas nilai nominal (nilai pari). Nilai APIC dapat ditemukan di dalam neraca. Transaksi pembelian saham ini dilakukan di pasar primer.

Lalu, bagaimana dengan investor yang membeli saham setelah IPO? Ini merupakan transaksi pembelian saham di pasar sekunder. Transaksi ini dilakukan antar pemegang saham, seperti Anda yang melakukan jual beli saham di bursa saham (BEI). Transaksi saham di pasar sekunder sama sekali tidak berdampak pada ekuitas perusahaan sehingga tidak termasuk ke dalam APIC atau agio saham. Sebagai tambahan, Agio saham berlaku untuk saham biasa dan saham preferen.

3. Retained Earnings

Laba ditahan atau retained earnings adalah bagian dari laba perusahaan yang tidak dibayarkan atau tidak didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Jadi, alih-alih membagikan dividen, perusahaan menahan sejumlah laba untuk digunakan kembali membantu kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat melakukan ekspansi.

Retained earnings merupakan bagian dari kebijakan dividen (dividend policy) suatu perusahaan dan termasuk salah satu dari corporate actions atau aksi korporasi. Jumlah laba ditahan dapat dilihat di dalam neraca, tepatnya di bawah ekuitas pemegang saham. Laba ditahan perusahaan dapat pula mengacu pada rasio retensi (retention ratio) sebagai salah satu metode menghitung rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) perusahaan.

4. Treasury Stock

Saham treasury atau treasury stock adalah elemen terakhir di dalam ekuitas pemegang saham (shareholders’ equity). Saham treasury dapat dihitung dari jumlah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari investor. Istilah populernya yaitu buyback saham. Saham ini nantinya digunakan untuk kepentingan tertentu, biasa untuk dibagikan kepada manajemen dan karyawan, atau hanya sebagai cadangan perbendaharaan. Saham treasury akan mengurangi jumlah total shareholders’ equity di dalam neraca. Angka ini mewakili jumlah saham yang tersedia bagi investor setelah perusahaan memutuskan untuk membeli kembali (buyback).

Rumus Ekuitas

Ekuitas pemegang saham dihasilkan dari Aset dikurangi Liabilitas. Dengan demikian, formula untuk menghitung ekuitas yaitu Ekuitas = Aset – Liabilitas.

Lebih rinci, cara menghitung ekuitas dalam neraca yaitu dengan tahapan berikut ini:

  • Pertama, hitung total aset perusahaan. Di dalam neraca, biasanya akan dirincikan: aset lancar dan aset tidak lancar atau aset tetap.
  • Kedua, hitung total liabilitas (kewajiban). Di dalam neraca, liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.
  • Setelah itu, hitung selisih total aset dengan total liabilitas.
  • Terakhir, akan diperoleh hasil ekuitas. Pastikan bahwa total aset akan bernilai sama dengan total liabilitas + total ekuitas.

Semakin besar nilai ekuitas, semakin besar porsi Aset dibandingkan utang atau liabilitas. Sebaliknya, ekuitas yang kecil bahkan negatif menunjukkan indikasi Aset perusahaan lebih kecil dari utang sehingga akan meningkatkan risiko perusahaan dan tidak akan menarik bagi investor.

Hubungan Liabilitas dan Ekuitas dalam Neraca

Ini juga telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa di dalam neraca, ada 3 (tiga) komponen utama, yaitu (1) Aset, (2) Liabilitas, dan (3) Ekuitas. Aset diperoleh dari total liabilitas + ekuitas. Sedangkan untuk mencari nilai ekuitas, maka Aset dikurangi liabilitas. Ekuitas dan liabilitas berada di bagian yang sama di dalam neraca. Jumlah ekuitas dan liabilitas di dalam neraca pasti akan sama dengan total aset. Ketika Anda belajar laporan keuangan, Anda akan menemukan konsep kuat bahwa di dalam neraca, Aset berada di sisi kiri, sedangkan liabilitas + ekuitas berada di sisi kanan. Dengan kata lain, Aset terdiri dari liabilitas dan ekuitas.

Hal-hal yang Berhubungan dengan Ekuitas

Ada beberapa istilah ekuitas di dalam konteks yang berbeda yang menurut kami perlu juga untuk dipahami, yaitu sebagai berikut.

