PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), sebagai salah satu emiten terkemuka di sektor perbankan perumahan di Indonesia, tengah menjadi pusat perhatian investor. Hal ini didorong oleh sejumlah sentimen positif yang mampu memperkuat prospek saham BBTN 2025 dan di masa mendatang.
Berdasarkan analisis dari berbagai sumber, saham BBTN diperkirakan terus menunjukkan performa positif hingga 2025 dengan prospek menjanjikan pada 2026-2027 serta jangka panjang. Artikel ini mengulas prediksi harga saham BBTN 2025 serta faktor-faktor pendukung, termasuk pandangan analis.
Sentimen Positif Pendorong Saham BBTN
Berbagai sentimen positif yang memengaruhi pergerakan saham BBTN sepanjang 2024 mencakup:
1. Penurunan Suku Bunga Acuan
Prospek pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) hingga 125 basis poin (bps) pada 2024-2025 menjadi kabar baik bagi sektor perbankan global, termasuk Indonesia. Bank Indonesia (BI) diprediksi mengikuti tren ini, sehingga dapat menekan biaya dana bagi BBTN. Penurunan suku bunga akan memberikan keuntungan ganda bagi BBTN, mengurangi beban biaya sekaligus meningkatkan permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
2. Perpanjangan Insentif Pajak
Pemerintah Indonesia memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% hingga Desember 2024. Kebijakan ini bertujuan mendorong pembelian rumah dan memperkuat sektor properti, yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi kinerja BBTN.
3. Penguatan Kredit Properti
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit di sektor properti pada Juli 2024 tumbuh 11,20% year-on-year (YoY), mencatatkan nilai tertinggi dalam 18 bulan terakhir. KPR rumah tapak meningkat signifikan sebesar 13,94% YoY, memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan pendapatan (revenue) BBTN.
4. Rencana Pembentukan Kementerian Perumahan
Pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto, berencana membentuk kembali Kementerian Perumahan untuk mendukung pembangunan 3 juta unit rumah per tahun. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit perumahan lebih lanjut, memperkuat posisi BBTN sebagai bank spesialis KPR.
Prospek Saham BBTN 2025
Sejumlah analis memberikan rekomendasi positif terhadap prediksi harga saham BBTN 2025 dengan target harga yang cukup optimis:
- Mandiri Sekuritas: Rekomendasi beli dengan target harga Rp1.800. Proyeksi ini didasarkan pada revisi skema penyaluran KPR bersubsidi, spin-off unit usaha syariah, dan penjualan aset bermasalah.
- Sucor Sekuritas: Rekomendasi beli dengan target harga Rp1.640. Analisis ini menyoroti peningkatan kredit properti yang signifikan sebagai faktor utama.
- Sinarmas Sekuritas: Rekomendasi beli dengan target harga Rp1.500, mempertimbangkan langkah ekspansif BBTN dalam menyalurkan kredit.
- Invesnesia.com sangat optimis dengan prospek saham BBTN yang berpotensi naik ke atas Rp1.500 pada 2025. Sementara itu, prediksi saham BBTN dalam jangka panjang akan lebih menjanjikan, target Rp1.800 hingga Rp2.000 pada 2026-2027.
Analisis Risiko dan Potensi
Walaupun potensi penguatan saham BBTN cukup besar, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
- Ketidakpastian Ekonomi Global: Perlambatan ekonomi global dapat memengaruhi kestabilan sektor properti dan kemampuan masyarakat untuk mengakses KPR.
- Kualitas Kredit: Rasio kredit bermasalah (NPL) properti yang mencapai 2,68% pada Juli 2024 menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun lalu, namun masih perlu diwaspadai.
- Dinamika Kebijakan: Keberhasilan kebijakan pemerintah, seperti insentif pajak dan pembangunan rumah subsidi, akan sangat menentukan keberlanjutan momentum pertumbuhan BBTN.
Prospek Dividen BBTN yang Menarik
Dividen menjadi salah satu daya tarik utama saham BBTN. Untuk tahun buku 2024, BBTN memberikan kisi-kisi bahwa mereka akan membagikan dividen dengan payout ratio sebesar 20%-25% dari laba bersih. Hal ini menegaskan komitmen BBTN untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, meskipun perusahaan tetap mempertahankan sebagian besar laba untuk ekspansi bisnis.
Pada tahun buku 2023, BBTN membagikan dividen senilai Rp 700,19 miliar atau setara Rp 49,9 per saham, dengan rasio payout sebesar 20%. Untuk tahun buku 2024, proyeksi serupa kemungkinan akan terjadi, dengan potensi dividen yang lebih besar seiring peningkatan laba bersih.
Menurut Nixon, penentuan rasio dividen mempertimbangkan kebutuhan modal untuk ekspansi kredit serta rasio kecukupan modal (CAR) yang sehat. Jika laba bersih terus meningkat, investor dapat berharap untuk menerima imbal hasil dividen yang kompetitif.
Mengapa Saham BBTN Layak Dikoleksi di Akhir 2024?
1. Potensi Dividen yang Stabil
BBTN secara konsisten menunjukkan komitmen terhadap pembagian dividen meskipun menghadapi tantangan pasar. Dengan payout ratio sekitar 20%-25%, investor dapat memperoleh dividen yang menarik sambil tetap menikmati pertumbuhan kapital.
2. Kinerja Fundamental yang Kuat
Laba bersih BBTN terus menunjukkan tren kenaikan. Pada tahun 2023, laba bersih BBTN meningkat 14,94% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 3,5 triliun. Kinerja ini memberikan keyakinan bahwa bank memiliki pijakan kuat untuk melanjutkan pertumbuhan pada 2025.
3. Dukungan Pemerintah pada Sektor Perumahan
BBTN mendapat keuntungan dari program pemerintah yang terus mendorong akses perumahan terjangkau bagi masyarakat. Dengan demikian, potensi permintaan kredit KPR akan tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang.
Penutup
Dengan kombinasi sentimen positif, proyeksi penurunan suku bunga, dan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor properti, prospek dan prediksi harga saham BBTN 2025 sangat menjanjikan dengan target ke atas Rp1.500. Selain itu, proyek saham BBTN akan terus menguat pada 2026, 2027, dan jangka panjang.
Namun, investor tetap harus memperhatikan risiko yang ada dan terus memantau perkembangan kebijakan serta kondisi pasar properti. Dengan pendekatan yang cermat, saham BBTN bisa menjadi pilihan menarik untuk mencapai target investasi jangka panjang.
Dengan potensi lonjakan harga lebih Rp1.500, prospek saham BBTN 2025 sangat menarik bagi para investor yang siap mengambil peluang hari ini.