  1. Laporan perubahan ekuitas – ini merupakan salah satu laporan keuangan perusahaan yang menjelaskan posisi ekuitas atau komposisi modal pemilik perusahaan. Perubahan ekuitas dipengaruhi oleh laba (rugi) yang dihasilkan perusahaan untuk periode tertentu.
  2. Rasio utang terhadap ekuitas – istilah lebih populernya yaitu debt to equity ratio (DER) adalah rasio keuangan penting yang menggambarkan penggunaan utang perusahaan dari ekuitas pemilik yang tersedia. Rasio DER yang tinggi menunjukkan utang perusahaan jauh lebih besar dari ekuitas sehingga meningkatkan risiko perusahaan. Rasio DER merupakan salah satu jenis rasio leverage.
  3. Pengembalian ekuitas – istilah populernya yaitu return on equity (ROE) adalah salah satu rasio jenis rasio profitabilitas yang menunjukkan pengembalian yang dihasilkan perusahaan dari penggunaan ekuitas. ROE dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak (EAT) dengan total ekuitas.
  4. Pembiayaan ekuitas – atau equity financing adalah pendanaan perusahaan yang berasal dari penjualan saham. Perusahaan akan memperoleh sejumlah uang tunai (cash) dari equity financing yang kemudian digunakan untuk tujuan tertentu, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Misalnya, untuk membayar utang, menggarap proyek baru, dan lainnya. Equity financing akan mengurangi kepemilikan saham perusahaan dan mengubah komposisi saham. Equity financing dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni IPO, investor perorangan, keluarga, dan lainnya. Equity financing merupakan opsi pendanaan selain debt financing.

Perbedaan Ekuitas dan Modal

Ada sejumlah perbedaan ekuitas dan modal yang kemudian kami rangkum dan pisahkan dalam beberapa konteks.

1. Definisi

Ekuitas adalah istilah yang mengacu pada ekuitas pemegang saham, yaitu sejumlah uang yang dihasilkan perusahaan saat terjadi likuidiasi, setelah utang dilinuasi melalui aset yang tersedia. Dengan demikian, ekuitas adalah hasil dari aset dikurangi utang (liabilitas). Sedangkan modal atau capital memiliki arti yang cukup luas. Dalam konteks keuangan, modal adalah uang tunai (cash) dari pemilik perusahaan atau bisnis yang digunakan sebagai investasi awal untuk mencapai produktivitas. Modal juga dapat mengacu pada dana yang disuntik oleh pemilik bisnis ke dalam perusahaan, disebut juga modal disetor.

2. Posisi di Neraca

Sebagaimana yang telah dijelaskan, neraca atau laporan posisi keuangan perusahaan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu Aset, Utang, dan Ekuitas. Di dalam neraca, modal adalah subbagian dari ekuitas, sedangkan ekuitas mencakup lebih banyak item, yaitu sebagai berikut:

  • Modal saham
  • Tambahan modal disetor (APIC atau agio saham)
  • Komponen ekuitas lainnya
  • Saldo laba (Akumulasi Kerugian)
  • Jumlah ekuitas yang didistribukasikan
  • Retained earnings

3. Kasus Penggunaan

Istilah ekuitas dan modal sebenarnya dapat dilihat dari berbagai konteks dan digunakan secara lebih luas. Ekuitas lebih mengacu pada ekuitas pemegang saham. Sedangkan modal, dapat mewakili investasi awal oleh pemilik (pemegang saham) secara langsung ke dalam perusahaan. Meskipun begitu, modal dapat juga digunakan untuk struktur keuangan perusahaan secara komprehensif, sehingga modal bisa menjadi istilah untuk menggambarkan ekuitas dan utang perusahaan.

Sebagai contoh, struktur modal (capital structure) di dalam manajemen keuangan akan menggambarkan struktur keuangan perusahaan secara menyeluruh dibandingkan menggambarkan investasi pemilik. Selain itu, di dalam konsep capital budgeting, modal (capital) mengacu pada aset tetap yang digunakan sebagai produksi suatu bisnis, sedangkan budgeting adalah proses penganggaran, sehingga capital budgeting dapat diartikan sebagai rencana pengeluaran aset tetap. Jadi, ekuitas dan modal pada dasarnya bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.

Simpulan

Pada dasarnya, berbicara tentang ekuitas, itu akan mengacu pada ekuitas pemegang saham (shareholders’ equity). Ekuitas menggambarkan jumlah uang yang diterima pemegang saham saat adanya likuidiasi, setelah semua utang dilunasi melalui aset yang tersisa. Jika utang lebih besar daripada aset, ekuitas tidak tersisa sama sekali untuk pemegang saham.

Ekuitas adalah salah satu komponen penting dalam neraca keuangan yang dapat menunjukkan kepemilikan saham investor. Itulah materi tentang ekuitas (equity) dan perbedaanya dengan modal (capital). Semoga informasi ini bisa menambah referensi Anda.

Scroll to Top